Wisatawan Asing Sering Meresahkan, Ketahui Berbagai Aturan di Jepang yang Wajib Kamu Patuhi

Dari tahun ke tahun, jumlah wisatawan asing yang berlibur ke Jepang selalu bertambah. Bahkan belakangan ini, dikatakan Jepang sedang menghadapi situasi overturisme atau situasi di mana terlalu banyak wisatawan yang datang ke suatu destinasi tertentu.

Banyaknya wisatawan asing yang datang ke Jepang sejalan dengan semakin banyak pula keluhan atas perilaku wisatawan-wisatawan asing tersebut yang terkadang sampai membuat masyarakat lokal merasa resah.

Perilaku meresahkan tersebut tentunya berdampak bukan hanya pada masyarakat lokal saja, tapi juga terhadap destinasi wisata yang mereka kunjungi. Berikut adalah beberapa contoh dampak negatif yang didapat dari perilaku meresahkan wisatawan asing di Jepang:

1. Vandalisme di Kuil Toshodaiji

\

Kuil Toshodaiji merupakan salah satu kuil yang terletak di Provinsi Nara, Jepang dan termasuk ke dalam situs warisan dunia UNESCO. Sayangnya, seorang anak laki-laki berani merusak kuil tersebut dengan melakukan vandalisme.

Anak laki-laki itu merupakan seorang wisatawan asing dari Kanada yang datang ke Kuil Toshodaiji bersama dengan kedua orang tuanya pada Juli 2023 lalu. Di sana, ia melakukan aksi vandalisme dengan mengukir namanya menggunakan kuku di salah satu tiang kayu.

Aksinya ini ketahuan oleh wisatawan lokal yang kemudian melaporkannya pada pihak kuil. Setelah kejadian tersebut, pihak kuil pun melaporkan tindakan anak tersebut ke pihak kepolisian.

2. Perusakan Bunga Sakura

Pada bulan April 2024 kemarin, sempat viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan tindakan tak terpuji dari wisatawan asing yang merusak bunga sakura. Di video tersebut, terlihat sekumpulan wisatawan yang diduga berasal dari Indonesia merusak pohon sakura yang sedang mekar.

Seorang pria dewasa dalam video menggoyangkan ranting pohon sakura hingga bunganya berguguran, sementara seorang perempuan terlihat merekamnya.

Padahal di area tersebut terdapat sebuah larangan tertulis untuk tidak menyentuh apalagi merusak bunga sakura yang sedang mekar.

3. Ditutupnya Pemandian Legendaris Kame no Yu

Pemandian Kame no Yu adalah sebuah pemandian legendaris di Jepang yang terletak di Prefektur Kanagawa, dekat dengan Tokyo. Diketahui, Pemandian Kame no Yu telah beroperasi selama 57 tahun lamanya.

Sayangnya, pihak pemandian menyatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk segera berhenti beroperasi dan hanya akan buka hingga akhir Mei 2024 kemarin.

Keputusan ini diambil setelah pihak pemandian merasa muak akan banyaknya wisatawan asing yang berulah di sana. Ulah yang dibuat antara lain seperti pencurian, perusakan fasilitas, mengumpat, melanggar aturan parkir, tidak membayar sauna, hingga membuang sampah dan perabotan secara sembarangan ke area pemandian.

4. Pemandangan Gunung Fuji Ditutup

Fenomena yang sempat viral lainnya adalah pemandangan indah Gunung Fuji yang terdapat di belakang gerai minimarket Lawson yang terletak di Kota Fujikawaguchiko. Sangking viralnya, banyak wisatawan asing yang sengaja datang dan berkerumun di trotoar seberang Lawson hanya untuk mendapatkan foto dari Gunung Fuji.

Akan tetapi pada akhir Mei 2024 kemarin, pemandangan indah itu akhirnya ditutup menggunakan sebuah kain hitam lebar oleh pemerintah setempat. Penutupan itu disebabkan oleh banyaknya keluhan dari warga lokal tentang perilaku wisatawan asing yang dianggap mengganggu.

Warga lokal mengaku sangat terganggu akan perilaku wisatawan asing yang seringkali menyeberang jalan secara sembrono serta membuang sampah hingga puntung rokok sembarangan.

5. Larangan Masuk ke Distrik Geisha di Kyoto

Salah satu area yang menjadi daya tarik wisata di Jepang adalah Distrik Geisha yang terletak di Gion, Kyoto. Distrik Geisha adalah tempat di mana para Geisha dan Maiko (calon Geisha yang berusia 16-17 tahun) tinggal dan bekerja.

Sayangnya, banyak wisatawan asing yang bertindak kurang sopan demi mendapatkan foto terbaik dari para Geisha tersebut. Karena hal itu, pemerintah setempat sempat membuat larangan memotret di tahun 2019.

Hingga akhirnya pada bulan April 2024 kemarin, pemerintah resmi melarang wisatawan melewati jalan yang biasa digunakan oleh Geisha untuk bekerja, yakni jalan Kosode Koji. Keputusan ini diambil berdasarkan semakin banyaknya jumlah wisatawan yang datang dan sulit dikendalikan.

 

Tentunya masih banyak lagi laporan mengenai perilaku meresahkan yang dilakukan oleh wisatawan asing di Jepang.

Sebagai wisatawan asing yang baik, ada baiknya kamu melakukan riset terlebih dahulu mengenai peraturan-peraturan yang harus ditaati selama kamu berada di Jepang. Hal tersebut berguna untuk menghindari kemungkinan terulang kembali peristiwa-peristiwa di atas.

Di sini, Japantrips akan memberitahumu beberapa peraturan yang harus kamu taati selama berada di Jepang.

1. Dilarang Makan/Merokok Sambil Berjalan

Di Jepang, terdapat larangan tak tertulis yang melarang orang-orang untuk makan sambil berjalan; hal ini dianggap tidak sopan. Ada banyak minimarket di Jepang menyediakan tempat duduk untuk kamu yang ingin makan atau minum terlebih dulu, maka kamu bisa memanfaatkan fasilitas tersebut.

Selain itu, orang-orang juga dianjurkan pergi ke tempat khusus merokok ketika hendak merokok. Di Jepang, Tokyo merupakan kota yang menerapkan aturan cukup ketat dalam hal merokok. Orang-orang yang merokok di tempat yang tak seharusnya dianggap telah melakukan tindakan illegal.

2. Dilarang Membuang Sampah Sembarangan

Sebenarnya larangan membuang sampah sembarangan ini bukanlah hal yang aneh di banyak negara lain. Tapi di Jepang, meskipun pelaku pembuangan sampah terancam denda, nyatanya jumlah tempat sampah di tiap jalannya sangat kurang bahkan hampir tidak ada.

Hal ini membuat orang-orang diharuskan membawa sampah mereka hingga mereka menemukan tempat sampah, atau bahkan hingga mereka sampai ke rumah masing-masing.

3. Jangan Memberi Tip

Berbeda dengan budaya Barat, di Jepang, pemberian tip kepada pramuniaga dianggap sebagai tindakan yang menghina. Bahkan jika kamu memberi tip, pramuniaga di Jepang kebanyakan akan mengembalikan uang tersebut karena menganggap kamu lupa mengambil uang kembalian.

Jangan pernah memaksa pramuniaga di Jepang untuk menerima tip yang kamu berikan karena hal itu bisa membuat mereka merasa tidak nyaman.

4. Jangan Menyalahgunakan Sumpit

Sumpit di Jepang memiliki beberapa makna simbolis, tentu saja hal ini membuat sumpit tidak bisa digunakan secara sembarangan di Jepang. Terdapat beberapa himbauan dalam menggunakan sumpit selama kamu di Jepang, antara lain:

  • Jangan menggosok sumpit setelah memisahkannya. Baiknya, langsung kamu letakkan sumpit di meja.
  • Jangan gunakan sumpit yang sudah menyentuh mulutmu guna mengambilkan makanan untuk orang lain. 
  • Jangan gunakan sumpit untuk memberikan makanan ke sumpit orang lain. Melainkan, simpan makanan yang kamu berikan ke atas piring.
  • Jangan tusuk makanan menggunakan sumpit karena hal ini dianggap tidak sopan.
  • Jangan simpan sumpit dengan posisi tegak di atas nasi karena tindakan ini dianggap tabu.

5. Dilarang Mengganggu Geisha

Geisha adalah sebutan untuk penghibur profesional di Jepang yang terlatih dalam seni tradisional. Di Distrik Geisha yang terletak di Gion, Kyoto, banyak wisatawan asing ingin mengambil foto bahkan selfie bersama dengan Geisha. Padahal tindakan ini sangat dilarang di sana.

Geisha yang kamu lihat adalah mereka yang sedang berada di lingkungan pekerjaan mereka. Maka dengan mengganggu pekerjaan mereka, kamu sudah melakukan hal yang sangat tidak sopan dan tidak menyenangkan.

6. Selalu Patuhi Peraturan yang Ada

Jepang terkenal sebagai negara yang warganya sangat taat terhadap peraturan. Sebagai wisatawan asing, tentunya kamu juga harus mau beradaptasi dengan lingkungan sekitarmu dan ikut menaati peraturan yang ada.

Dimulai dari selalu patuhi rambu-rambu yang dipasang di jalan, taat dalam mengantri, tidak membuat keributan di transportasi umum, dan lainnya. Tentunya setiap daerah memiliki peraturannya masing-masing, maka adalah tugasmu untuk ikut menjunjung tinggi peraturan di tempat kamu berada ketika di Jepang.

 

Untuk kamu yang berniat untuk liburan ke Jepang, jangan lupa untuk menggunakan jasa Japantrips dalam mempersiapkan segala kebutuhan traveling yang kamu butuhkan. Tunggu apalagi? Ayo klik linknya di sini!