
Terletak di Pulau Naoshima yang terkenal akan keberadaan berbagai karya seninya, Chichu Art Museum menawarkan pengalaman seni yang cukup unik. Dirancang oleh arsitek ternama Tadao Ando, museum ini sebagian besar dibangun di bawah tanah untuk menjaga keindahan alam sekitar dan menciptakan harmoni antara arsitektur, seni, dan lingkungan.
Dengan pencahayaan alami yang berubah sepanjang hari, museum ini menampilkan karya-karya permanen dari berbagai seniman terkenal dunia, memberikan pengunjung kesempatan untuk merasakan seni dalam suasana yang terus berubah.
Perpaduan Sempurna Seni, Alam, dan Arsitektur di Chichu Art Museum
Seperti yang sudah disebutkan sekilas di atas, salah satu hal paling menakjubkan dari Chichu Art Museum adalah bagaimana bangunannya dirancang untuk menyatu sepenuhnya dengan lanskap Pulau Naoshima tempatnya berada.
Dirancang oleh arsitek ternama Jepang Tadao Ando, museum ini sebagian besar dibangun di bawah tanah agar tidak mengganggu keindahan alami pulau. Namun, meskipun letaknya cukup tersembunyi, desainnya justru menciptakan ruang-ruang dramatis yang memanfaatkan cahaya alami sebagai bagian integral dari pengalaman artistik.
Cahaya matahari di museum ini masuk melalui bukaan geometris di atap, menciptakan suasana yang berubah-ubah tergantung waktu dan cuaca, membuat pengalaman berkunjung setiap wisatawan yang datang menjadi unik.
Alih-alih sekadar menjadi tempat untuk menampilkan karya seni, Chichu Art Museum dirancang agar arsitektur dan cahaya menjadi bagian dari karya itu sendiri. Tiga seniman utama yang karyanya dipamerkan secara permanen di museum ini adalah Claude Monet, James Turrell, dan Walter De Maria.
Ruangan tempat lukisan-lukisan Monet ditampilkan, misalnya, menggunakan pencahayaan alami untuk menciptakan hubungan langsung antara karya seni dan alam di luar. Instalasi karya Turrell dan De Maria bahkan mengharuskan pengunjung hadir secara fisik untuk merasakan pengalaman visual yang tidak bisa didapat hanya dari melihat gambar atau foto saja.
Perlu diketahui bahwa tidak ada papan penjelasan di dekat setiap karya seni; semua informasi disediakan dalam panduan terpisah, sehingga pengunjung bisa fokus sepenuhnya pada pengalaman visual dan emosional mereka.
Berbagai Jenis Karya Seni di Chichu Art Museum
Dengan hanya menampilkan karya dari tiga seniman besar—Claude Monet, James Turrell, dan Walter De Maria—Chichu Art Museum menghadirkan pengalaman seni yang bersifat imersif dan kontemplatif, jauh dari kesan galeri biasa.
Claude Monet
Di Chichu Art Museum, karya-karya Claude Monet dari seri Water Lilies (Les Nymphéas) dipamerkan dalam ruang yang dirancang khusus untuk menciptakan pengalaman yang mendalam dan kontemplatif.
Ruang ini dibangun dengan mempertimbangkan cahaya alami sebagai elemen utama, memungkinkan lukisan-lukisan Monet berubah penampilannya seiring waktu dan kondisi cuaca, menciptakan interaksi dinamis antara seni dan lingkungan sekitar.
Lima lukisan dari seri Water Lilies yang dipamerkan di museum ini merupakan karya-karya Monet pada masa akhir hidupnya, di mana ia berusaha menangkap suasana dan perubahan cahaya di taman airnya di Giverny.
Salah satu lukisan yang menonjol adalah Water-Lily Pond, yakni sebuah karya besar berukuran 2 meter x 6 meter, yang berasal dari seri Grandes Décorations yang juga dipamerkan di Musée de l'Orangerie di Paris, Prancis.
James Turrell
Tiga karya seni milik James Turrell yang dipamerkan di Chichu Art Museum dipilih dari seri-seri ikonik miliknya dan mencakup seluruh perjalanan kariernya, memungkinkan pengunjung merasakan perkembangan karyanya sepanjang waktu.
Karya berjudul Open Sky (2004) dapat dinikmati selama jam operasional reguler museum. Namun, tersedia juga program khusus saat matahari terbenam yang disebut Night Program, memberikan pengalaman yang berbeda dan lebih mendalam.
Walter De Maria
Seluruh ruang seni, yang berisi sebuah bola berukuran besar dengan diameter 2,2 meter dan 27 bentuk geometris dari kayu berlapis emas, diciptakan di bawah arahan langsung Walter De Maria sebagai sebuah karya seni utuh.
Pengunjung yang datang dapat merasakan pengalaman berada di dalam ruang ini dengan pencahayaan alami yang masuk dari langit-langit, menciptakan perubahan dramatis pada pencahayaan ruangan tergantung pada waktu kunjungan.
Fasilitas Lain di Chichu Art Museum
Selain koleksi seni yang memukau, Chichu Art Museum juga menawarkan berbagai fasilitas pendukung yang memperkaya pengalaman pengunjung. Fasilitas-fasilitas ini dirancang untuk melengkapi perjalanan artistik para pengunjungnya, mulai dari menikmati hidangan dengan pemandangan laut hingga membawa pulang kenang-kenangan eksklusif.
Chichu Cafe
Terletak di area museum, Chichu Cafe menawarkan suasana tenang dengan pemandangan langsung ke Laut Pedalaman Seto. Dinding kaca besar memungkinkan cahaya alami masuk, menciptakan suasana yang terang dan menyatu dengan alam sekitar.
Pengunjung dapat menikmati hidangan sambil melihat panorama laut yang menenangkan, menjadikan kafe ini sebagai tempat yang ideal untuk bersantai setelah menjelajahi karya seni di museum.
Chichu Store
Chichu Store adalah toko resmi yang terletak di dalam Chichu Art Museum. Toko ini menawarkan berbagai merchandise yang dirancang untuk memperdalam pengalaman pengunjung terhadap museum, termasuk buku-buku yang diterbitkan oleh museum, koleksi fotografi, dan barang-barang original lainnya.
Chichu Garden
Chichu Garden adalah taman yang terletak di antara Ticket Center dan bangunan utama Chichu Art Museum. Taman ini dirancang untuk mereplikasi taman air Claude Monet di Giverny, Prancis, yang menjadi inspirasi utama bagi seri lukisan Water Lilies karya Monet.
Dengan luas sekitar 400 meter persegi, Chichu Garden menampilkan sekitar 150 jenis tanaman dan 40 jenis pohon yang muncul dalam karya-karya Monet atau yang dikumpulkan oleh sang seniman selama hidupnya.
Taman ini tidak hanya menyajikan keindahan visual, tetapi juga memberikan pengalaman multisensori yang memperdalam pemahaman pengunjung terhadap karya-karya Monet. Dengan berjalan melalui taman ini, pengunjung dapat merasakan suasana yang serupa dengan yang dialami Monet saat menciptakan lukisan-lukisannya.
Jadwal Operasional & Tiket Masuk Chichu Art Museum
Chichu Art Museum dapat dikunjungi sepanjang tahun dengan jadwal operasional berikut ini:
- Jam Buka: 10.00 – 17.00 (masuk terakhir pukul 16.00)
- Jadwal Tutup: Setiap hari Senin. Jika hari Senin bertepatan dengan hari libur nasional, museum tetap buka dan akan tutup pada hari berikutnya.
Sedangkan untuk harga tiket masuknya bisa dilihat di bawah ini:
Dewasa:
- Pembelian online: ¥2.500
- Pembelian langsung di lokasi: ¥2.800
Akhir pekan dan hari libur nasional:
- Pembelian online: ¥2.700
- Pembelian langsung di lokasi: ¥3.000
Anak-anak usia 15 tahun ke bawah: Gratis, namun tetap memerlukan reservasi terlebih dahulu.
Selain itu, ada juga tiket masuk reguler yang dikombinasikan dengan tiket menyaksikan Open Sky Night Program karya James Turrell setiap hari Jumat dan Sabtu seharga ¥3.700.
Disarankan untuk melakukan reservasi terlebih dahulu melalui situs resmi Chichu Art Museum, karena jumlah tiket yang dapat dibeli untuk satu slot waktu yang sama dibatasi untuk maksimal 8 orang sekaligus.
Product Recommendations

JR All Shikoku Area Pass

JR Pass Nation Wide Ordinary

JR Kagawa Mini Rail & Ferry...

Japan Travel Insurance by Z...
