Okayama Prefecture

Okayama City Travel Guide

Decription Here

Image Banner

Terkenal dengan Kastil Okayama yang megah dan taman lanskap klasik Korakuen, Kota Okayama menjadi destinasi ideal bagi para traveler yang ingin merasakan pesona Jepang yang lebih tenang dan autentik.

Tentang Kota Okayama

Okayama adalah ibu kota Prefektur Okayama, yang terletak di wilayah Chugoku, Jepang barat. Kota ini memiliki peran penting sebagai pusat transportasi dan budaya, menghubungkan berbagai destinasi utama di Jepang, termasuk Osaka, Hiroshima, dan Pulau Shikoku; menjadi titik singgah yang strategis bagi wisatawan yang ingin menjelajahi berbagai daerah di sekitarnya.

Okayama memiliki warisan sejarah yang kaya, terutama dengan keberadaan Okayama Castle, yang dikenal dengan sebutan β€œKastil Gagak” (Crow Castle) karena warna hitamnya yang khas. Kastil ini pertama kali dibangun pada abad ke-16 dan memainkan peran penting dalam sejarah feodal Jepang.

Tak jauh dari kastil, terdapat Korakuen Garden; salah satu dari tiga taman dengan lanskap terindah di Jepang. Dibangun pada abad ke-17, taman ini menawarkan pemandangan yang memukau dengan kolam, jembatan, dan paviliun tradisional yang mencerminkan keindahan estetika Jepang klasik.

Selain itu, Okayama juga terkenal dengan legenda Momotaro (Peach Boy); seorang pahlawan rakyat yang lahir dari buah persik dan bertarung melawan iblis. Kisah rakyat Jepang ini begitu melekat dalam budaya lokal sehingga berbagai patung dan simbol Momotaro dapat ditemukan di seluruh kota.

Dengan kombinasi sejarah yang kaya, keindahan alam yang memikat, dan aksesibilitas yang mudah, Okayama adalah destinasi yang sempurna bagi wisatawan yang ingin menjelajahi sisi lain dari Jepang yang lebih autentik dan tenang.

Wisata Populer yang Bisa Dikunjungi di Okayama

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa Okayama menawarkan beragam destinasi wisata yang memadukan keindahan alam, sejarah, dan budaya Jepang. Dari kastil bersejarah hingga taman lanskap yang memukau, setiap sudut kota ini menyimpan pesona tersendiri yang patut untuk dijelajahi.

Berikut adalah beberapa tempat wisata populer di Okayama yang wajib dikunjungi untuk pengalaman perjalanan yang tak terlupakan.

Okayama Korakuen Garden

Sejarah Korakuen Garden berawal pada tahun 1687 ketika daimyō (tuan feodal) Ikeda Tsunamasa memerintahkan bawahannya, Tsuda Nagatada, untuk memulai pembangunan taman baru. Pekerjaan dasar taman ini memakan waktu 13 tahun hingga selesai pada tahun 1700, diikuti beberapa tahun tambahan untuk menyelesaikan bangunan dan fasilitas lainnya.

Sejak saat itu, Korakuen Garden mempertahankan sebagian besar tampilan aslinya dari periode Edo (1603-1868) hingga hari ini, sebagaimana dibuktikan oleh berbagai dokumen tertulis dan gambar yang ditinggalkan oleh Klan Ikeda.

Awalnya, Korakuen Garden ini digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi para daimyō serta sebagai lokasi untuk menjamu tamu mereka. Hingga pada tahun 1884, kepemilikan Korakuen Garden dialihkan ke Prefektur Okayama dan taman ini pun akhirnya resmi dibuka untuk umum.

Kamu bisa membaca selengkapnya mengenai Korakuen Garden di artikel ini.

Okayama Castle

Okayama Castle yang juga dikenal sebagai β€œKastil Gagak” (Crow Castle) karena eksteriornya yang berwarna hitam, dibangun pada tahun 1597 dengan gaya arsitektur Periode Azuchi-Momoyama (1573 - 1603). Bangunan asli dari kastil hancur pada tahun terakhir Perang Dunia II, namun direkonstruksi kembali pada tahun 1966.

Dari semua bangunan asli Okayama Castle, hanya Nishite-Yagura (Menara Barat) dan Tsukimi-Yagura (Menara Pandang Bulan) yang masih mempertahankan bentuk aslinya sejak pertama kali dibangun pada tahun 1620. Selain itu, ada juga beberapa bangunan hasil rekonstruksi serta pondasi yang telah digali dari bangunan lama sebagai gambaran tentang luasnya kompleks kastil di masa lalu.

Di dalam menara utama setinggi enam lantai, terdapat berbagai pameran yang menampilkan sejarah dan perkembangan Okayama Castle. Selain itu, di area taman kastil, terdapat studio tembikar di mana pengunjung dapat mencoba membuat Bizen-yaki; jenis tembikar khas Prefektur Okayama.

Kibitsu Jinja (Sanbi Ichinomiya)

Kibitsu Jinja adalah sebuah kuil yang memiliki keterkaitan cukup erat dengan cerita rakyat Jepang bernama Momotaro (Peach Boy). kuil ini terkenal dengan keberadaan koridor mengesankan sepanjang 360 meter yang merupakan bangunan bersejarah yang sangat bernilai.

Bangunan utama dan depan dari Kibitsu Jinja awalnya direkonstruksi pada tahun 1425 dan telah ditetapkan sebagai Harta Karun Nasional Jepang, menjadikannya satu-satunya bangunan di Jepang yang dibangun kembali menggunakan gaya arsitektur Kibitsu Zukuri.

Kuil ini menyimpan berbagai artefak yang berhubungan dengan legenda Kibitsuhiko-no-mikoto dan Ura (iblis), seperti batu tempat Kibitsuhiko-no-mikoto meletakkan anak panahnya serta panci baja yang konon menyegel kepala Ura di dalamnya, memungkinkan pengunjung merasakan langsung suasana legenda tersebut.

Banyak orang datang ke kuil ini untuk mengikuti ritual Narukama Shinji, di mana suara uap dari panci mendidih dipercaya dapat meramal nasib seseorang.

Saijo Inari (Myokyo-ji Temple)

Didirikan lebih dari 1.200 tahun lalu, Saijo Inari merupakan salah satu kuil Inari paling penting di Jepang. Meskipun secara teknis kuil ini adalah sebuah kuil Buddha, Saijo Inari memiliki Gerbang Torii raksasa setinggi 27,5 meter yang megah dan menyerupai kuil Shinto, menggabungkan pemujaan terhadap dewa dan Buddha sekaligus.

Kuil ini dipercaya dapat mengabulkan doa, terutama dalam hal kesuksesan bisnis dan keselamatan keluarga. Saat liburan Tahun Baru, Saijo Inari umumnya akan dipadati pengunjung dan menjadi kuil paling ramai di Prefektur Okayama.

Di dalam kuil terdapat En no Massha; sebuah kuil kecil yang dipercaya membawa keberuntungan dalam pernikahan serta menetralisir kesialan akibat perceraian. Pengunjung yang datang untuk beribadah sering kali menerima jimat berbentuk hati sebagai simbol perjodohan yang baik dan pembuka jalan menuju hubungan yang bahagia.

Ujo Park

Ujo Park terletak di hulu Sungai Atanodani, dekat dengan Gero Onsen; salah satu dari tiga kota pemandian air panas terbaik di Jepang. Nama taman ini berasal dari lagu rakyat yang diciptakan oleh penyair Ujo Noguchi, yang mengunjungi daerah ini pada awal periode Showa.

Air di Sungai Atanodani yang mengalir dari pegunungan di sekitar Gero Onsen dan melewati pusat kota, menciptakan suasana alami yang menenangkan di sekitar taman ini.

Jalur pejalan kaki di sepanjang sungai menjadi tempat yang ideal untuk berjalan santai setelah berendam di pemandian air panas, sambil menikmati keindahan alam sekitar. Saat musim panas, pengunjung juga dapat berenang di sungai, menambah pengalaman menyenangkan selama berada di kota pemandian air panas ini.

Okayama Prefectural Museum of Art

Okayama Prefectural Museum of Art menampilkan berbagai karya seni yang berkaitan dengan Okayama. Di museum kontemporer ini, sering diadakan pameran khusus dan workshop untuk memperkenalkan berbagai aktivitas seni dari dalam maupun luar prefektur.

Terletak di pusat Kota Okayama, dekat dengan Korakuen Garden dan Okayama Castle, museum ini mudah diakses oleh pengunjung. Koleksi yang dipamerkan mencakup lukisan hitam-putih karya Sesshu dari sekitar 600 tahun yang lalu, serta karya Kuniyoshi Yasuo; seniman penting di Amerika Serikat. Museum ini juga menampilkan banyak karya lainnya dari berbagai seniman dari berbagai periode.

Pameran di museum ini diperbarui setiap bulan, memungkinkan pengunjung menikmati beragam koleksi seni yang terus berganti.

Ikeda Zoo

Terletak di Kyoyama, dekat pusat Kota Okayama, Ikeda Zoo ini cukup unik karena memanfaatkan area pegunungan, sesuatu yang jarang ditemukan di Jepang.

Di sini, pengunjung dapat bertemu dengan sekitar 100 spesies hewan, termasuk harimau putih, singa, panda merah, flamingo, dan penguin. Aktivitas berinteraksi dan memberi makan hewan menjadi daya tarik utama.

Selain itu, kebun binatang ini juga memamerkan pajangan lokomotif uap dari Ikasa Railway serta gerbong penumpang dari Saidaiji Railway. Sepanjang tahun, berbagai acara menarik diadakan, termasuk summer school dan night zoo pada musim panas, menambah pengalaman unik bagi para pengunjung.

Kibi Plain

Kibi Plain adalah kawasan pedesaan yang menawan, terletak di pinggiran pusat Kota Okayama. Wilayah ini dipenuhi dengan ladang luas serta dihiasi oleh kuil, candi, dan kelompok kecil rumah-rumah pertanian. Cara terbaik untuk menjelajahi dataran ini adalah dengan menyusuri jalur bersepeda yang indah, yang melewati berbagai situs bersejarah di sepanjang rute.

Pada abad ke-4, Kibi Plain merupakan pusat Kerajaan Kibi; sebuah klan kuno yang menguasai sebagian besar wilayah yang kini menjadi Prefektur Okayama. Kekuatan klan ini bahkan menyaingi Klan Yamato, yang saat itu berkuasa di daerah yang sekarang menjadi Prefektur Nara. Beberapa peninggalan bersejarah yang berkaitan dengan kerajaan ini, seperti gundukan makam besar dan beberapa kuil, masih dapat ditemukan di berbagai lokasi di kawasan ini.

Kerajaan Kibi terkenal dengan Kibitsuhiko-no-mikoto; cerita mengenai seorang pangeran dari Klan Yamato yang dikirim ke Kerajaan Kibi untuk mengalahkan seorang iblis tiran (Ura) dan menyelamatkan wilayah tersebut.

Legenda ini kemudian menjadi dasar dari cerita rakyat Momotaro yang lebih terkenal, yang mengisahkan perjalanan seorang anak kecil yang lahir dari buah persik. Dalam cerita tersebut, Momotaro berangkat untuk mengalahkan sekelompok iblis yang meneror pedesaan dari sebuah pulau terdekat.

Okayama yang Berkaitan dengan Kisah Rakyat Jepang β€œMomotaro” (Peach Boy)

Seperti yang sudah disebutkan beberapa kali di atas, Okayama dikenal sebagai kota yang erat kaitannya dengan legenda Momotaro; salah satu kisah rakyat Jepang yang paling terkenal. Momotaro, atau β€œAnak Persik,” (Peach Boy) adalah seorang anak ajaib yang lahir dari dalam buah persik raksasa yang ditemukan oleh pasangan lansia di tepi sungai.

Sejak kecil, Momotaro tumbuh menjadi pemuda yang kuat dan pemberani. Ketika mendengar bahwa sekelompok iblis (Oni) sedang meneror desa-desa sekitar, Momotaro berangkat dalam sebuah perjalanan heroik untuk mengalahkan mereka.

Kisah Momotaro memiliki akar sejarah yang kuat di Okayama, terutama di wilayah Kibi Plain. Legenda ini diyakini berasal dari kisah nyata Pangeran Kibitsuhiko; seorang pangeran dari Klan Yamato yang dikirim ke wilayah Kerajaan Kibi pada abad ke-4 untuk menaklukkan seorang pemimpin tiran bernama Ura, yang sering dikaitkan dengan sosok iblis dalam cerita rakyat.

Setelah mengalahkan Ura, Kibitsuhiko membawa kedamaian ke wilayah tersebut, dan kisahnya berkembang menjadi legenda yang akhirnya menginspirasi cerita Momotaro.

Legenda Momotaro akhirnya menjadi bagian penting dari budaya masyarakat Okayama, dengan berbagai festival tahunan yang menampilkan unsur-unsur dari kisah rakyat tersebut. Festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi cara masyarakat setempat untuk melestarikan budaya dan sejarah yang telah turun-temurun.

Festival terbesarnya adalah Okayama Momotaro Festival yang diadakan setiap musim panas, biasanya pada awal Agustus. Festival ini mencakup berbagai parade, pertunjukan seni, serta tarian tradisional. Salah satu acara utama dalam festival ini adalah β€œUraja Odori,” yakni sebuah tarian rakyat yang terinspirasi dari legenda Pangeran Kibitsuhiko dan Ura.

Dalam tarian Uraja, para peserta mengenakan kostum warna-warni dan mengecat wajah mereka dengan pola khas iblis, merujuk pada musuh yang dikalahkan oleh Momotaro. Tarian ini dipadukan dengan irama musik tradisional dan modern, menciptakan suasana yang meriah.