Okayama Prefecture

Takahashi City Travel Guide

Description Here

Image Banner

Terletak di Prefektur Okayama, Kota Takahashi adalah destinasi yang kaya akan sejarah, budaya, dan keindahan alam, terutama kawasan kota tua yang terawat, kuil-kuil bersejarah, serta pemandangan alam yang memukau.

Dengan suasana yang tenang dan daya tarik yang autentik, Takahashi adalah tempat yang sempurna bagi wisatawan yang ingin menikmati pesona Jepang yang klasik dan bersejarah.

Tentang Takahashi di Prefektur Okayama

Terletak di bagian barat daya Prefektur Okayama, Kota Takahashi adalah sebuah destinasi yang kaya akan sejarah, budaya, dan keindahan alam. Kota ini berada di daerah pegunungan, yang membuatnya memiliki suasana tenang dan udara yang sejuk sepanjang tahun.

Takahashi dikenal sebagai kota kastil, karena di sinilah terdapat Bitchu Matsuyama Castle; salah satu kastil tertua dan tertinggi di Jepang yang masih memiliki menara asli. Dengan lokasinya yang berada di ketinggian 430 meter di atas permukaan laut, kastil ini sering dikelilingi oleh lautan awan, membuatnya mendapat julukan β€œKastil di Langit.”

Selain kastilnya yang ikonik, Takahashi juga memiliki distrik kota tua yang masih mempertahankan nuansa zaman Edo. Di sepanjang jalan, pengunjung dapat menemukan rumah-rumah samurai, bangunan tradisional, serta kuil-kuil bersejarah seperti Kuil Raikyu-ji, yang terkenal dengan taman batu khas Zen yang dirancang oleh Kobori Enshu; seorang arsitek taman terkenal di Jepang.

Kota Takahashi juga dikelilingi oleh alam yang mempesona, dengan banyak jalur hiking yang mengarah ke gunung-gunung dan lembah-lembah indah. Salah satu destinasi alam yang menarik adalah Fukiya Furusato Village, yang dahulu dikenal sebagai pusat produksi pigmen merah bengara; sebuah warna khas yang digunakan dalam arsitektur tradisional Jepang.Β 

Dengan kombinasi warisan budaya, arsitektur bersejarah, dan alam yang menakjubkan, Takahashi adalah tempat yang sempurna bagi wisatawan yang ingin menjelajahi sisi autentik Jepang yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar.Β 

Objek wisata yang bisa dikunjungi di Takahashi

Takahashi menawarkan berbagai objek wisata bersejarah dan alam yang menakjubkan, menjadikannya destinasi yang menarik bagi para pecinta budaya dan keindahan lanskap Jepang. Berikut adalah beberapa destinasi wisata yang bisa dieksplorasi saat berada di Takahashi.

Bitchu Matsuyama Castle

Matsuyama Castle yang berlokasi di Kota Takahashi, Prefektur Okayama, Jepang ini biasa disebut juga dengan sebutan Takahashi Castle atau Bitchu-Matsuyama Castle. Sebutan ini diberikan untuk membedakan kastil satu ini dengan Matsuyama Castle yang terletak di Prefektur Ehime.

Bitchu Matsuyama Castle terkenal sebagai kastil dengan ketinggian tertinggi di Jepang, berada di 480 meter di atas permukaan laut. Lokasi strategis ini dianggap sebagai wilayah yang sangat bernilai untuk membangun kastil. Karena letaknya tersebut, Bitchu-Matsuyama Castle sering disebut sebagai β€œKastil di Langit.”

Kastil ini juga merupakan salah satu dari sedikit kastil dengan menara utama dua tingkat. Namun karena letaknya di atas gunung, tidak diperlukan menara yang lebih tinggi untuk mendapatkan titik pengamatan yang baik.

Takahashi City Nariwa Museum

Takahashi City Nariwa Museum didirikan pada tahun 1953 untuk menghormati seorang pelukis lokal, Torajiro Kojima (1881-1929), serta sebagai ruang seni bagi warga Kota Takahashi. Bangunan museum yang digunakan saat ini dibangun pada tahun 1994 sebagai gedung ketiga di lokasi ini.

Museum ini dirancang oleh arsitek terkenal Tadao Ando, dengan desain khas berupa dinding beton ekspos, memiliki satu lantai bawah tanah dan dua lantai di atas tanah. Selain ruang pameran, museum ini juga memiliki taman air yang indah, ruang kuliah, serta kafe, menjadikannya tempat yang tidak hanya memamerkan seni, tetapi juga menginspirasi kreativitas artistik pengunjung.

Fukiya Furusato Village

Fukiya Furusato Village adalah distrik pedesaan terpencil di perbukitan Kota Takahashi, sekitar 15 kilometer sebelah barat pusat kota, yang memiliki kota tua bersejarah yang indah. Wilayah ini berkembang dan mencapai kejayaannya berkat pertambangan tembaga serta produksi pigmen warna bengara, yang berasal dari oksida besi merah.

Jejak bengara masih dapat ditemukan hingga saat ini, terutama pada rumah-rumah tradisional di Fukiya yang menggunakan pigmen ini sebagai hiasan sekaligus untuk melindungi kayu dari air dan api. Selain itu, bengara juga digunakan untuk pewarnaan kain, lukisan, dan pelapisan tahan air pada kapal.

Hirokane Residence

Hirokane Residence yang megah memiliki taman dengan fitur air unik yang dikenal sebagai suikinkutsu (harpa air). Sebuah ruang resepsi terpisah dengan tatami dibangun kemudian pada era Taisho (1912-1926), menambah kesan mewah pada rumah ini.

Di seberang kediaman terdapat Kuil Shinto Amahiro Jinja, yang dibangun pada awal periode Meiji (1868-1912). Kuil ini diperuntukkan khusus bagi keluarga Hirokane dan memiliki kantor kuil sendiri serta taman Jepang luas dengan berbagai pohon berbunga, kolam, lentera batu, dan patung anjing penjaga dari batu.

Kediaman Hirokane semakin dikenal luas setelah digunakan sebagai lokasi syuting film Yatsuhakamura (Desa dengan Delapan Makam) pada tahun 1977, dan kembali digunakan dalam remake film yang dibuat pada tahun 1996.

RaikyΕ«-ji

Kuil Raikyuji adalah kuil dari aliran Rinzai dalam Buddhisme Zen Jepang yang terletak di kota tua Takahashi. Dahulu, kuil ini berfungsi sebagai kediaman Kobori Enshu; seorang daimyo (tuan feodal) lokal yang juga dikenal sebagai arsitek ternama, desainer taman, dan ahli upacara teh.

Di Kuil Raikyuji, ia juga merancang taman kering (karesansui) khas Zen. Taman ini mencerminkan unsur-unsur seperti pulau berbentuk bangau dan kura-kura, yang merupakan simbol umur panjang dan kesehatan. Selain itu, taman ini juga menggunakan teknik shakkei (pemandangan pinjaman), yang sering digunakan dalam desainnya.

Pengunjung yang datang dapat menikmati keindahan taman dari dalam bangunan kuil, tetapi tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam taman.