
Dikenal sebagai pusat bisnis, hiburan, dan perbelanjaan, Shinjuku memiliki segalanya; dari gedung pencakar langit yang megah hingga taman yang tenang, serta kehidupan malam yang selalu ramai.
Dengan stasiun tersibuk di dunia, berbagai restoran kelas dunia, serta destinasi wisata ikonik seperti Kabukicho, Golden Gai, dan Shinjuku Gyoen, kawasan ini adalah tempat yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin merasakan kehidupan metropolitan Tokyo yang sesungguhnya.
Shinjuku yang Ramai dan Selalu “Hidup”
Shinjuku adalah kawasan tersibuk di Tokyo yang selalu “hidup” sepanjang hari. Dari pekerja kantoran hingga wisatawan dan pecinta kuliner, semua berkumpul di sini untuk menikmati hiruk-pikuk kota, gedung pencakar langit, serta ragam hiburan dan kuliner yang seakan tiada habisnya.
Saat malam tiba, Shinjuku berubah menjadi pusat hiburan yang penuh cahaya neon, terutama di daerah Kabukicho; kawasan red-light terbesar di Jepang yang dipenuhi klub malam, bar, dan restoran. Tidak jauh dari sana, Golden Gai menawarkan pengalaman berbeda dengan deretan bar kecil bersejarah yang menghadirkan suasana klasik Tokyo.
Namun, di balik hiruk-pikuknya, Shinjuku juga memiliki sisi tenang. Shinjuku Gyoen; taman luas dengan lanskap indah, menjadi tempat sempurna untuk melarikan diri sejenak dari kesibukan kota.
Tempat Populer yang Menjadi Rekomendasi di Shinjuku
Shinjuku memiliki banyak destinasi menarik yang wajib dikunjungi, mulai dari pusat perbelanjaan modern hingga tempat-tempat ikonik yang mencerminkan budaya Tokyo. Berikut adalah beberapa tempat populer di Shinjuku yang direkomendasikan untuk pengalaman terbaik selama berkunjung.
Shinjuku Gyoen
Shinjuku Gyoen adalah salah satu taman terbesar dan paling populer di Tokyo yang menawarkan ketenangan di tengah sibuknya kawasan Shinjuku. Terletak tidak jauh dari Stasiun Shinjuku, taman ini memiliki hamparan rumput luas, jalur pejalan kaki yang indah, dan pemandangan yang menenangkan.
Di musim semi, Shinjuku Gyoen menjadi salah satu lokasi terbaik di Tokyo untuk menikmati bunga sakura yang bermekaran (hanami).
Taman ini memiliki sejarah panjang yang dimulai pada Periode Edo (1603-1868) sebagai kediaman bangsawan feodal. Kemudian, taman ini diubah menjadi kebun botani sebelum akhirnya menjadi properti Kekaisaran Jepang pada tahun 1903 sebagai tempat menjamu tamu kehormatan.
Selama Perang Dunia II, taman ini hampir hancur total, tetapi berhasil dibangun kembali dan dibuka untuk umum pada tahun 1949. Kini, Shinjuku Gyoen menjadi tempat favorit wisatawan dan warga lokal yang ingin menikmati suasana damai di tengah hiruk-pikuk Tokyo.
Kabukicho
Kabukicho adalah kawasan hiburan paling terkenal di Tokyo, terletak di sebelah timur laut Stasiun Shinjuku; stasiun paling sibuk di dunia. Dijuluki sebagai “Kota yang Tak Pernah Tidur,” kawasan ini dipenuhi dengan lampu neon yang mencolok, klub malam, bar, restoran, love hotel, serta berbagai tempat hiburan lainnya.
Nama Kabukicho sendiri berasal dari rencana pembangunan teater kabuki di area ini, meskipun teater tersebut tidak pernah terealisasi. Namun, kawasan ini tetap berkembang menjadi pusat kehidupan malam terbesar di Jepang, menarik minat banyak wisatawan dan warga lokal yang mencari hiburan setelah seharian beraktivitas.
Selain menawarkan bar dan klub yang beragam, Kabukicho juga memiliki banyak restoran dan izakaya dengan harga terjangkau, menciptakan suasana yang hidup dan ramah bagi para pengunjung.
Meski terkenal dengan nuansa underground dan misterius, Kabukicho tetap menjadi destinasi wajib bagi siapa pun yang ingin merasakan sisi lain Tokyo yang penuh warna dan energi.
Omoide Yokocho
Terletak di dekat Pintu Keluar Barat Stasiun Shinjuku (Shinjuku Nishiguchi), Omoide Yokocho adalah kawasan bar kecil yang mempertahankan suasana nostalgia Tokyo di masa lalu. Kawasan ini berawal dari pasar terbuka yang terbentuk di reruntuhan Tokyo setelah Perang Dunia II, menjadikannya salah satu sudut bersejarah yang masih bertahan hingga kini.
Saat ini, Omoide Yokocho dipenuhi sekitar 80 tempat usaha, termasuk 60 bar dan restoran kecil yang mayoritasnya menyajikan motsuyaki (jeroan panggang) dan yakitori (sate ayam). Di area seluas sekitar 2.000 m², pengunjung bisa merasakan suasana khas izakaya Jepang yang ramai, hangat, dan autentik.
Meiji Jingu Gaien
Meiji Jingu Gaien, taman luar dari Kuil Meiji Jingu, didirikan pada tahun 1926 dan menjadi salah satu area hijau paling indah di Tokyo. Kawasan ini tidak hanya menawarkan keindahan alam sepanjang tahun, tetapi juga berbagai fasilitas budaya dan olahraga.
Salah satu daya tarik utama Meiji Jingu Gaien adalah Ginkgo Avenue; deretan pohon ginkgo sepanjang 300 meter yang berubah menjadi terowongan emas di musim gugur, menciptakan pemandangan yang spektakuler.
Sementara saat musim semi tiba, sekitar 400 pohon sakura bermekaran, terutama di sekitar Meiji Memorial Picture Gallery, menjadikannya tempat yang sempurna untuk melakukan hanami.
Meiji Jingu Gaien juga menawarkan berbagai fasilitas olahraga, termasuk stadion bisbol, lapangan tenis, batting cages, serta arena seluncur es yang dapat digunakan sepanjang tahun.
Suga Shrine
Bagimu yang merupakan penggemar, atau pernah menonton film animasi “Your Name” (Kimi no Nawa), pasti tidak asing lagi dengan penampakan tangga dengan gagang berwarna merah ini. Faktanya, Suga Shrine adalah lokasi nyata dari adegan penting dalam film karya Makoto Shinkai tersebut.
Berkat kesuksesan global film “Your Name,” Suga Shrine kini sukses menarik minat wisatawan dari seluruh dunia. Otokozaka Stairs, yang terletak di pintu masuk kuil, menjadi spot foto favorit bagi pengunjung, terutama para penggemar anime.
Di bagian bawah tangga ini, terdapat monumen batu dengan ukiran nama kuil, menambah daya tarik bagi pengunjung yang ingin merasakan atmosfer khas dari film.
Shinjuku Golden-Gai
Shinjuku Golden Gai adalah kawasan kecil di Kabukicho, Shinjuku, yang terkenal dengan keunikannya dalam arsitektur dan kehidupan malamnya. Area ini memiliki luas 165 meter persegi dengan 200+ bar kecil dengan bangunan kayu yang klasik. Bernuansa Jepang era 1950-an, tempat ini menarik wisatawan yang ingin merasakan atmosfer retro.
Bar-bar unik yang tersebar di kawasan ini sering dikunjungi oleh tokoh-tokoh budaya seperti penulis, editor, sutradara film, dan aktor. Popularitasnya yang mendunia membuat Shinjuku Golden Gai sering muncul dalam berbagai buku panduan wisata internasional, menjadikannya destinasi favorit bagi pecinta kehidupan malam dan budaya retro Jepang.
Acara Tahunan di Shinjuku
Shinjuku tidak hanya dikenal sebagai pusat hiburan dan bisnis, tetapi juga sebagai tuan rumah berbagai acara tahunan yang meriah. Acara-acara ini tidak hanya menarik penduduk lokal, tetapi juga wisatawan yang ingin menikmati pengalaman unik di salah satu kawasan paling ramai di Tokyo.
Hanazono Shrine Tori-no-Ichi Festival
Salah satu festival paling meriah di Jepang pada akhir musim gugur adalah Tori no Ichi atau “Pasar Ayam Jantan.” Festival ini dikenal sebagai ajang penjualan kumade, dekorasi berbentuk garu yang dipercaya membawa keberuntungan, terutama dalam bisnis dan keuangan.
Diadakan pada hari-hari ayam jantan dalam kalender lunar, yang dianggap membawa keberuntungan, festival ini biasanya berlangsung dua hingga tiga kali di bulan November, dengan tanggal yang berbeda setiap tahunnya.
Di Shinjuku sendiri, festival ini telah berlangsung sejak Era Meiji (1868-1912) di Hanazono Shrine. Perayaan ini berlangsung selama 24 jam, di mana para pedagang menjual kumade; garpu besar dari bambu yang dihias dengan berbagai benda keberuntungan.
Hanazono Shrine Annual Grand Festival
Hanazono Shrine Annual Grand Festival ini diadakan setiap tahun pada akhir pekan terdekat dengan 28 Mei dan telah berlangsung sejak sebelum Era Edo (1603-1867).
Pengunjung dapat menikmati berbagai stan makanan serta ritual upacara meriah, tetapi sorotan utama adalah parade hari Minggu yang dimulai sekitar pukul 10 pagi. Dalam acara spesial ini, mikoshi (kuil portabel) seberat 1,5 ton diarak mengelilingi lingkungan sekitar.
Shinjuku Eisa Festival
Eisa adalah tarian tradisional Okinawa yang biasanya dipentaskan untuk menandai akhir Obon; acara Buddha tahunan untuk menghormati leluhur. Tarian ini telah diterima luas di seluruh Jepang, seperti yang terlihat dalam parade meriah di Shinjuku Eisa Festival.
Sebanyak 22 kelompok tari Eisa akan tampil di sekitar Stasiun Shinjuku. Pertunjukan siang (pukul 13.00-16.00) berlangsung di Shinjuku Avenue dekat pintu keluar timur, sementara pertunjukan malam (pukul 17.00-19.00) digelar di sekitar Yodobashi Camera, Odakyu Halc, dan Gedung Shinjuku Mitsui.
Product Recommendations
Related Articles

Hokkaido in Spring: Inilah ...
Musim semi di Hokkaido membawa keindahan yang m...

Makanan Khas Hokkaido: Meni...
Hokkaido, pulau terbesar di utara Jepang, tidak...

Mengenal Welcome Suica, Pil...
Bagi kamu yang sudah sering atau pernah pergi k...

Tips Memilih Perlengkapan d...
Musim dingin di Jepang menawarkan pesona yang l...

Winter Illumination Japan: ...
Memasuki musim dingin artinya bersiap akan kein...