Kagawa Prefecture

Naoshima Island Travel Guide

Description Here

Image Banner

Naoshima Island adalah pulau di Laut Pedalaman Seto yang terkenal dengan museum seni kontemporer, arsitektur, dan patung-patungnya. Terletak di Prefektur Kagawa, pulau ini memiliki atmosfer Mediterania dengan pantai berpasir, cuaca cerah, serta suasana pedesaan yang santai, menjadikannya tempat pelarian sempurna dari hiruk-pikuk kota besar di Jepang.

Naoshima Island dengan Karya Seni Kontemporernya

Naoshima, sebuah pulau di Laut Pedalaman Seto, dikenal sebagai “Pulau Seni” karena kehadiran berbagai instalasi seni kontemporer yang menyatu dengan lanskap alamnya. Daya tarik utama Naoshima adalah museum-museum seni yang dirancang oleh arsitek terkenal Tadao Ando, seperti Benesse House, Chichu Art Museum, dan Lee Ufan Museum.

Museum-museum tersebut menampilkan karya seniman ternama dunia, termasuk James Turrell, Claude Monet, dan Yayoi Kusama. Patung ikonik “Pumpkin” karya Yayoi Kusama yang berdiri di tepi pantai telah menjadi simbol pulau ini dan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.

Selain museum, berbagai instalasi seni luar ruangan juga tersebar di seluruh pulau, memberikan pengalaman unik bagi pengunjung yang ingin menikmati seni dalam lingkungan alami.

Desa-desa di Naoshima juga dihiasi dengan proyek seni seperti Art House Project yang mengubah rumah-rumah tradisional menjadi galeri seni.

Destinasi Wisata untuk Melihat Karya Seni di Naoshima Island

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Naoshima Island dikenal sebagai surganya seni kontemporer. Maka dari itu, tidak heran bahwa pulau ini memiliki banyak destinasi wisata yang kental akan karya seni.

Destinasi apa saja kah itu?

Chichu Art Museum

Chichu Art Museum merupakan museum seni kontemporer unik yang terletak di perbukitan di pesisir selatan Naoshima. Dirancang oleh arsitek terkenal Ando Tadao, bangunan museum ini sebagian besar berada di bawah tanah dan hanya menggunakan cahaya alami untuk menerangi karya seni di dalamnya. 

Meskipun koleksi seninya relatif sedikit, setiap karya yang dipamerkan memiliki makna mendalam.

Salah satu galeri menampilkan mural besar dari seri Water Lilies karya Claude Monet, sementara ruang lainnya menghadirkan instalasi cahaya oleh James Turrell, termasuk ruangan Open Sky dari seri Skyspaces yang memiliki instalasi serupa di berbagai belahan dunia. 

Lebih lanjut lagi, di bagian terdalam museum, terdapat instalasi Time/Timeless/No Time karya Walter De Maria yang menambah pengalaman unik bagi para wisatawan.

Art House Project

Art House Project adalah sebuah proyek yang mengubah rumah-rumah kosong, kuil, dan tempat suci yang sudah terbengkalai menjadi instalasi seni serta ruang pameran bagi seniman Jepang dan internasional.

Bangunan-bangunan seni ini tersebar di seluruh kota dan dari luar tampak seperti rumah tradisional Jepang biasa. Namun, bagian dalamnya telah sepenuhnya diubah sesuai visi artistik masing-masing seniman.

Beberapa rumah yang termasuk Art House Project ini, yaitu:

  • Minamidera >> sebuah bangunan baru yang berdiri di bekas lokasi kuil dan dirancang oleh arsitek terkenal Ando Tadao. Di dalamnya terdapat karya seni James Turrell berjudul Backside of the Moon, sebuah instalasi yang memanipulasi persepsi pengunjung terhadap cahaya.
  • Kinza >> sebuah rumah kecil berusia 200 tahun yang telah diubah menjadi karya seni yang menampilkan desain dan keahlian arsitektur tradisional Jepang. Kinza menawarkan pengalaman unik di mana pengunjung dapat merasakan perpaduan antara ruang, cahaya, dan waktu dalam suasana yang tenang.
  • Kadoya >> rumah berusia 200 tahun yang telah dipugar dan masih mempertahankan gudang tradisionalnya. Di dalamnya, berbagai karya seni kontemporer dipamerkan, termasuk tampilan LED yang ditempatkan di kolam air, jendela yang berfungsi sebagai layar digital, serta lukisan gulir Jepang.
  • Dan masih banyak lagi.

Benesse House Museum

Benesse House adalah museum seni kontemporer sekaligus resort hotel di Pulau Naoshima. Kompleks ini menjadi pusat fasilitas seni milik Benesse Corporation di pulau tersebut dan terdiri dari empat bangunan utama; Museum, Oval, Park, dan Beach, yang semuanya dirancang oleh arsitek terkenal Ando Tadao. 

Daya tarik utama Benesse House adalah museum seninya, yang terletak di atas bukit dengan pemandangan laut. Museum ini menampilkan karya berbagai seniman dari Jepang dan mancanegara, yang terinspirasi oleh keindahan alam serta arsitektur Naoshima.

Khusus bagi tamu yang menginap di gedung Museum dan Oval, mereka akan mendapatkan akses eksklusif ke museum selama 24 jam.

Pumpkin - Kusama Yayoi

Salah satu karya seni paling ikonik di Naoshima adalah Pumpkin; patung berbentuk labu kuning dengan pola titik-titik hitam yang dibuat oleh seniman avant-garde Jepang, Yayoi Kusama. Patung ini terletak di ujung dermaga di dekat Benesse House Museum, menghadap langsung ke Laut Pedalaman Seto.

Karya ini pertama kali dipasang di Naoshima pada tahun 1994 sebagai bagian dari proyek Benesse Art Site Naoshima. Pumpkin mencerminkan gaya khas Kusama yang dikenal dengan pola titik-titiknya, yang melambangkan ketidakterbatasan dan obsesinya terhadap bentuk labu sejak masa kecilnya.

Selain menjadi simbol Naoshima, Pumpkin juga menjadi bukti bagaimana seni kontemporer dapat berpadu dengan lingkungan alam.

Lee Ufan Museum

Lee Ufan Museum adalah hasil kolaborasi antara seniman Lee Ufan dan arsitek Tadao Ando. Terletak di lembah yang dikelilingi perbukitan dan laut, museum ini menggabungkan seni, arsitektur, dan alam dalam perpaduan yang unik.

Bangunannya sebagian besar tertanam di bawah tanah, dengan hanya beberapa elemen seperti esplanade dan patung yang muncul ke permukaan. Struktur beton geometris berpadu dengan ruang terbuka, menciptakan permainan cahaya dan bayangan yang memperkuat pengalaman seni di dalamnya.

Ando Museum

Dibuka pada Maret 2013, Ando Museum menjadi daya tarik tambahan bagi pecinta seni kontemporer di Naoshima. Dirancang oleh arsitek terkenal Jepang, Tadao Ando, museum ini menjadi bagian dari Art House Project.

Dari luar, bangunan ini tampak seperti rumah tradisional biasa, menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Namun, interiornya memadukan desain tradisional dengan sentuhan khas Ando, yaitu beton ekspos, menciptakan suasana yang unik.

Museum ini juga menampilkan dokumentasi perjalanan Ando dalam mengembangkan proyek seni di Naoshima dan tempat lainnya.

Wisata Terkenal Lain di Naoshima Island, Naoshima Public Bath I Love Yu

Selain destinasi wisata yang kental akan nilai seni, Naoshima juga memiliki wisata terkenal yang daya tarik utamanya bukan hanya seni. Destinasi tersebut merupakan sebuah pemandian umum bernama I Love Yu.

I Love Yu adalah kombinasi antara instalasi seni kontemporer dan pemandian umum (sento) yang memungkinkan pengunjung merasakan pengalaman berendam dalam karya seni. Dirancang oleh Otake Shinro, pemandian ini mengusung gaya kolase khasnya dengan menggunakan berbagai objek daur ulang dari seluruh Jepang.

Di dalamnya, pengunjung dapat menikmati pemandian dengan ubin putih sederhana yang mengelilingi kolase di dasar bak mandi. Sambil merendam diri di air panas, mereka bisa melihat langit-langit kaca berwarna-warni, mural ubin besar yang menggambarkan penyelam abalone wanita (ama), serta patung gajah di tengah ruangan.

Karya seni juga tetap hadir di setiap sudut, dari ruang ganti, toilet, hingga eksterior bangunan. Selain tiket masuk seharga ¥660, fasilitas ini menjual souvenir bertema I Love Yu dan perlengkapan mandi seperti handuk, sampo, dan sabun.