
Terletak di Prefektur Ehime, Kota Ozu adalah destinasi yang memancarkan pesona sejarah dan keindahan alam yang menawan. Dikenal sebagai βKota Kastil di Tepi Sungai,β Ozu menawarkan perpaduan unik antara bangunan bersejarah, pemandangan indah Sungai Hiji, serta budaya tradisional yang masih terjaga.Β
Sekilas Mengenai Kota Ozu
Terletak di bagian barat Prefektur Ehime, Kota Ozu adalah sebuah kota bersejarah yang sering disebut sebagai βLittle Kyoto of Iyoβ karena pesona arsitektur tradisional dan lanskapnya yang indah.
Kota ini berkembang di sekitar Ozu Castle; sebuah kastil megah yang berdiri sejak periode feodal dan telah dipugar dengan metode tradisional, menjadikannya salah satu kastil bersejarah yang masih bisa dinikmati hingga saat ini. Ozu juga dikenal dengan aliran Sungai Hiji, yang menambah daya tarik kota ini dengan pemandangan alam yang memukau.
Salah satu daya tarik utama kota ini adalah Garyu Sanso; sebuah vila bergaya Jepang yang dibangun di tepi Sungai Hiji. Vila ini menawarkan pemandangan menakjubkan sepanjang tahun dan sering disebut sebagai salah satu rumah teh terindah di Jepang.
Selain kekayaan sejarahnya, Ozu juga menawarkan pengalaman budaya yang unik, seperti ukai atau tradisi menangkap ikan dengan burung kormoran yang telah dilakukan selama lebih dari 400 tahun di Sungai Hiji.
Setiap musim panas, wisatawan dapat menyaksikan teknik memancing kuno ini dalam pertunjukan malam yang penuh dengan atmosfer magis. Ditambah dengan festival-festival lokal, kuliner khas, dan keindahan alamnya, Ozu adalah destinasi yang memadukan sejarah, budaya, dan ketenangan alam dalam satu tempat yang memikat.
Menjelajahi Keindahan dan Daya Tarik Wisata di Εzu
Εzu adalah kota yang memancarkan pesona klasik dengan perpaduan keindahan alam, warisan sejarah, dan budaya tradisional yang masih terjaga. Menjelajahi Εzu berarti menyusuri jejak sejarah Jepang yang autentik, menikmati lanskap yang memukau, serta merasakan atmosfer nostalgia yang sulit ditemukan di tempat lain.
Ozu Castle
Ozu Castle berdiri di atas sebuah bukit di tepi Sungai Hijikawa, di bagian barat laut pusat kota Ozu. Kastil ini berasal dari tahun 1300-an dan telah mengalami beberapa kali rekonstruksi akibat kebakaran serta bencana alam dan kerusakan ulah manusia. Upaya rekonstruksi kastil ini dimulai sejak tahun 1950-an secara bertahap, hingga akhirnya pada tahun 2004, pembangunan kembali menara utama (tenshu) berhasil diselesaikan.
Berbeda dengan banyak kastil lain yang direkonstruksi menggunakan beton bertulang, menara utama Ozu Castle dibangun dengan kayu dan teknik konstruksi tradisional Jepang. Hal ini membuat tampilan kastil tidak hanya menyerupai bentuk aslinya dari luar, tetapi juga di bagian dalamnya.
Salah satu ciri khas unik dari Ozu Castle adalah menara utama yang diapit oleh dua menara kecil (yagura) di kedua sisinya, sebuah fitur yang cukup langka di antara kastil-kastil Jepang, di mana sebagian besar hanya memiliki satu menara utama yang berdiri sendiri.
Garyu Sanso
Garyu Sanso adalah sebuah villa yang sederhana namun memukau, terletak di tepi sungai di sebelah timur kota tua Ozu. Dibangun sekitar tahun 1907, vila ini memiliki tampilan rustik dengan metode konstruksi tradisional, tetapi dihiasi dengan berbagai elemen artistik.
Desain Garyu Sanso terinspirasi dari villa-villa kekaisaran terkenal di Kyoto, seperti Katsura Rikyu dan Shugakuin Rikyu, serta membutuhkan waktu sepuluh tahun untuk perencanaannya. Proses pembangunannya sendiri memakan waktu sekitar 4 tahun dan melibatkan 9.000 pengrajin yang bekerja dengan penuh ketelitian demi menciptakan keindahan arsitektur yang harmonis dengan alam sekitarnya.
Ao Island
Ao Island (Aoshima) adalah sebuah pulau kecil di Kota Ozu, Prefektur Ehime, yang terkenal sebagai βPulau Kucingβ karena populasi kucing liar yang jauh melebihi jumlah penduduk manusianya. Pulau ini awalnya merupakan desa nelayan kecil, tetapi seiring berjalannya waktu, banyak penduduknya pindah ke daratan utama, meninggalkan komunitas kucing yang kini menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.
Di Aoshima, jumlah kucing bisa mencapai enam kali lipat jumlah penduduk, menciptakan pemandangan unik di mana kucing-kucing berkeliaran bebas di sekitar dermaga, rumah-rumah kosong, dan jalanan sempit.Β
Meskipun semi-liar, kucing-kucing di Aoshima sudah terbiasa dengan kehadiran pengunjung. Berkat meningkatnya popularitas pulau ini, tidak jarang terlihat kerumunan wisatawan yang mencoba berinteraksi dengan kucing-kucing tersebut.
Kamihaga Residence
Kamihaga Residence adalah bekas rumah dan bengkel keluarga Kamihaga, yang merupakan cabang dari keluarga paling berpengaruh di Uchiko, yaitu keluarga Honhaga. Terletak di Yokaichi Old Town, kompleks bangunan besar ini terdiri dari kediaman luas bergaya Periode Meiji serta sebuah museum yang menampilkan sejarah industri lilin di Uchiko.
Kamihaga Residence juga memiliki museum lilin informatif dengan tampilan dalam bahasa Inggris dan Jepang. Proses pembuatan lilin dijelaskan secara menarik melalui diorama mini, sementara berbagai produk lilin yang diproduksi dengan merek βCrane in the Sunriseβ juga dipamerkan di museum ini.
Selain museum lilin, rumah keluarga ini sendiri merupakan contoh indah dari tempat tinggal keluarga kaya pada awal 1900-an yang terawat dengan baik. Ruangan-ruangan tatami yang elegan dengan layar lukis dan keramik dekoratif dipadukan dengan elemen-elemen Barat yang semakin populer seiring perkembangan abad ke-20.
Pokopen Yokocho
Pokopen Yokocho menghadirkan kembali suasana khas distrik perbelanjaan gang belakang dari tahun 1950-an hingga 1960-an. Pasar ini menawarkan berbagai restoran yang menyajikan ramen, kroket, dan makanan lainnya, serta beragam toko seperti toko mainan dan penjual barang antik. Pengunjung juga dapat mencoba bermain permainan tradisional dari era tersebut di stan-stan yang tersedia.
Selain itu, pasar ini memiliki Omoide Soko; gudang berisi berbagai barang nostalgia dari zaman Showa, termasuk mainan vintage dan papan nama enamel klasik. Pasar ini tidak buka setiap hari, jadi pastikan lebih dulu jam operasionalnya sebelum mulai mendatanginya.
Mt. Tomisu Park
Sekitar 60.000 bunga azalea mekar sempurna di Gunung Tomisu setiap tahun dari akhir April hingga pertengahan Mei, mewarnai area dekat puncak dengan nuansa merah muda. Pemandangannya tampak seolah Gunung Tomisu mengenakan topi merah muda, dan keindahan azalea yang bermekaran bisa dinikmati dari berbagai penjuru kota.
Di Mt. Tomisu Park yang terletak di puncak, terdapat berbagai fasilitas bermain, sehingga tempat ini juga cocok untuk dikunjungi bersama keluarga. Selain itu, setiap tahun selama musim azalea, diselenggarakan Azalea Festival yang bisa dinikmati keindahannya.
Nagahama Ohashi
Nagahama Ohashi dibangun untuk menghubungkan dua jalur utama di Prefektur Ehime; Jalur dari Nagahama ke Kawanoishi (di Kota Yawatahama) dan Jalur dari Nagahama ke Gunchu (di Kota Iyo). Jembatan ini bertujuan untuk memperlancar konektivitas antar wilayah, sehingga mobilitas barang dan orang menjadi lebih mudah.
Jembatan ini dirancang oleh Jun Masuda; seorang pionir dalam konsultasi pembangunan jembatan. Ia telah merancang banyak jembatan bergerak dengan berbagai gaya menggunakan teknik desain canggih yang dipelajarinya di Amerika Serikat.
Jembatan ini dibangun dengan biaya total sekitar Β₯280.000 (setara dengan sekitar 2 miliar yen saat ini) dan selesai pada Agustus tahun Showa 10 (1935) menggunakan teknik konstruksi terbaru pada masanya, seperti pondasi dengan teknik caisson, serta metode pembangunan yang memanfaatkan perahu terapung dan perbedaan pasang surut air.
Kinzan-Shusseki Temple
Kinzan-Shusseki, juga dikenal sebagai Kuil Izushi-ji, adalah situs suci yang terletak di daerah pegunungan di sebelah barat Nagahama-cho, Kota Ozu, Jepang. Berada di ketinggian lebih dari 800 meter, kuil ini menawarkan pemandangan menakjubkan ke Laut Pedalaman Seto serta pegunungan yang mengelilinginya.
Kompleks kuil ini mencakup beberapa bangunan mengesankan seperti aula utama dan Daishido, serta menampilkan patung besar Kobo Daishi. Pengunjung dapat menjelajahi area kuil yang dihiasi dengan patung rusa dan sapi, sambil menikmati suasana yang tenang dan damai.
Kuil ini dapat diakses melalui beberapa jalur pendakian, meskipun jalan menuju lokasi cukup sempit dan berkelok. Namun, tersedia area parkir yang luas di dekat pintu masuk. Kuil ini terkenal dengan keindahan bunga hydrangea, terutama saat Hydrangea Festival, serta menjadi tempat peristirahatan yang damai dengan udara pegunungan yang segar dan pemandangan yang memukau.
Product Recommendations

JR All Shikoku Area Pass

JR Kagawa Mini Rail & Ferry...

JR Pass Nation Wide Ordinary

Hokuriku Arch Pass 7 Days

Simcard Japan Unlimited | T...
Related Articles

Hokkaido in Spring: Inilah ...
Musim semi di Hokkaido membawa keindahan yang m...

Makanan Khas Hokkaido: Meni...
Hokkaido, pulau terbesar di utara Jepang, tidak...

Mengenal Welcome Suica, Pil...
Bagi kamu yang sudah sering atau pernah pergi k...

Tips Memilih Perlengkapan d...
Musim dingin di Jepang menawarkan pesona yang l...

Winter Illumination Japan: ...
Memasuki musim dingin artinya bersiap akan kein...