Okinawa Islands

Naha City Travel Guide

Description Here

Image Banner

Sebagai ibu kota sekaligus kota terbesar di Prefektur Okinawa, Kota Naha adalah gerbang utama menuju keindahan dan budaya unik Kepulauan Ryukyu. Kota ini dikenal dengan perpaduan sejarah yang kaya, warisan Kerajaan Ryukyu, dan suasana perkotaan yang dinamis.

Tentang Naha Sebagai Ibukota Okinawa

Sebagai ibu kota Prefektur Okinawa, Naha merupakan pusat politik, ekonomi, dan budaya di kepulauan ini. Kota ini memiliki peran penting dalam sejarah Okinawa, terutama sebagai bekas ibu kota Kerajaan Ryukyu sebelum diambil alih oleh Jepang pada abad ke-19.

Warisan kerajaan ini masih terasa kuat di berbagai sudut kota, terutama di Shuri Castle, yang merupakan simbol kejayaan masa lalu dan salah satu situs Warisan Dunia UNESCO. Selain sebagai pusat sejarah, Naha juga menjadi gerbang utama bagi wisatawan yang ingin menjelajahi Okinawa, dengan Bandara Naha sebagai pintu masuk utama.

Selain kaya akan sejarah, Naha juga merupakan pusat kehidupan modern di Okinawa. Kokusai Street (Kokusai Dori), jalan utama kota ini, selalu dipenuhi dengan wisatawan dan penduduk lokal yang menikmati suasana ramai, toko-toko souvenir, restoran, dan hiburan malam.

Kota ini menawarkan pengalaman yang lengkap bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam tentang warisan Ryukyu, mencicipi kuliner khas, dan menikmati suasana kota yang dinamis di tengah keindahan alam tropis.

Tempat Wisata Terkenal yang ada di Naha

Naha tentunya memiliki beragam tempat wisata yang mencerminkan sejarah, budaya, dan keindahan alam khas Kepulauan Ryukyu. Berikut adalah beberapa destinasi terkenal di Naha yang wajib dikunjungi oleh wisatawan yang ingin menikmati pesona ibu kota Okinawa ini.

Shuri Castle

Shuri adalah nama ibu kota lama Kerajaan Ryukyu. Shuri Castle berfungsi sebagai pusat administrasi dan tempat tinggal para raja Ryukyu selama beberapa abad, hingga Okinawa menjadi prefektur Jepang pada tahun 1879. Kastil ini termasuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sebagai salah satu Kastil Kerajaan Ryukyu yang diakui secara internasional.

Shuri Castle awalnya dibangun pada akhir tahun 1300-an dan memainkan peran penting dalam proses penyatuan politik di Pulau Okinawa. Sepanjang sejarahnya, kastil ini telah beberapa kali hancur akibat perang dan kebakaran, termasuk dalam Pertempuran Okinawa pada tahun 1945 serta kebakaran besar pada tahun 2019.

Hingga saat ini, aula utama kastil (Seiden) sedang dalam proses rekonstruksi akibat tragedi kebakaran tersebut, dengan target selesai pada tahun 2026. Meskipun sedang direkonstruksi, pengunjung tetap bisa datang dan melihat aula utama yang sedang direkonstruksi tersebut.

Naha Kokusai Dori Shopping Street

Kokusai Dori, yang secara harfiah memiliki artikel “Jalan Internasional,” adalah jalan wisata utama dan perbelanjaan di Naha, membentang sekitar dua kilometer di pusat kota. Nama jalan ini berasal dari bekas “Ernie Pyle International Theater,” yakni sebuah bioskop yang dibangun di sepanjang jalan ini setelah Perang Dunia II.

Dimulai dari sekitar Terminal Bus Naha dan Kantor Prefektur Okinawa, Kokusai Dori dipenuhi dengan restoran, kafe, bar, hotel, toko souvenir, butik, dan pusat perbelanjaan. Banyak toko yang tetap buka hingga pukul 22.00, sementara beberapa restoran menyajikan musik khas Okinawa secara langsung, menciptakan suasana yang meriah.

Naminoue Shrine

Berdiri di atas tebing yang menghadap perairan biru Naha, Naminoue Shrine menjadi bukti warisan spiritual Okinawa yang kaya. Kuil Shinto yang dihormati ini, yang namanya secara harfiah berarti “di atas ombak,” telah menjadi simbol keimanan dan memiliki nilai budaya yang mendalam selama berabad-abad.

Sebagai kuil terpenting di pulau ini, Naminoue menawarkan pengunjung kesempatan unik untuk melihat perpaduan tradisi Ryukyu dan Jepang. Dari pemandangan pesisirnya yang menakjubkan hingga perannya dalam berbagai festival lokal, Naminoue Shrine mengundang siapa saja untuk menjelajahi lanskap spiritual dan sejarah Okinawa yang ada di sini.

Okinawa Prefectural Museum & Art Museum

Okinawa Prefectural Museum & Art Museum adalah tempat yang sempurna untuk mempelajari lebih dalam tentang budaya unik Okinawa. Museum ini sebelumnya berlokasi di dekat Kastil Shuri, namun dipindahkan dan dibuka kembali dalam sebuah gedung modern pada tahun 2007. Museum ini terdiri dari dua bagian terpisah; museum sejarah dan museum seni.

Museum sejarah mencakup seluruh perjalanan sejarah Okinawa, mulai dari sebelum era Kerajaan Ryukyu hingga zaman modern. Ruang lingkupnya sangat luas, mencakup sejarah alam, cerita rakyat, kerajinan tangan, dan arkeologi. Informasi mengenai budaya dan sejarah Okinawa juga disajikan dengan baik di sini.

Sementara itu, museum seni sedikit lebih kecil dibandingkan museum sejarah dan menampilkan berbagai bentuk seni di beberapa galeri, termasuk patung, lukisan, sketsa, dan video. Koleksi museum ini berfokus pada seniman lokal serta tema-tema yang berkaitan dengan Okinawa, dengan karya yang umumnya bergaya modern atau kontemporer. 

Naminoue Beach

Naminoue Beach adalah tempat yang sempurna untuk menikmati berbagai aktivitas laut di Naha. Pantai ini berada tepat di pusat kota Naha, membuatnya sangat mudah diakses langsung dari pusat kota. Pantai ini berapa tepat di bawah tebing tempat Naminoue Shrine berdiri.

Sebagai satu-satunya pantai yang ada di Naha, Naminoue Beach adalah tempat yang sempurna untuk beristirahat di tengah hari yang sibuk, atau jika pengunjung ingin rehat dari hiruk-pikuk kota. Tersedia juga fasilitas ruang ganti, toilet, dan shower berbayar, serta beberapa toko kecil di tepi pantai.

Tomari Iyumachi Fish Market

Tomari Iyumachi Fish Market, yang terletak di Pelabuhan Perikanan Tomari, terdiri dari 23 stan grosir yang menjual makanan laut segar, serta berbagai produk laut lainnya seperti rumput laut mozuku. Pasar ini terbuka untuk umum dan menjadi pusat perdagangan yang ramai, melayani konsumen pribadi, pemilik restoran, serta pengecer.

Tuna dan paket sashimi yang sudah diiris dapat dibeli dengan harga yang terjangkau. Dapur dengan dinding kaca memungkinkan pengunjung melihat langsung proses pemfilletan tuna utuh. Stan-stan di pasar akan tutup ketika stok habis, sehingga disarankan untuk datang di pagi hari agar mendapatkan pilihan terbaik.

Shikina-en Royal Gardens

Terletak sekitar 3 km di selatan Shuri Castle, Shikina-en adalah salah satu dari sedikit tempat wisata di Naha yang tidak dapat dijangkau dengan monorel Yui. Ditambah dengan luasnya yang mencapai sekitar 42.000 meter persegi, di mana sebagian besar berupa hutan, tempat ini menawarkan kesempatan langka untuk melarikan diri dari keramaian dan suasana perkotaan.

Taman dan istana Shikina-en dibangun pada akhir abad ke-18 sebagai kediaman kedua bagi keluarga kerajaan Okinawa serta untuk menjamu tamu-tamu penting. Sebagian dari jalan batu kuno yang dulu menghubungkan Shuri Castle dengan Shikina-en masih dapat ditemukan hingga saat ini.

Taman Shikina-en merupakan taman gaya stroll garden, yang dirancang untuk dinikmati dengan berjalan kaki, bukan hanya dilihat dari satu titik tertentu. Taman ini memiliki unsur arsitektur Jepang dan Tiongkok yang berpadu harmonis, menciptakan estetika yang khas Okinawa.

Fukushūen Garden

Fukushūen Garden pertama kali dibuka pada September 1992 untuk memperingati hari jadi ke-10 tahun hubungan kota kembar (sister city) antara Naha dan kota Fuzhou di China. Segala aspek, mulai dari perencanaan hingga konstruksi, dilakukan dengan kerja sama para pekerja asal Fuzhou untuk menciptakan taman bergaya Tiongkok yang autentik.

Dengan jalur berliku, kolam yang menenangkan, dan arsitektur yang indah, Fukushūen Garden memberikan kesempatan unik untuk merasakan pertukaran budaya yang kaya antara Okinawa dan Tiongkok. Lokasi taman ini hanya berjarak sekitar 10 menit berjalan kaki dari Stasiun Kantor Prefektur Okinawa.

Onoyama Park

Pada tahun 1959, Onoyama Park didirikan sebagai taman atletik pertama di Prefektur Okinawa. Untuk memperingati kembalinya Okinawa ke Jepang, Okinawa menjadi tuan rumah kompetisi Wakanatsu National Athletic Meet, yang menandai pertama kalinya taman ini digunakan sebagai arena utama.

Taman ini menawarkan berbagai fasilitas olahraga, termasuk stadion bisbol yang digunakan oleh tim bisbol Tokyo Yomiuri Giants untuk pelatihan musim semi, budokan (gedung seni bela diri), lapangan tenis, stadion atletik, kolam renang, serta aula panahan tradisional Jepang.

Selain fasilitas olahraga, taman ini juga menjadi lokasi utama untuk berbagai acara sepanjang tahun, seperti Festival Naha, Festival Industri Okinawa, dan Maraton Naha. Dengan adanya Stasiun Yui Rail dan halte bus di dekatnya, taman ini memiliki akses transportasi yang nyaman untuk bepergian ke berbagai tempat lain di Okinawa.

Naha Great Tug-of-War Festival

Diadakan setiap bulan Oktober di Naha, ibu kota Okinawa, Naha Tug-of-War atau Otsunahiki merupakan acara puncak dari Naha Matsuri; festival yang berlangsung selama akhir pekan. Seluruh pusat kota Naha ditutup untuk menampung lebih dari 250.000 orang yang hadir, serta tali raksasa yang terbentang di sepanjang Route 58, menyerupai ular yang siap menerkam.

Selain lomba tarik tambang, festival ini juga menampilkan parade besar yang dipenuhi musik, tarian, busana tradisional Okinawa, hiburan, serta berbagai hidangan khas Okinawa dan bir dingin Orion Beer.

Pada tahun 1995, Naha Tug-of-War secara resmi masuk dalam Guinness Book of World Records sebagai acara tarik tambang terbesar di dunia. Tak diragukan lagi, ini adalah salah satu festival paling populer di seluruh Kepulauan Okinawa.