Akita Prefecture

Oga City Travel Guide

Description Here

Image Banner

Terletak di Prefektur Akita, Kota Oga adalah destinasi yang menawarkan kombinasi unik antara keindahan alam pesisir, budaya tradisional, dan warisan kuliner khas Jepang. Dengan pesona tradisi yang masih kental dan daya tarik wisata alam yang luar biasa, Oga menjadi tempat yang wajib dikunjungi bagi wisatawan yang ingin menikmati sisi lain dari Jepang yang autentik.

Mengenai Kota Oga di Prefektur Akita

Oga adalah sebuah kota pesisir di Prefektur Akita, Jepang, yang terletak di Semenanjung Oga yang menjorok ke Laut Jepang.

Kota ini terkenal dengan budaya Namahage; sebuah ritual tradisional di mana pria berkostum menyeramkan mengunjungi rumah-rumah untuk menegur anak-anak agar berperilaku baik. Tradisi ini telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO dan masih dirayakan setiap tahunnya.

Selain kekayaan budayanya, Oga juga menawarkan keindahan alam yang dramatis, mulai dari tebing-tebing curam di Cape Nyudo, pemandangan matahari terbenam yang spektakuler, hingga pemandian air panas alami di Oga Onsen Village.

Kota ini juga memiliki Oga Aquarium GAO, yang menampilkan berbagai kehidupan laut, serta Goshado; kompleks kuil bersejarah yang terkait dengan legenda Namahage.

Dengan kombinasi antara budaya unik dan pemandangan menakjubkan, Oga menjadi destinasi yang sempurna bagi wisatawan yang ingin merasakan keindahan alam serta tradisi lokal yang masih terjaga dengan baik.

Destinasi yang Bisa Dikunjungi di Oga

Oga menawarkan beragam destinasi wisata yang memadukan keindahan alam, warisan budaya, dan pengalaman unik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Berikut ini berbagai destinasi wisata yang bisa dikunjungi di Kota Oga.

Namahage Museum

Seperti yang sudah disebutkan sekilas di atas, Oga terkenal dengan tradisi Namahage; sebuah ritual tradisional di mana pria berkostum menyeramkan mengunjungi rumah-rumah untuk menegur anak-anak agar berperilaku baik.

Dengan suara lantang, mereka berteriak, “Apakah ada anak yang menangis?” dan menciptakan suasana menegangkan yang sering disalahartikan sebagai upaya menakut-nakuti anak-anak.

Namun, di balik kesan menyeramkan, Namahage sebenarnya adalah utusan para dewa yang datang untuk mengingatkan orang agar tidak malas serta membawa keberkahan, termasuk kesehatan yang baik dan panen yang melimpah.

Untuk memahami lebih dalam tentang tradisi ini, wisatawan dapat mengunjungi Namahage Museum, yang menampilkan 150 topeng asli Namahage dari berbagai desa di Oga. Pengunjung juga dapat menonton film “One Night of Namahage,” mencoba mengenakan kostum Namahage, serta membeli souvenir khas.

Bersebelahan dengan museum ini, terdapat Oga Mayama Folklore Museum; tempat pengunjung dapat melihat pertunjukan langsung Namahage dan merasakan pengalaman budaya yang lebih otentik.

Oga Aquarium GAO

GAO Aquarium adalah salah satu destinasi wisata menarik di Semenanjung Oga, menampilkan sekitar 10.000 makhluk laut dari 400 spesies, termasuk beruang kutub dan ikan khas Prefektur Akita, yaitu grouper.

Salah satu daya tarik utama di sini adalah “Oga Sea Tank,” yakni sebuah tangki raksasa yang mereplikasi ekosistem laut Oga, menampilkan 2.000 makhluk laut dari 40 spesies yang berkembang sepanjang musim semi hingga musim panas.

Terletak di tepi pantai, sekitar 15 menit berkendara dari Cape Nyudo, titik paling barat di Semenanjung Oga, akuarium ini pertama kali dibuka pada tahun 2004 dan terus berkembang hingga saat ini.

Kemudian pada April 2023, fasilitas baru GAOCCO Plaza dibuka, menawarkan area bermain dalam ruangan bagi anak-anak, sehingga menjadikan GAO Aquarium tempat wisata yang ramah keluarga dan cocok untuk dikunjungi sepanjang tahun.

Mt. Kanpu Revolving Lookout

Mt. Kanpu Revolving Lookout terletak di puncak Gunung Kanpuzan yang memiliki ketinggian 355 meter di atas permukaan laut. Gunung ini merupakan gunung berapi unik yang ditutupi oleh padang rumput hijau, menciptakan lanskap yang memukau.

Observatorium ikonik ini menawarkan pemandangan 360° tanpa halangan, menampilkan sawah-sawah di lahan reklamasi Danau Hachirogata di timur, Mercusuar Nyudozaki dan Laut Jepang di barat, Gunung Chokai yang berselimut salju di selatan, serta Situs Warisan Dunia Shirakami Sanchi di utara.

Observatorium ini berputar satu putaran penuh dalam 13 menit, memberikan pengalaman menikmati panorama yang terus berubah sambil mencicipi hidangan khas lokal di restoran yang tersedia di lokasi.

Gunung Kanpuzan juga dikenal sebagai surga bagi pecinta paralayang. Terbang di atas perbukitan hijau dan hamparan laut biru memberikan sensasi luar biasa. Bagi pemula, tersedia juga penerbangan tandem bersama dengan instruktur.

Unshoji

Kuil Unshoji di Oga terkenal dengan pemandangan hamparan bunga hydrangea biru yang luar biasa indah. Keunikan ini berawal dari kisah Mr. Shuun Konaka, wakil kepala pendeta kuil, yang jatuh cinta pada keindahan satu tanaman hydrangea di halaman kuil dan mulai menanam lebih dari 1.500 hydrangea dari stek tanaman aslinya.

Selain merawatnya dengan penuh cinta selama bertahun-tahun, Mr. Konaka juga mengembangkan teknik khusus yang memungkinkan setiap tanaman menghasilkan lebih banyak bunga dibandingkan hydrangea biasa.

Hasilnya, saat musim mekar tiba, seluruh area kuil pun akan diselimuti warna biru dari bunga hydrangea, menciptakan pemandangan yang memukau dengan latar belakang pelabuhan Kitaura dan Laut Oga.

Musim mekar bunga ini biasanya mencapai puncak pada akhir Juni hingga awal Juli, menjadikannya waktu terbaik untuk berkunjung. Mr. Konaka juga menyarankan untuk menikmati keindahan hydrangea baik pada siang hari maupun di malam hari, saat suasana kuil terasa semakin magis.

Godzilla Rock

Godzilla Rock adalah salah satu formasi batuan paling terkenal di Semenanjung Oga, terletak di pantai berbatu Shiosezaki di sisi selatan. Batu ini dinamai demikian karena siluetnya yang menyerupai Godzilla; monster ikonik dari film Jepang.

Terbentuk dari lapilli tuff akibat letusan gunung berapi sekitar 30 juta tahun yang lalu, batu ini telah menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dan pecinta fotografi.

Momen terbaik untuk menyaksikan momen “Godzilla menghembuskan api” adalah saat matahari terbenam. Pada bulan April dan Oktober, posisi matahari yang tepat membuat cahaya senja merah tampak seperti api yang keluar dari mulut Godzilla, menciptakan pemandangan dramatis yang luar biasa.

Godzilla Rock adalah bagian dari Cape Shiosezaki Geosite di Ogata Geopark, yang terkenal dengan berbagai batuan unik. Selain Godzilla Rock, terdapat juga Godzilla’s Tail Rock, Gamera Rock, Twin Rock, dan Hakakejima, yang semuanya masuk dalam daftar 100 Batu Aneh Jepang.

Cape Nyudo

Cape Nyudo, atau dikenal juga dengan nama Nyudozaki, adalah salah satu destinasi wisata paling indah di Semenanjung Oga, terkenal karena kontras memukau antara daratan hijau, laut biru, dan langit luas. Tempat ini menawarkan suasana tenang di mana pengunjung dapat bersantai di atas padang rumput dengan pemandangan laut yang menakjubkan.

Sebagai salah satu spot pemandangan utama di Oga, Cape Nyudo dilengkapi dengan restoran dan toko souvenir yang menyajikan hidangan khas stone-yaki. Pengunjung juga dapat menikmati wisata dengan kapal berlantai kaca untuk melihat keindahan bawah laut di sekitar semenanjung.

Cape Nyudo juga menjadi destinasi populer bagi para pengendara motor, terutama di musim panas, ketika deretan motor memenuhi area parkir. Salah satu daya tarik utamanya adalah Mercusuar Nyudozaki, dengan pola warna hitam-putih yang khas.

Mercusuar ini telah terpilih sebagai salah satu 50 mercusuar terbaik di Jepang oleh Japan Coast Guard. Dari lebih dari 3.000 mercusuar di Jepang, hanya 16 yang bisa dinaiki, dan Mercusuar Nyudozaki adalah salah satunya, menawarkan panorama spektakuler dari ketinggian.

Shinzan Shrine

Shinzan Shrine adalah situs suci di Semenanjung Oga yang telah menjadi pusat kepercayaan Sangaku-shinko (pemujaan gunung) sejak zaman kuno. Terletak di Gunung Shinzan (ketinggian 567 meter), kuil ini dihormati sebagai pelindung kesejahteraan bangsa, keberuntungan dalam peperangan, panen yang melimpah, serta keselamatan di laut.

Untuk mencapai halaman kuil, pengunjung harus menaiki sekitar 70 anak tangga dari Gerbang Niomon. Salah satu daya tarik utama di sini adalah pohon kaya raksasa berusia lebih dari 1.000 tahun, yang cabangnya membentang luas, menunjukkan kehadirannya yang abadi.

Sebagai bagian dari tanah kelahiran Namahage, kuil ini menjadi lokasi utama perayaan Namahage Sedo Festival setiap bulan Februari. Selain berkunjung ke Shinzan Shrine, jangan lewatkan Oga Shinzan Folklore Museum, yang menampilkan rekreasi prosesi Namahage, serta Namahage Museum, yang memiliki koleksi topeng Namahage dari berbagai desa di sekitar Oga.

Namahage Sedo Festival

Namahage Sedo Festival adalah festival tradisional yang dimulai pada tahun 1964, menggabungkan dua elemen penting budaya Oga: tradisi rakyat Namahage dan ritual suci Shinto Saitousai.

Keunikan dan makna budaya yang mendalam dari Namahage membuatnya diakui secara internasional. Pada November 2018, Namahage Oga resmi masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO, bergabung dengan tujuh prefektur lain di Jepang yang juga melestarikan ritual raiho-shin; sebuah tradisi mengenakan topeng atau kostum untuk mewakili sosok dewa tertentu.

Festival ini bukan hanya sekadar atraksi wisata, tetapi juga bentuk pelestarian budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun. Festival ini diadakan setiap tahun pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu kedua di bulan Februari.

Perayaan ini telah menjadi salah satu acara musim dingin paling ikonik di Oga, menarik wisatawan yang ingin menyaksikan langsung pertunjukan Namahage dengan latar belakang api suci sedobi di kuil Shinzan Shrine.

Bagi siapa pun yang ingin menyaksikan perpaduan antara tradisi, spiritualitas, dan keunikan budaya Jepang, Namahage Sedo Festival adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.