Uji Keberanian Melalui Wahana Menegangkan Tower of Terror Disneysea, dan Ketahui Tips untuk Menikmatinya!
Disneysea Tokyo merupakan salah satu taman hiburan yang wajib masuk ke dalam daftar destinasi wisata yang akan dikunjungi ketika kamu hendak berlibur ke Jepang.
Salah satu faktor yang membuat taman bermain ini harus dikunjungi adalah fakta bahwa Disneysea di Jepang merupakan satu-satunya taman bermain Disney di dunia yang tidak mengangkat tema tentang dunia fantasi Disney. Tentu saja kunjungan ke Jepang tidak akan lengkap jika belum mengunjungi Disneysea.
Disneysea memiliki banyak wahana yang menarik dan sangat layak untuk dicoba, bahkan sebagian dari wahana tersebut tersedia secara eksklusif hanya ada di Jepang. Salah satu wahana yang menarik untuk dicoba adalah wahana yang menyeramkan sekaligus juga menegangkan; Tower of Terror.
Sekilas Tentang Tower of Terror Disneysea
Tower of Terror merupakan salah satu wahana cukup unik dan menantang di Disneysea yang resmi beroperasi sejak tahun 2006. Bagaimana tidak, wahana ini dibuat dengan menggabungkan konsep rumah berhantu yang penuh misteri dan wahana permainan drop-ride yang memacu adrenalin.
Disneysea bukanlah taman bermain Disney pertama yang mengangkat tema rumah hantu sekaligus wahana permainan drop-ride. Sebelumnya, wahana bernama The Twilight Zone Tower of Terror sudah lebih dulu beroperasi di Disney’s Hollywood Studios pada tahun 1994 dan disusul di Disneyland Paris pada tahun 2007.
Hal yang membedakan Tower of Terror Disneysea dengan kedua wahana di atas adalah tema yang diangkat.
Jika Tower of Terror di Disney’s Hollywood Studios dan Disneyland Paris mengangkat tema dari seri film klasik The Twilight Zone (1959), maka Tower of Terror Disneysea mengangkat tema orisinil tentang misteri hilangnya seorang kolektor barang antik asal Amerika bernama Harrison Hightower III.
Berbedanya tema yang diangkat ini didasari oleh sebagian besar masyarakat Jepang yang tidak familiar terhadap seri film The Twilight Zone.
“Sejarah” Tower of Terror Disneysea
Karena temanya yang merupakan cerita orisinil, Tower of Terror pun memiliki “sejarah”nya sendiri untuk memperkuat konsepnya.
Diceritakan, Tower of Terror pada awalnya adalah sebuah bangunan mansion bernama Hotel Hightower. Mansion ini milik seorang kolektor barang antik asal Amerika yang bernama Harrison Hightower III.
Harrison yang memiliki hobi mengoleksi barang-barang antik dari seluruh dunia tentu saja sering melakukan ekspedisi. Pada malam Tahun Baru di tahun 1899, Harrison melakukan ekspedisi dengan menyusuri Sungai Kongo di Afrika.
Sampai di Afrika, Harrison dan timnya tanpa sengaja terlibat konflik dengan suku-suku lokal yang saling bermusuhan hingga mereka terdorong ke wilayah suhu Myundu.
Selama berada di wilayah suku Mtundu itulah Harrison menyadari keberadaan sebuah patung bernama Shiriki Utundu yang disebut sebagai “pelindung” suku. Karena keinginannya memiliki patung tersebut, Harrison pun nekat mencuri patung tersebut dan kabur kembali ke New York, Amerika Serikat.
Di New York, tepat pada malam Tahun Baru 1899, Harrison dengan bangga mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan keberhasilannya mendapatkan patung Shiriki Utundu. Sayangnya, di hari itulah tragedi misterius terjadi.
Selesai dengan konferensi pers, Harrison membawa patung Shiriki Utundu diletakan di tempat terbaik yang ada di rumahnya. Ketika Harrison sedang sendirian hanya bernama Shiriki Utundu, semua lampu di mansion mendadak mati total dan cahaya hijau yang menyilaukan secara misterius keluar dari jendela kamar Harrison yang terletak di lantai teratas mansion.
Namun, yang paling mengejutkan dari semuanya adalah Harrison Hightower III, yang seharusnya berada di kamarnya di lantai teratas hotel, tiba-tiba menghilang tanpa jejak dengan hanya menyisakan patung Shiriki Utundu.
Setelah menghilangnya Harrison secara mendadak, mansion Hotel Hightower pun ditutup selama 13 tahun lamanya, menyisakan misteri yang masih tak terpecahkan mengenai hilangnya Harrison Hightower III.
Review Tower of Terror Disneysea
Antrian untuk wahana Tower of Terror Disneysea dibuat berkelok-kelok melewati taman Hotel Hightower yang dipenuhi banyak artefak dari berbagai negara, sebelum para pengunjung akhirnya memasuki lobi. Para pengunjung kemudian diantar ke sebuah ruangan yang dipenuhi dengan banyak foto Harrison dan mansionnya, serta cerita mengenai ekspedisinya.
Setelah itu, para pengunjung akan memasuki kantor Harrison. Patung Shiriki Utundu disimpan di dalam ruangan tersebut. Di sinilah akan dimulai sebuah wahana interaktif dimana para pengunjung akan menonton video ketika Harrison memegang patung Shiriki Utundu dengan ketakutan dan seakan-akan memperingatkan pengunjung untuk segera pergi.
Setelah itu, para pengunjung kemudian diantar ke ruang penyimpanan tempat Harrison menyimpan koleksinya, termasuk Shiriki Utundu yang matanya terkadang mengintip ke arah pengunjung saat mereka bergerak mengikuti alur antrian. Pengunjung kemudian akan memasuki sebuah lift yang juga merupakan wahana drop-ride yang ditunggu-tunggu.
Wahana drop-ride tersebut akan mulai bergerak selagi video interaktif berlangsung, menampilkan kejadian yang sebenarnya terjadi pada Harrison dan apa yang dilakukan patung Shiriki Utundu padanya.
Di akhir wahana drop-ride, lift akan berhenti bergerak dan pengunjung akan mendapati sepasang mata hijau memelototi mereka untuk terakhir kalinya selagi hantu Harrison memberi peringatan pada mereka untuk jangan pernah kembali.
Tips dalam Menikmati Wahana Tower of Terror Disneysea
Karena Disneysea merupakan salah satu taman bermain populer di Jepang, tentunya ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghindari antrian mengular yang hampir selalu terjadi di sebagian besar wahananya.
Di bawah ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menikmati wahana Tower of Terror Disneysea secara maksimal.
1. Perhatikan Detail
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Tower of Terror Disneysea memiliki “sejarah” tersendiri yang mana isi dari mansion Hotel Hightower tersebut dibuat mengandung banyak cerita. Pengunjung sangat disarankan untuk memperhatikan setiap detail yang ada di dalam mansion guna menunjang pengalaman menikmati wahana Tower of Terror Disneysea dengan maksimal.
2. Pilih Waktu yang Tepat
Antrian yang mengular di hampir setiap wahananya bukan lagi pemandangan aneh yang ada di Disneysea. Tapi antrian ini tidak selalu ada hanya jika pengunjung dapat menentukan waktu yang tepat untuk datang.
Pada pagi hari, disarankan untuk datang segera ke Tower of Terror setelah jam operasional Disneysea dimulai karena ketika itu, jumlah pengunjung yang datang tentunya belum terlalu banyak.
Di siang hari, waktu yang disarankan adalah jam makan siang karena ketika itu, banyak pengunjung lain yang lebih memilih untuk pergi makan siang dibanding mengantri wahana,
Sedangkan pada sore hingga menjelang malam, antrian umumnya akan mulai berkurang karena sebagian pengunjung sudah kelelahan ataupun karena mendekati akhir dari jam operasional Disneysea.
3. Gunakan Fast Pass
Sama seperti taman bermain Disney lainnya, Disneysea juga menyediakan layanan Fast Pass yang memungkinkan penggunanya untuk mempersingkat waktu mereka mengantri. Terdapat dua jenis Fast Pass yang disediakan oleh Disneysea, yakni Disney Premier Access dan 40th Anniversary Priority Access yang mana keduanya bisa didapatkan melalui aplikasi Tokyo Disney Resort App.
Perbedaan yang paling mencolok antara kedua jenis Fast Pass tersebut adalah Disney Premier Access yang mengharuskan penggunanya membayar biaya tambahan, sedangkan 40th Anniversary Priority Access yang tidak memungut biaya apapun.
Untuk mengetahui detail mengenai Fast Pass Disneysea Tokyo, kamu bisa langsung mengunjungi website resmi Tokyo Disney Resort.