Tsuruga Castle, Aizuwakamatsu

Dikelilingi oleh hamparan bunga sakura di musim semi dan salju putih di musim dingin, Tsuruga Castle berdiri dengan megah sebagai simbol kekuatan dan keteguhan sejarah di kota Aizuwakamatsu, Prefektur Fukushima.

Kastil yang juga dikenal dengan nama Aizuwakamatsu Castle ini bukan hanya peninggalan arsitektur samurai yang menawan, tetapi juga sebagai saksi bisu dari salah satu peristiwa paling heroik dalam sejarah Jepang; Perang Boshin. 

Sejarah Tsuruga Castle

Tsuruga Castle, yang juga dikenal sebagai Aizuwakamatsu Castle, memiliki sejarah panjang yang mencerminkan dinamika politik dan budaya Jepang dari abad ke-14 hingga era modern.

Kastil ini pertama kali dibangun oleh Ashina Naomori pada tahun 1384 dan awalnya dikenal sebagai Kurokawa Castle. Pada tahun 1590, Gamō Ujisato, seorang jenderal di bawah Toyotomi Hideyoshi, mengambil alih wilayah Aizu dan merekonstruksi kastil ini menjadi struktur tujuh lantai yang megah, lalu mengganti namanya menjadi Tsuruga Castle.

Namun, setelah mengalami kerusakan akibat gempa bumi, Katō Yoshiaki, penguasa berikutnya, membangun kembali menara utama dengan desain lima lantai yang dikelilingi oleh tembok tinggi dan parit.

Selama Perang Boshin pada tahun 1868, Tsuruga Castle menjadi pusat perlawanan bagi pasukan Aizu melawan pasukan kekaisaran. Setelah pengepungan selama sebulan, kastil ini mengalami kerusakan parah dan akhirnya menyerah. Pada tahun 1874, pemerintah Meiji memutuskan untuk menghancurkan sebagian besar struktur kastil, menyisakan hanya dinding batu aslinya.

Pada tahun 1965, atas permintaan masyarakat setempat, Tsuruga Castle dibangun kembali menggunakan metode tradisional. Awalnya, atap kastil menggunakan genteng abu-abu, namun pada restorasi tahun 2011, genteng tersebut diganti dengan warna merah untuk mencerminkan tampilan kastil pada pertengahan abad ke-19. Saat ini, Tsuruga Castle adalah satu-satunya kastil di Jepang yang memiliki atap merah.

Sekarang, Tsuruga Castle berfungsi sebagai museum yang menampilkan artefak dari era samurai dan menawarkan pemandangan panorama kota Aizuwakamatsu dari lantai tertingginya. Kastil ini menjadi simbol ketahanan dan warisan budaya yang kaya di wilayah Tohoku.

Daya Tarik yang Bisa Dinikmati di Tsuruga Castle

Dari menara utama yang menawarkan panorama kota Aizuwakamatsu hingga taman kastil yang memesona di setiap musim, pengunjung yang datang ke Tsuruga Castle disuguhkan berbagai pengalaman memikat. Setiap sudut kastil ini menyimpan cerita, menjadikan Tsuruga Castle sebagai destinasi yang tak hanya indah, tetapi juga sarat makna.

Tsuruga Castle Park

Tsuruga Castle dikelilingi oleh Tsuruga Castle Park yang cukup mengesankan. Taman ini memiliki hamparan rumput yang terawat rapi dan deretan pohon sakura yang terlihat sangat memikat saat mekar sekitar pertengahan April. Parit dan dinding batu yang dulunya berfungsi sebagai pertahanan kini justru menambah suasana taman yang tenang dan menyenangkan.

Pada musim semi, Tsuruga Castle Park akan dihiasi ribuan pohon sakura yang diterangi cahaya lampu di malam hari. Pohon-pohon di sekelilingnya juga diterangi saat musim gugur untuk menampilkan warna daun yang berubah dengan mencolok.

Kemudian di musim dingin, taman kastil ini biasanya akan dipadati oleh pengunjung saat Aizu Erosoku Festival (Aizu Painted Candle Festival) berlangsung. Pemandangan kastil yang diselimuti salju dan diterangi oleh lilin tradisional yang dihias dengan tangan benar-benar tak terlupakan.

Tsuruga Castle Museum

Saat ini, Tsuruga Castle berfungsi sebagai museum sekaligus dek observasi yang menyuguhkan pemandangan panorama kota Aizuwakamatsu yang memukau dari ketinggian. Dari lantai paling atas, pengunjung dapat menikmati lanskap Kota Aizuwakamatsu yang memesona, terutama saat musim semi dengan hamparan bunga sakura, atau musim gugur dengan dedaunan merah keemasan.

Salah satu daya tarik unik dari museum ini adalah ruang minum teh Tsuruga Castle, yang telah menjadi tempat penyelenggaraan upacara minum teh sejak kastil ini direkonstruksi kembali. Ruangan ini tidak hanya merepresentasikan budaya teh tradisional Jepang, tetapi juga telah ditetapkan sebagai Properti Budaya Penting (Important Cultural Property) oleh pemerintah Jepang.

Oyaku-en Garden

Oyaku-en Garden adalah taman bersejarah yang dikenal sebagai “taman obat” karena sejarahnya dalam budidaya tanaman herbal. Taman ini awalnya dibangun sebagai vila oleh penguasa feodal pada abad ke-14 dan kemudian dikembangkan oleh Hoshina Masatsune pada abad ke-17 untuk menanam berbagai tanaman obat guna melindungi kesehatan masyarakat setempat. 

Taman ini dirancang dengan gaya tradisional Jepang; menampilkan kolam berbentuk karakter kanji “心” (kokoro) yang berarti “hati,” dikelilingi oleh sekitar 400 jenis tanaman obat dan pohon. Setiap musim menawarkan pemandangan yang berbeda, seperti bunga peony di musim semi, bunga teratai di musim panas, dan anemon Jepang di musim gugur.

Selain itu, Oyaku-en Garden juga menawarkan pengalaman membuat teh herbal, di mana pengunjung dapat memilih dan mencampur berbagai tanaman obat untuk membuat teh sesuai dengan preferensi dan kebutuhan kesehatan mereka.

Tsuruga Castle di Musim Semi

Setiap tahunnya, sekitar 1.000 pohon sakura mekar di sekitar Tsuruga Castle, menciptakan pemandangan yang menakjubkan dengan latar belakang dinding putih dan atap merah khas kastil. Kombinasi ini menjadikan Tsuruga Castle sebagai salah satu dari “100 Tempat Melihat Sakura Terbaik di Jepang.”

Musim sakura di Tsuruga Castle biasanya dimulai pada awal April, dengan puncak mekarnya terjadi sekitar pertengahan hingga akhir April. Selama periode musim sakura tahun 2025 ini, pengunjung dapat menikmati festival sakura yang berlangsung dari 1 April hingga 6 Mei 2025.

Salah satu daya tarik utama selama festival adalah iluminasi malam hari, di mana kastil dan pohon-pohon sakura akan diterangi cahaya lampu dari matahari terbenam hingga sekitar pukul 21:00. Pemandangan refleksi bunga sakura di permukaan parit kastil menciptakan suasana magis yang memikat para fotografer dan pengunjung.

Selain menikmati keindahan bunga sakura, pengunjung juga dapat mengunjungi Rinkaku Teahouse yang terletak di dalam area Tsuruga Castle Park. Di sini, pengunjung dapat merasakan pengalaman minum teh tradisional Jepang sambil menikmati pemandangan taman yang indah.

Aizu Erosoku Festival (Aizu Painted Candle Festival) di Musim Dingin

Aizu Erosoku Festival, atau dikenal sebagai Aizu Painted Candle Festival, adalah perayaan musim dingin yang memukau dan paling terkenal di Aizuwakamatsu. Setiap tahun, pada Jumat dan Sabtu kedua pada bulan Februari, kota ini berubah menjadi lanskap bercahaya dengan sekitar 10.000 lilin bergambar yang menerangi salju malam hari.

Lilin bergambar khas Aizu sendiri adalah kerajinan tradisional yang telah diwariskan selama lebih dari 500 tahun. Setiap lilin dihiasi dengan motif bunga seperti krisan, peoni, dan wisteria, yang dilukis dengan tangan menggunakan teknik tradisional. Awalnya, lilin ini digunakan untuk menghias altar Buddha selama musim dingin ketika bunga segar sulit ditemukan.

Festival ini berlangsung di beberapa lokasi ikonik di Aizuwakamatsu, termasuk Tsuruga Castle Park dan Oyaku-en Garden. Selain kedua tempat itu, lilin juga akan dinyalakan di berbagai titik di kota, seperti Stasiun Aizu-Wakamatsu, Higashiyama Onsen, dan jalan-jalan bersejarah lainnya, memungkinkan pengunjung menikmati berjalan malam yang diterangi cahaya lilin.