Pengalaman Wisata Memetik Buah Jepang di Musim Gugur: Apel, Anggur, hingga Pear
Bagi kalian yang ingin merasakan pengalaman berbeda saat musim gugur di Jepang, inilah saat yang tepat untuk mencoba wisata memetik buah (fruit picking)!
Mulai dari apel, anggur, hingga pear Jepang—semuanya bisa dipetik langsung dari kebun. Kegiatan fruit picking ini semakin populer karena selain bisa mencicipi buah segar sepuasnya, pengunjung juga dapat menikmati suasana alam Jepang yang asri ditemani oleh udara musim gugur yang sejuk.
Jenis Buah Musim Gugur di Jepang yang Wajib Dicoba
Seperti di negara lain, buah-buahan di Jepang juga memiliki musimnya masing-masing. Pada musim gugur, ada beberapa jenis buah yang paling mudah ditemui dan dapat dipetik langsung di kebun, antara lain:
- Apel (Ringo) – Apel Jepang terkenal manis, renyah, dan segar. Banyak kebun menawarkan berbagai varietas, mulai dari Fuji, Tsugaru, hingga Jonagold.
- Anggur (Budō) – Tersedia dalam berbagai jenis, termasuk anggur hitam, merah, dan jenis tanpa biji (seedless). Anggur Jepang biasanya berukuran lebih besar dan lebih manis dengan tekstur juicy, cocok untuk dimakan langsung.
- Pear (Nashi) – Pear Jepang memiliki bentuk bulat atau lonjong, dengan daging buah yang renyah dan berair. Rasanya manis dan segar, sangat menyegarkan saat musim gugur.
- Persimmon (Kaki) – Persimmon matang berwarna oranye cerah, manis, dan lembut. Beberapa kebun juga menawarkan versi astringent yang perlu matang dulu sebelum dimakan.
- Jeruk Mandarin (Mikan) – Jeruk berukuran kecil, berkulit tipis, dan mudah dikupas. Rasanya manis dan sedikit asam, sangat populer di musim gugur dan dingin.
Kegiatan ini memungkinkan pengunjung yang datang untuk mencicipi berbagai buah sekaligus sambil menikmati pengalaman unik berada di kebun tradisional Jepang yang asri.
Destinasi Populer untuk Wisata Memetik Buah di Jepang
Untuk menikmati pengalaman memetik buah secara langsung di Jepang selama musim gugur, ada banyak destinasi kebun dan perkebunan yang bisa dikunjungi seperti berikut.
Memetik Anggur (Budō) di Misaka Farm Grape House
Di Misaka Farm Grape House yang terletak di Kota Fuefuki, Prefektur Yamanashi, pengunjung bisa menikmati kegiatan memetik anggur dari pertengahan Juli hingga pertengahan November. Selama periode ini, tersedia sekitar 20 varietas anggur, termasuk Kyoho, Muscat Berry A, Koshu, dan Fujiminori yang dapat dipetik langsung dari kebun.
Salah satu daya tarik utama di sini adalah kursus memetik anggur sepuasnya tanpa batasan waktu. Pengunjung bisa duduk santai di bawah buah-buah anggur yang menggantung dan menikmati buah segar langsung dari pohonnya.
Selain memetik buah, Misaka Farm juga menawarkan berbagai pengalaman menarik seperti membuat anggur, selai, parfait buah, dan pancake dekoratif. Untuk bisa memetik anggur sepuasnya di sini selama 2 jam, kamu perlu membeli tiket seharga ¥1.500 hingga ¥2.000.
Memetik Apel (Ringo) di Hirosaki City Apple Park
Prefektur Aomori memang dikenal sebagai produsen apel terbesar di Jepang. Produksi apel di sini sangat melimpah, hingga mampu memenuhi lebih dari setengah kebutuhan apel di seluruh Jepang.
Bagi siapapun yang ingin memetik buah apel langsung di Aomori, maka Hirosaki City Apple Park di Kota Hirosaki, Prefektur Aomori, adalah destinasi wisata yang cocok. Dengan luas sekitar 9,7 hektar, taman ini memiliki lebih dari 2.300 pohon apel dari sekitar 80 varietas, menjadikannya salah satu kebun apel terbesar di Jepang.
Kegiatan memetik apel di Hirosaki Apple Park tersedia dari awal Agustus hingga pertengahan November. Varietas apel yang tersedia bervariasi sesuai musim, seperti Miki Life pada akhir Agustus, Tsugaru pada awal hingga pertengahan September, dan Fuji serta Ourin pada bulan November.
Selain itu, tiap tahunnya, Hirosaki Apple Park selalu mengadakan Hirosaki Apple Harvest Festival pada awal November, di mana pengunjung dapat menikmati berbagai acara dan membeli apel segar langsung dari petani lokal.
Biaya untuk memetik apel di sini adalah sekitar ¥330 per kilogram, yang setara dengan sekitar 3 buah apel. Pengunjung dapat memulai aktivitas memetik apel dengan mendaftar di “Ringo no Ie” (Apple House), pusat informasi pengunjung di dalam taman. Setelah itu, mereka akan dipandu menuju area pemetikan setiap 30 menit.
Memetik Persimmon (Kaki) di Hidamarinosato Adachikaki Orchards
Hidamarinosato Adachikaki Orchards terletak di Oidaira, Hamamatsu, Prefektur Shizuoka, Jepang. Tempat ini terkenal dengan kegiatan memetik buah persimmon (kaki) yang dapat dinikmati oleh pengunjung pada bulan November setiap tahunnya.
Di sini, pengunjung dapat memetik persimmon jenis Jiro, yang terkenal dengan rasa manisnya. Kegiatan ini berlangsung setiap hari mulai pukul 09:00 hingga 16:00 selama bulan November, dan pengunjung dianjurkan melakukan reservasi sebelum hari kunjungan.
Selain memetik buah, pengunjung juga bisa berbelanja produk lokal seperti persimmon kering dan selai persimmon di pasar petani yang buka dari awal Oktober hingga akhir Januari.
Biaya masuk untuk dewasa adalah ¥1.500, yang sudah termasuk satu buah persimmon sebagai oleh-oleh. Anak-anak hingga usia SD dikenakan biaya ¥500, sementara balita dapat masuk secara gratis.
Memetik Pear (Nashi) di Sankouen
Jika Prefektur Aomori dikenal sebagai produsen apel terbesar di Jepang, maka Prefektur Tottori bisa disebut sebagai produsen buah pear terbesar di Jepang. Bahkan, Tottori memiliki satu-satunya museum yang didedikasikan untuk buah pear di Jepang, yaitu Tottori Nijisseiki Pear Museum.
Sementara itu, bagi yang ingin merasakan pengalaman memetik langsung buah pear dari kebunnya di Tottori, maka datanglah ke Sankouen.
Sankouen merupakan sebuah kebun pear yang terletak di Fukube-cho, Kota Tottori, Jepang. Dengan sejarah lebih dari 100 tahun, kebun ini terkenal karena dedikasinya dalam membudidayakan pear Nijisseiki, varietas pear khas Jepang yang memiliki tekstur renyah dan rasa manis yang khas.
Di Sankouen, pengunjung dapat menikmati aktivitas memetik pear secara langsung dari pohonnya. Kebun ini menanam berbagai jenis pear lain selain Nijisseiki, termasuk Kousui, Shinkansen, dan Shinkou, yang tersebar di 20 area berbeda.
Setiap jenis pear tersebut memiliki waktu panen yang berbeda, sehingga pengunjung dapat menikmati berbagai varietas pear sepanjang musim panen. Musim panen pear di Sankouen berlangsung dari akhir Juli hingga pertengahan November.
Harga tiket masuk ke Sankouen adalah ¥1.200 untuk pelajar SMP ke atas, ¥1.100 untuk pelajar SD, dan ¥700 untuk anak usia 3 tahun ke atas. Biaya ini sudah termasuk akses tanpa batas waktu untuk memetik dan menikmati pear langsung dari pohonnya.
Memetik Jeruk Mandarin (Mikan) di Hamamatsu Fruit Park Tokinosumika
Hamamatsu Fruit Park Tokinosumika di Prefektur Shizuoka adalah taman buah seluas 430.000 m² yang menawarkan pengalaman memetik jeruk mandarin (mikan) dimulai dari pertengahan Oktober hingga pertengahan Desember.
Selama musim gugur, pengunjung dapat menikmati memetik jeruk mandarin yang manis dan segar. Taman ini menawarkan pengalaman memetik buah secara langsung dari pohonnya, memungkinkan pengunjung untuk merasakan kesegaran buah yang baru dipetik.
Biaya memetik jeruk di kebun ini adalah ¥50 untuk setiap 100 gram buah, dan pengunjung bisa melakukannya tanpa batasan waktu. Namun, karena Hamamatsu Fruit Park Tokinosumika juga merupakan sebuah taman hiburan (theme park), maka biaya masuk ke taman harus dibayar secara terpisah.
Kenapa Buah Jepang Terkenal Mahal?
Buah-buahan di Jepang sudah sejak lama terkenal dengan kualitasnya yang luar biasa baik, tapi harganya sering dianggap sangat mahal oleh wisatawan. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi harga buah yang melonjak di Jepang ini.
Pertanian Skala Kecil dan Pembatasan Lahan
Di Jepang, hanya sekitar 20% dari total luas daratan yang cocok untuk pertanian, jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara lain. Ditambah lagi, lebih dari 85% lahan pertanian yang terbatas ini digunakan untuk menanam padi, meninggalkan hanya sedikit ruang untuk budidaya buah.
Ukuran rata-rata lahan pertanian di Jepang juga sangat kecil, yakni hanya sekitar 4,7 hektar. Hal ini menyebabkan biaya produksi per unit lebih tinggi dan pasokan yang terbatas.
Bahkan dalam beberapa kasus, ada satu pohon buah premium yang hanya bisa menghasilkan satu buah saja untuk memastikan kualitasnya tetap terjaga, sehingga harga buah di Jepang cenderung lebih mahal.
Standar Kualitas yang Tinggi dan Perawatan Intensif
Buah-buahan premium Jepang, seperti melon Yubari King dari Hokkaido, anggur Ruby Roman dari Prefektur Ishikawa, dan mangga Taiyo no Tamago dari Prefektur Miyazaki, ditanam dengan perhatian dan perawatan yang sangat teliti.
Nantinya, setiap buah yang dihasilkan harus memenuhi standar kualitas yang ketat, mulai dari ukuran, bentuk, warna, hingga kadar gula yang ditetapkan oleh JA (Japan Agricultural Co-operative) sebelum bisa dijual.
Untuk memastikan standar ini terpenuhi, petani menggunakan alat khusus seperti refraktometer untuk mengukur kadar gula secara akurat. Perawatan yang intensif ini membutuhkan waktu dan tenaga ekstra, sehingga biaya produksi menjadi tinggi, yang kemudian berdampak pada harga jual buah yang lebih mahal.
Buah Sebagai Hadiah Mewah dalam Budaya Jepang
Di Jepang, buah sering dianggap sebagai hadiah mewah yang melambangkan rasa hormat. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-14, ketika samurai memberikan buah kepada pemimpin mereka sebagai tanda kesetiaan.
Buah yang terlihat sempurna dan indah juga dianggap mewakili perubahan empat musim di Jepang, yang sangat dihargai dalam budaya setempat. Karena itu, buah premium biasanya dikemas dengan mewah dan dijual dengan harga tinggi untuk dijadikan hadiah.
Sebagai alternatif untuk menikmati buah premium yang harganya mahal, pengunjung bisa mencoba kegiatan fruit picking atau memetik buah langsung dari kebun seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Selain lebih terjangkau, aktivitas ini juga memberikan pengalaman yang menyenangkan karena bisa mencicipi buah segar langsung dari pohonnya. Dengan memetik buah, wisatawan tetap bisa merasakan keseruan menikmati buah-buahan Jepang tanpa harus membeli buah premium dengan harga yang tinggi.