Tokyo Prefecture

Shibuya Ward Travel Guide

Description Here

Image Banner

Sebagai jantung dari gaya hidup perkotaan di Jepang, Shibuya menawarkan perpaduan unik antara modernitas dan tradisi Jepang yang masih dipertahankan. Dari Shibuya Crossing yang terkenal hingga Hachiko Statue, kawasan ini tidak hanya menarik bagi para wisatawan, tetapi juga menjadi pusat kreativitas dan inovasi. 

Shibuya Sebagai Kawasan Tersibuk di Jepang

Shibuya adalah salah satu kawasan paling sibuk dan ikonik di Tokyo, Jepang. Kawasan ini terkenal sebagai pusat mode, budaya pop, dan kehidupan malam yang dinamis. Setiap hari, jutaan orang melintasi area ini untuk berbelanja, bekerja, atau sekadar menikmati suasana perkotaan yang penuh energi.

Selain itu, Shibuya juga menjadi rumah bagi berbagai pusat perbelanjaan, restoran, dan hiburan yang menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia.

Salah satu ikon utama Shibuya adalah Shibuya Crossing yang sering disebut sebagai persimpangan tersibuk di dunia. Ketika lampu lalu lintas berubah menjadi hijau, ribuan pejalan kaki dari berbagai arah menyeberang secara bersamaan, menciptakan pemandangan yang sering muncul dalam film, iklan, dan media sosial.

Tidak hanya modern, Shibuya juga memiliki sisi budaya dan sejarah yang kuat. Salah satu spot terkenal adalah Patung Hachiko; anjing setia yang menunggu tuannya setiap hari di Stasiun Shibuya.

Kisah Hachiko yang menyentuh hati telah menjadi simbol kesetiaan serta daya tarik wisata Shibuya yang tak lekang oleh waktu. Selain itu, kuil-kuil kecil dan area bersejarah juga tersebar di sekitar kawasan ini, memberikan kontras menarik antara tradisi dan modernitas.

Tempat yang Wajib Dikunjungi di Shibuya

Baik untuk pecinta belanja, penggemar kuliner, atau penikmat suasana kota yang dinamis, Shibuya memiliki sesuatu untuk semua orang. Berikut adalah beberapa tempat yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Shibuya.

Shibuya Crossing Street

Sebuah landmark ikonik di Tokyo, Shibuya Scramble Crossing (Shibuya Crossing Street) adalah tempat di mana lebih dari 1.000 orang dapat menyeberang di persimpangan multi-sudut secara bersamaan. Meskipun mereka datang dari segala arah dalam jumlah besar, para pejalan kaki dengan terampil berhasil menghindari tabrakan satu sama lain.

Persimpangan ini merupakan tempat populer untuk lokasi syuting film yang berlatar di Tokyo. Shibuya Crossing Street telah muncul dalam film Lost in Translation dan The Fast and the Furious: Tokyo Drift, serta sering tampil dalam berbagai video musik, siaran berita, dan program animasi.

Selain itu, banyak kafe dan restoran yang menghadap ke persimpangan ini memanfaatkan lokasi strategis mereka dengan menyediakan tempat duduk di dekat jendela. Dari sini, pengunjung dapat menyaksikan lautan pejalan kaki yang menyeberang atau sekadar mengamati orang-orang yang sibuk mengambil foto.

Shibuya Sky Tower

Shibuya Sky adalah sebuah observatorium terbuka yang terletak di puncak gedung Shibuya Scramble Square atau lebih dikenal dengan sebutan Shibuya Sky Tower. Terletak di kawasan metropolitan Shibuya, gedung ini memiliki ketinggian mencapai 229 meter dengan observatoriumnya yang berada di lantai 47.

Di Shibuya Sky, pengunjung dapat menikmati pemandangan panorama 360 derajat kota Tokyo. Beberapa objek menarik lainnya yang bisa dilihat dari sini dilihat adalah Istana Kekaisaran Tokyo, Persimpangan Shibuya (Shibuya Crossing Street), Tokyo Skytree, bahkan hingga Gunung Fuji apabila langit sedang cerah.

Meiji Jingu

Kuil Meiji Jingu merupakan salah satu kuil Shinto paling terkenal dan penting di Jepang. Terletak di kawasan Shibuya yang terkenal sebagai jantung kota Tokyo, kuil bersejarah ini hanya berjarak beberapa menit berjalan kaki dari Stasiun Harajuku dan Yoyogi Park yang tak kalah populer.

Meiji Jingu mencakup area yang luas, dengan hutan indah dan tenang yang mengelilingi jalur suci menuju kuil utama. Mengunjungi tempat ini seakan memberikan kesempatan untuk merasakan suasana damai yang menenangkan, seolah-olah melupakan bahwa kamu sebenarnya sedang berada di tengah-tengah kota metropolitan Tokyo.

Meiji Jingu adalah salah satu kuil paling populer di Jepang. Setiap awal tahun, kuil ini menyambut lebih dari tiga juta pengunjung yang datang untuk melakukan doa pertama di tahun baru (hatsumode), menjadikannya kuil atau kuil Buddha dengan jumlah pengunjung terbanyak di seluruh negeri.

Yoyogi Park

Yoyogi Park adalah salah satu taman terbesar di Tokyo dengan hamparan rumput luas, kolam, dan area hutan yang memberikan suasana sejuk di tengah kota. Tempat ini menjadi lokasi ideal untuk jogging, piknik, serta berbagai aktivitas luar ruangan lainnya.

Meskipun jumlah pohon sakura di sini tidak sebanyak di lokasi lain di Tokyo, taman ini tetap menjadi tempat yang menyenangkan untuk menikmati hanami saat musim semi. Selain itu, taman ini juga terkenal dengan hutan pohon ginkgo yang seolah berubah menjadi warna emas saat musim gugur tiba.

Hachiko Statue

Sekilas, Patung Hachiko yang kecil di dekat Shibuya Crossing Street mungkin tampak biasa saja. Namun, setelah mengetahui kisah dan sejarah dari anjing ini, maka kamu dipastikan akan benar-benar memahami maknanya yang mendalam. 

Pada tahun 1920-an, seekor anjing Akita bernama Hachiko rutin pergi ke Stasiun Shibuya untuk menunggu kepulangan pemiliknya dari bekerja. Suatu hari, sang pemilik tidak pernah kembali lagi karena meninggal dunia. Meskipun demikian, Hachiko tetap datang ke tempat yang sama setiap hari selama sembilan tahun, dengan setia menanti kepulangan pemiliknya.

Hingga kini, Hachiko telah menjadi simbol kesetiaan yang abadi di seluruh Jepang. Patung yang didirikan untuk mengenangnya tidak hanya menjadi landmark bersejarah, tetapi juga tempat wisata populer bagi penduduk kota dan wisatawan.

Yebisu Garden Place

Yebisu Garden Place adalah salah satu kawasan kota dalam kota yang paling menyenangkan di Tokyo. Terdiri dari sekitar satu lusin gedung dan pencakar langit, tempat ini menawarkan berbagai restoran dan toko, hotel mewah The Westin Tokyo, restoran berbintang tiga Michelin; Chateau Restaurant Joel Robuchon, serta perkantoran, hunian, dan museum fotografi.

Yebisu Garden Place dibangun di lokasi bekas pabrik pembuatan bir, tempat merek bir Yebisu Beer pertama kali diproduksi pada tahun 1890. Menariknya, bukan kota atau stasiun kereta yang memberi nama pada bir ini, tetapi justru merek bir Yebisu yang menginspirasi nama kawasan Ebisu dan stasiun kereta yang kemudian berkembang.

“Ebisu” adalah cara penulisan modern dari “Yebisu,” karena suku kata “ye” dan karakter kana yang sesuai hampir sepenuhnya hilang dari bahasa Jepang modern dan digantikan oleh “e.”

Miyashita Park

Awalnya didirikan pada tahun 1953, taman ini kemudian didesain ulang pada 1960-an menjadi taman atap (rooftop garden) pertama di Tokyo. Kini, Miyashita Park telah berevolusi menjadi fasilitas modern yang menawarkan sesuatu untuk semua orang.

Di sini terdapat kompleks perbelanjaan yang membentang sepanjang 330 meter, dilengkapi oleh puluhan toko, gang yang unik, serta berbagai restoran. Sementara di area taman atapnya, pengunjung dapat menemukan skatepark, dinding panjat tebing, serta lapangan pasir yang memungkinkan pengalaman unik bermain voli pantai di tengah kota.

Kompleks Miyashita Park bahkan memiliki hotel, menjadikannya tempat menginap ideal untuk menjelajahi Tokyo.

Tokyu Plaza Omotesando 

Tokyu Plaza Omotesando adalah salah satu destinasi belanja paling ikonik di Tokyo, terutama bagi pecinta mode dan tren terbaru. Terletak di persimpangan antara Omotesando dan Harajuku, pusat perbelanjaan ini terkenal dengan desain arsitekturnya yang futuristik dan suasana yang elegan.

Salah satu daya tarik utamanya adalah pintu masuk dengan cermin kaleidoskopik yang telah menjadi spot foto favorit bagi wisatawan dari seluruh dunia.

Di dalam Tokyu Plaza, pengunjung dapat menemukan berbagai merek fashion, mulai dari brand internasional hingga desainer lokal Jepang. Selain pakaian, pusat perbelanjaan ini juga menawarkan toko aksesori, kosmetik, serta kafe dan restoran trendi yang cocok untuk bersantai setelah berbelanja.

Salah satu daya tarik utama di Tokyu Plaza adalah teras atap Omohara Forest; sebuah ruang hijau di tengah kota yang memberikan suasana tenang dengan tempat duduk nyaman dan pemandangan kota yang indah.

Tower Records Shibuya

Tower Records Shibuya adalah salah satu toko musik terbesar dan paling terkenal di dunia. Toko ini seakan menjadi tempat wajib bagi pecinta musik dari berbagai genre. Dengan slogan ikoniknya; “No Music, No Life,” Tower Records Shibuya bukan hanya sekadar toko musik, tetapi juga pusat budaya bagi para penggemar musik di Jepang.

Toko ini memiliki delapan lantai yang masing-masing menawarkan koleksi CD, vinyl, merchandise, dan buku musik yang luar biasa lengkap. Selain musik Jepang, Tower Records Shibuya juga memiliki pilihan musik internasional yang luas, termasuk pop, rock, jazz, hip-hop, dan banyak lagi.

Salah satu daya tarik utama Tower Records Shibuya adalah CUTUP STUDIO; sebuah ruang pertunjukan di dalam toko yang sering mengadakan konser eksklusif, sesi tandatangan, dan acara spesial dengan artis terkenal. Tidak jarang, musisi lokal dan internasional mampir untuk tampil atau berinteraksi langsung dengan penggemar.

Acara Tahunan yang Meriah di Shibuya

Shibuya tidak hanya dikenal sebagai pusat mode dan budaya pop, tetapi juga sebagai tuan rumah berbagai acara tahunan yang meriah dan penuh energi. Setiap tahunnya, berbagai festival musik, seni, dan budaya juga diadakan di sini.

Berikut adalah beberapa acara tahunan paling menarik yang patut disaksikan saat berkunjung ke Shibuya.

Meiji Shrine Spring Grand Festival

Setiap tahun, pada akhir April hingga awal Mei, Kuil Meiji Jingu akan menggelar festival musim semi terbesar yang penuh dengan pertunjukan seni tradisional. Pengunjung dapat menyaksikan para seniman terbaik Jepang menampilkan kesenian klasik seperti bugaku (tarian istana kuno), noh dan kyogen (teater tradisional), sankyoku (musik kamar), hogaku (musik klasik Jepang), hobu (tarian tradisional), serta permainan satsuma-biwa (alat musik petik khas Jepang).

Selain menikmati pertunjukan budaya, pengunjung juga dapat berjalan santai di taman kuil yang menyerupai hutan. Saat musim semi hingga awal musim panas, taman ini dihiasi dengan bunga-bunga indah seperti azalea, yamabuki, dan nanja-monja (hitotsubatago), menciptakan suasana yang tenang dan menawan di tengah hiruk-pikuk Tokyo.

Konno Hachimangu Annual Festival

Setiap tahun, Kuil Konno Hachimangu menggelar festival tahunan yang meriah, menghadirkan suasana tradisional di tengah modernitas Shibuya. Kuil ini, yang memiliki sejarah lebih dari 900 tahun, didedikasikan untuk Hachiman; dewa pelindung para samurai, dan memiliki keterkaitan erat dengan keluarga samurai terkemuka, Minamoto.

Festival ini biasanya berlangsung pada bulan September dan menjadi ajang bagi penduduk setempat serta wisatawan untuk merasakan budaya Jepang yang autentik. Salah satu daya tarik utama acara ini adalah prosesi mikoshi (kuil portabel) yang diarak di sekitar lingkungan Shibuya, diiringi oleh musik tradisional dan sorakan semangat dari peserta festival.

Selain itu, berbagai pertunjukan seni, tari tradisional, serta jajanan khas festival seperti takoyaki dan yakisoba turut meramaikan suasana.

Blue Cave Illumination

Shibuya Blue Cave (Aonodokutsu SHIBUYA) adalah acara cahaya iluminasi spektakuler yang diadakan setiap tahun di distrik Shibuya, biasanya berlangsung dari tanggal 1 hingga 25 Desember. Cahaya iluminasi ini menjadi salah satu daya tarik utama musim dingin di Tokyo, menarik banyak pengunjung yang ingin merasakan suasana romantis dan magis di tengah kota.

Sepanjang 800 meter dari Shibuya Park Street hingga jalanan berhiaskan pohon Zelkova di Yoyogi Park, ribuan lampu biru menerangi jalan, menciptakan pemandangan yang menakjubkan, mirip dengan Blue Cave di Capri, Italia.