Niigata Prefecture

Sado Island Travel Guide

Description Here

Image Banner

Di lepas pantai Prefektur Niigata, ada sebuah pulau yang keberadaannya cukup terisolir dari pulau lainnya, namanya adalah Sado Island (Pulau Sado). Karena lokasinya tersebut, pulau ini sempat digunakan sebagai tempat pengasingan politik hingga Periode Edo (1603-1868).

Meskipun tidak terlalu tersorot dalam segi pariwisata, nyatanya Sado Island ini memiliki banyak daya tarik menarik dan masuk ke dalam daftar pulau terbesar di Jepang, lho!

Sado Island Sebagai Salah Satu Pulau Terbesar di Jepang

Sado Island memiliki luas sekitar 855 km² dan menduduki posisi ke-6 sebagai pulau terbesar di Jepang setelah Pulau Honshu, Hokkaido, Kyushu, Shikoku, dan Okinawa. Pulau ini memiliki sejarah panjang serta keindahan alam yang kaya, menjadikannya destinasi wisata yang unik dan bersejarah.

Dahulu, tepatnya hingga Periode Edo, Sado Island digunakan sebagai tempat pengasingan bagi tokoh-tokoh politik dan intelektual. Beberapa tokoh terkenal yang diasingkan ke Pulau Sado termasuk Kaisar Juntoku, biksu Buddha Nichiren, dan aktor sekaligus penulis drama Noh; Zeami.

Selain itu, Pulau Sado juga dikenal karena adanya Sado Kinzan (Sado Gold Mine); tambang emas yang pernah menjadi tambang paling produktif di Jepang. Tambang ini kini menjadi objek wisata yang memungkinkan pengunjung melihat sejarah pertambangan yang pernah menjadi sumber kekayaan besar bagi Jepang.

Wisata Terkenal di Sado Island

Sado Island umumnya menawarkan berbagai atraksi wisata yang menggabungkan sejarah, budaya, dan keindahan alam. Rinciannya bisa dilihat di bawah ini.

Sado Kinzan (Sado Gold Mine)

Sado Kinzan merupakan destinasi wisata yang paling populer di Sado Island, memberikan pengalaman sejarah dan budaya yang berharga bagi pengunjung yang datang.

Tambang ini telah beroperasi selama 388 tahun dalam memproduksi emas dan perak, menjadikannya salah satu tambang terbesar di Jepang pada periode modern awal. Pada Periode Edo, tambang ini memainkan peran penting dalam mendukung keuangan pemerintahan shogun, menjadikannya sumber pendapatan utama bagi negara.

Namun, seiring dengan habisnya sumber daya, Sado Kinzan tidak lagi beroperasi dan kini menjadi situs bersejarah yang dibuka untuk umum sebagai peninggalan industri. Lalu pada akhir bulan Juli 2024 kemarin, Sado Kinzan baru saja resmi dinobatkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

Senkaku Bay

Senkaku Bay adalah sebutan untuk lima teluk kecil yang saling terhubung dan membentang sepanjang sekitar 3 km di pesisir barat Sado Island. Keunikan utama teluk ini adalah tebing-tebingnya yang menjulang setinggi 30 meter, menyerupai tebing spire di Hardangerfjord, Norwegia, yang dikenal sebagai salah satu tempat terindah di dunia.

Dari dek observasi di Senkakuwan Ageshima Yuen, pengunjung dapat menikmati panorama seluruh teluk dari ketinggian. Kemudian apabila musim dingin berlalu dan ombak mulai tenang, pengunjung bisa menikmati keindahan Sado Island dari atas perahu Rikiya Kanko Kisen; perusahaan yang mengoperasikan layanan wisata kapal di Pulau Sado.

Beberapa jenis perahu Rikiya Kanko Kisen yang bisa dipilih, antara lain adalah Tarai Bune (perahu bundar khas Sado Island yang memiliki bentuk unik menyerupai baskom besar), perahu pesiar, dan perahu motor.

Sado History Museum

Sado History Museum menghadirkan robot berukuran asli yang mengenakan pakaian tradisional untuk menceritakan sejarah dan legenda Sado Island. Dengan teknologi canggih, pengunjung dapat menyaksikan tokoh-tokoh sejarah seolah hidup kembali, memberikan pengalaman yang mendalam dan menarik.

Di lantai pertama, pengunjung disambut oleh berbagai rekonstruksi adegan terkenal dari sejarah yang diperankan oleh robot-robot canggih. Beberapa adegan yang dapat disaksikan termasuk ketika Kaisar Juntoku, biksu Buddha Nichiren, dan Zeami diasingkan ke Sado Island.

Sementara itu, lantai kedua menampilkan pameran foto dan benda seni yang menggambarkan keindahan dan suasana khas Sado Island.

Tokinomori Park

Tokinomori Park adalah fasilitas konservasi yang didedikasikan untuk ibis jambul Jepang (Nipponia nippon), yang dikenal sebagai “toki” dalam bahasa Jepang. Di taman ini, pengunjung dapat mengamati ibis jambul secara langsung dan mempelajari upaya konservasi yang telah dilakukan untuk meningkatkan populasi mereka. 

Salah satu daya tarik utama taman ini adalah Toki Fureai Plaza, di mana pengunjung dapat melihat ibis jambul dari jarak dekat melalui galeri observasi. Jika beruntung, pengunjung dapat menyaksikan keindahan warna merah muda pada bagian dalam sayap mereka saat terbentang.

Di dalam taman, ada juga berbagai burung liar dan hewan kecil yang hidup bebas di hutan. Fokus utama taman ini adalah pusat konservasi di mana program penangkaran ibis jambul dilakukan. 

Kitazawa Flotation Plant

Di dekat pantai barat Sado Island, terdapat salah satu situs warisan industri paling mengesankan di Jepang; reruntuhan Kitazawa Flotation Plant (Pabrik Flotasi Kitazawa). Dibangun pada paruh pertama abad ke-20, pabrik ini pernah menjadi salah satu produsen bijih terbesar di Asia Timur.

Pabrik flotasi sendiri adalah tempat di mana tahap akhir penambangan emas berlangsung. Lebih tepatnya, di sinilah mineral berharga yang diekstraksi dari tambang dipisahkan dari material lain yang ikut tergali, seperti limbah dan produk sampingan lainnya.

Seiring menurunnya aktivitas tambang pada tahun 1950-an, operasional di pabrik flotasi juga berkurang secara signifikan. Sejak saat itu, situs ini sebagian besar terbengkalai dan hampir tidak tersentuh, memungkinkan tumbuhan dan tanaman merambat tumbuh lebat di seluruh sisinya.

Saat ini, reruntuhan Kitazawa Flotation Plant digunakan sebagai venue berbagai acara, termasuk sebagai lokasi beberapa konser yang masih menjadi bagian dalam festival Earth Celebration.

Earth Celebration

Earth Celebration adalah festival seni dan budaya tahunan yang diadakan di Sado Island. Sejak dimulai pada tahun 1988, festival ini diselenggarakan oleh grup taiko terkenal dunia, Kodo, yang bekerja sama dengan Kota Sado. Tujuan utama dari Earth Celebration adalah menjalin hubungan budaya antara Sado Island dengan dunia melalui kolaborasi musik dan seni. 

Setiap tahun, festival ini menampilkan berbagai pertunjukan musik, termasuk kolaborasi antara Kodo dan artis tamu dari dalam dan luar negeri. Selain konser, Earth Celebration juga menawarkan berbagai lokakarya di mana peserta dapat belajar tentang seni pertunjukan tradisional Jepang, serta kegiatan budaya lainnya.

Untuk tahun 2025 ini, Earth Celebration dijadwalkan berlangsung dari 22 hingga 24 Agustus. Informasi lebih lanjut mengenai jadwal acara, artis tamu, dan detail lainnya akan diumumkan mendekati tanggal tersebut.