Wisata Kyoto: Mengenal Seni dan Tradisi Geisha Jepang yang Memikat
Kyoto dikenal sebagai pusat budaya Jepang, tempat tradisi lama masih terjaga dengan baik di tengah gempuran modernitas. Salah satu ikon budaya yang paling memikat wisatawan di kota ini adalah Geisha Jepang; seniman tradisional yang mempertahankan seni tari, musik, hingga tata krama klasik Jepang.ย
Mengenal Lebih Dalam Tentang Tradisi Geisha Jepang
Di Jepang, khususnya Kyoto, geisha dikenal dengan sebutan geiko, sedangkan geisha muda yang masih dalam masa belajar disebut maiko.
Geiko dan maiko biasanya akan tampil di teahouse (ochaya), terutama di distrik tradisional seperti Gion. Mereka bertugas mempertahankan seni klasik Jepang melalui tarian, musik, serta percakapan yang anggun dan penuh etika untuk menghibur para tamu yang datang.
Untuk bisa menjadi geiko, seorang maiko biasanya menjalani masa pelatihan selama sekitar 5 tahun setelah lulus sekolah menengah. Selama masa itu, ia akan belajar tari tradisional, bermain alat musik seperti shamisen, mempelajari etika berbicara, serta budaya minum teh dan pelayanan tradisional.
Setelah menyelesaikan pelatihan, maiko akan melalui upacara erikae (penggantian kerah) dan akhirnya secara resmi menjadi geiko, di mana ia memakai kimono dan aksesori yang lebih sederhana dibanding saat masih menjadi maiko.
Kehidupan sehari-hari seorang geiko/maiko ini sangat disiplin. Mereka tinggal di rumah khusus geisha (okiya), menjalani latihan rutin setiap hari, serta tampil pada malam hari untuk menghibur tamu melalui tari, musik, dan pelayanan dalam acara ozashiki (jamuan) yang sifatnya eksklusif.
Kyoto, Kota yang Masih Menjaga Tradisi Geisha
Seperti telah disebutkan sebelumnya, di Kyoto, geisha lebih dikenal dengan sebutan geiko. Kyoto memang menjadi salah satu pusat budaya Jepang yang masih menjaga berbagai tradisi Jepang yang sudah berusia ratusan tahun. Di antara tradisi tersebut, keberadaan geisha menjadi salah satu warisan paling ikonik yang tetap hidup hingga sekarang.
Beberapa kawasan seperti Gion, Pontocho, dan Miyagawacho masih menjadi pusat aktivitas para geiko dan maiko. Di sana, wisatawan bisa merasakan atmosfer klasik Jepang, lengkap dengan bangunan kayu tradisional, lentera merah, dan teahouse (ochaya) tempat para geisha menampilkan tarian, musik, hingga etika percakapan klasik.
Bagi wisatawan, menyaksikan maiko berjalan anggun di jalan berbatu Gion pada sore hari, atau menghadiri pertunjukan tari musim semi Miyako Odori, menjadi pengalaman berharga yang menghubungkan modernitas saat ini dengan warisan budaya Jepang yang autentik.
Di Mana Bisa Melihat Geisha di Kyoto?
Jika ingin melihat geisha secara langsung, Kyoto adalah tempat terbaik untuk itu. Beberapa kawasan yang bisa dikunjungi untuk melihat geisha, antara lain:
Gion
Gion adalah distrik geisha paling terkenal di Kyoto, terletak di sekitar Kuil Yasaka. Area ini terbagi menjadi dua; Gion Kobu dan Gion Higashi.
- Gion Kobu adalah yang terbesar, dengan Hanamikoji Street sebagai pusatnya. Jalan ini penuh dengan ochaya (teahouse) dan restoran tradisional. Pada sore hingga malam hari, kamu bisa melihat maiko berjalan dengan kimono berwarna cerah menuju teahouse tempat mereka bekerja.
- Gion Higashi berukuran lebih kecil, tapi masih aktif dan punya pertunjukan budaya reguler.
Pontocho
Pontocho adalah distrik sempit yang terletak di tepi barat Sungai Kamogawa, terkenal dengan gang panjang yang dipenuhi restoran dan teahouse tradisional. Suasananya begitu romantis, dihiasi lampion merah dan bangunan kayu khas Jepang yang menambah pesona klasiknya.
Saat malam tiba, kamu berkesempatan melihat maiko atau geiko berjalan anggun menuju teahouse tempat mereka bekerja. Selain itu, setiap bulan Mei, distrik ini juga menjadi tuan rumah pertunjukan Kamogawa Odori di teater Pontocho Kaburenjo, yang menampilkan tarian indah para geiko dan maiko.
Miyagawacho
Miyagawacho terletak di dekat Sungai Kamo dan Kuil Kenninji, menawarkan suasana yang lebih tenang dibandingkan Gion, namun tetap aktif sebagai salah satu hanamachi (distrik geisha) di Kyoto.
Distrik ini memiliki teater sendiri, yaitu Miyagawacho Kaburenjo, yang setiap bulan April menjadi pusat pertunjukan Kyo Odori; menampilkan tarian tradisional geiko dan maiko. Selain itu, berbagai acara budaya lokal juga kerap diadakan di sini.
Kamishichiken
Kamishichiken adalah distrik geisha tertua di Kyoto yang berlokasi dekat dengan Kuil Kitano Tenmangu. Suasananya cenderung lebih sepi dibandingkan Gion, sehingga cocok bagi wisatawan yang ingin merasakan nuansa tradisional Kyoto tanpa harus berdesakan di tengah keramaian.
Distrik ini terkenal dengan Kitano Odori; pertunjukan tahunan yang digelar setiap bulan Maret, serta keikutsertaan geiko dan maiko dalam festival Kitano Tenmangu Tanabata pada musim panas, yang menambah daya tarik budaya khas daerah ini.
Selain itu, kamu juga bisa merasakan pengalaman lebih eksklusif dengan melakukan reservasi di teahouse, tempat geiko dan maiko biasanya menghibur tamu dengan tarian, musik, dan etika percakapan klasik.
Namun, pengalaman ini termasuk mewah dan biayanya relatif tinggi, sehingga umumnya hanya dilakukan oleh mereka yang benar-benar ingin merasakan tradisi geisha secara mendalam.
Yang Harus Diperhatikan oleh Wisatawan Mengenai Wisata Geisha Jepang
Larangan keras ketika berkunjung ke kawasan geisha adalah untuk tidak mengganggu aktivitas geiko maupun maiko yang sedang bekerja. Banyak wisatawan yang tanpa sadar melakukan hal yang dianggap kurang sopan, seperti menghadang jalan mereka, menarik kimono, atau memaksa berfoto dari jarak dekat.
Untuk mengatasi masalah tersebut, mulai April 2024, pemerintah setempat memasang papan peringatan di beberapa gang kecil di Gion yang bersifat privat. Area tersebut tidak boleh dilewati sembarangan oleh wisatawan, dan pelanggar bisa dikenai denda hingga ยฅ10.000. Sementara untuk jalan-jalan utama seperti Hanamikoji Street masih boleh untuk dilewati.
Karena itu, saat berkunjung ke Gion, pastikan kamu menjaga etika dan perilaku, serta hanya berjalan di jalur yang diperbolehkan agar tidak melanggar aturan dan tetap menghormati lingkungan sekitar.