
Meskipun memiliki nama resmi “Itsukushima,” salah satu pulau populer yang berada di Prefektur Hiroshima ini lebih dikenal dengan nama “Miyajima Island.” Satu hal yang membuat pulau ini terkenal adalah keberadaan sebuah gerbang torii raksasa di tengah laut yang terlihat seperti mengapung.
Keberadaan gerbang torii di tengah laut itu berhasil masuk ke dalam daftar “Nihon Sankei” yang artinya “tiga pemandangan terbaik di Jepang.”
Mengenai Miyajima Island
Miyajima Island, atau Itsukushima, adalah pulau kecil di Prefektur Hiroshima yang terkenal dengan gerbang torii raksasa yang tampak mengapung di air saat laut sedang pasang. Pulau suci ini menjadi rumah bagi Kuil Itsukushima; salah satu kuil di Jepang yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Miyajima Island sendiri dianggap sebagai pulau suci, sehingga bangunan kuil dan pemandangan alam di sekitarnya tetap terjaga keasliannya selama berabad-abad.
Selain Kuil Itsukushima, Miyajima menawarkan berbagai daya tarik lainnya. Salah satunya adalah Mount Misen; puncak tertinggi di pulau ini yang bisa dicapai dengan jalur pendakian atau kereta gantung.
Dari puncak Gunung Misen, pengunjung bisa menikmati pemandangan spektakuler Seto Inland Sea dan lanskap sekitarnya. Miyajima juga dihuni oleh rusa jinak yang berkeliaran bebas, mirip dengan yang ada di Prefektur Nara, dan dianggap sebagai hewan suci dalam kepercayaan Shinto.
Wisata Menarik di Miyajima Island
Miyajima Island menawarkan beragam destinasi wisata yang memadukan keindahan alam, sejarah, dan budaya Jepang. Beberapa rekomendasi destinasi wisata yang bisa dikunjungi tersebut ada di bawah ini.
Itsukushima Jinja
Itsukushima Jinja di Miyajima Island adalah salah satu kuil paling populer di Jepang. Dikenal karena gerbang torii raksasanya yang tampak mengapung di atas air saat laut sedang pasang, kuil ini telah menjadi simbol spiritual dan daya tarik utama Miyajima Island.
Arsitektur kuil ini dirancang agar tampak mengapung di atas air, menciptakan pemandangan dramatis yang memukau pengunjung. Saat air surut, pengunjung dapat berjalan mendekati gerbang torii dan melihatnya dari dekat.
Selain keindahan visualnya, Itsukushima Jinja juga memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi, sehingga ditetapkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1996.
Daishoin Temple
Terletak di kaki gunung Mount Misen, Daishoin Temple memiliki suasana yang tenang dan penuh kedamaian, menjadikannya tempat yang sempurna untuk refleksi spiritual. Kuil ini berafiliasi dengan aliran Shingon Buddhisme dan pernah berperan penting dalam perkembangan keagamaan di Miyajima.
Sebuah ritual Buddha yang menarik dapat dilakukan saat menaiki tangga kuil. Di sepanjang tangga terdapat deretan roda logam berputar yang diukir dengan sutra (kitab suci Buddha). Memutar roda-roda ini sambil berjalan naik dipercaya memiliki efek yang sama seperti membacanya.
Dengan demikian, tanpa perlu memahami bahasa Jepang atau Sansekerta, siapa pun dapat merasakan berkah yang diyakini berasal dari pembacaan sutra tersebut.
Momijidani Park
Sekitar enam menit berjalan kaki dari Itsukushima Shrine, tepat di lereng Mount Misen, terdapat Momijidani Park; tempat terkenal untuk menikmati keindahan daun musim gugur. Nama “Momijidani” sendiri memiliki arti “Lembah Maple,” mencerminkan keindahan alam yang menjadi daya tarik utama taman ini.
Selain pemandangan yang memukau, taman ini juga memiliki Momiji Bridge; jembatan berwarna merah terang yang semakin menambah pesona lanskap musim gugur. Banyak rusa liar berkeliaran di sekitar taman, menciptakan suasana alami yang unik.
Mount Misen
Dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut, Mount Misen adalah puncak tertinggi di Miyajima. Ketika hari sedang cerah, pengunjung dapat menikmati pemandangan spektakuler Seto Inland Sea hingga sejauh Kota Hiroshima.
Di dekat puncaknya, terdapat beberapa struktur Buddha yang menambah nilai spiritual kawasan ini. Untuk mencapai puncak, tersedia kereta gantung (ropeway) dari area kota, tetapi bagi yang menyukai tantangan, mendaki dengan berjalan kaki juga menjadi pilihan menarik.
Meskipun menggunakan kereta gantung, pengunjung tetap harus berjalan cukup jauh untuk mencapai berbagai atraksi di Mount Misen. Puncak gunung masih berjarak sekitar satu kilometer dari stasiun ropeway atas di dekat Shishi-iwa Observatory dan terletak 100 meter lebih tinggi, sehingga diperlukan usaha ekstra untuk mencapainya.
Miyajima Public Aquarium
Miyajima Public Aquarium memiliki koleksi hewan laut dari perairan asin dan tawar di sekitar Miyajima, Seto Inland Sea, serta laut dan samudra di seluruh dunia. Salah satu pameran uniknya adalah contoh peternakan tiram yang mencerminkan banyaknya peternakan tiram asli di sekitar Pulau Miyajima.
Selain itu, pengunjung dapat melihat berbagai spesies laut, termasuk anjing laut, penguin, dan beragam ikan tropis. Akuarium ini juga mengadakan pertunjukan hewan yang menghibur serta zona interaktif di mana pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan beberapa hewan laut.
Miyajima Omotesandō Shopping Street
Miyajima Omotesando Shotengai adalah kawasan perbelanjaan sepanjang 350 meter di Miyajima yang dipenuhi hampir 70 toko, menawarkan berbagai oleh-oleh dan jajanan khas untuk menemani eksplorasi pulau suci ini.
Beberapa kuliner lokal yang wajib dicoba antara lain tiram panggang yang juicy dan pettara pottara, yaitu bola nasi ketan panggang yang diisi dengan tiram atau belut air asin. Selain itu, ada juga momiji manju goreng, versi modern dari kue berbentuk daun maple yang biasanya berisi kacang merah manis.
Souvenir khas Miyajima yang wajib dibeli di sini adalah sendok kayu. Dikenal sebagai Miyajima shamoji, sendok ini dibuat dengan berbagai tingkat keahlian, fungsi, dan harga. Mulai dari sendok nasi klasik hingga sendok hias, setiap shamoji yang dibeli di sini dipercaya membawa keberuntungan bagi pemiliknya.
Senjokaku Pavilion
Merupakan bangunan kayu terbesar di Miyajima, nama Senjokaku memiliki arti “Paviliun Seribu Tatami,” karena luasnya yang setara dengan 857 tatami. Paviliun ini dibangun atas inisiatif salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah Jepang; Shogun Toyotomi Hideyoshi (1536-1598).
Pada tahun 1587, Toyotomi Hideyoshi memerintahkan pembangunan sebuah aula besar di lokasi yang tenang di tengah alam. Namun, kematiannya yang mendadak menghentikan penyelesaian bangunan ini, sehingga pilar-pilarnya tetap dibiarkan polos, meskipun pada awalnya direncanakan akan dicat warna merah vermilion khas kuil pada umumnya.
Product Recommendations
Related Articles

Hokkaido in Spring: Inilah ...
Musim semi di Hokkaido membawa keindahan yang m...

Makanan Khas Hokkaido: Meni...
Hokkaido, pulau terbesar di utara Jepang, tidak...

Mengenal Welcome Suica, Pil...
Bagi kamu yang sudah sering atau pernah pergi k...

Tips Memilih Perlengkapan d...
Musim dingin di Jepang menawarkan pesona yang l...

Winter Illumination Japan: ...
Memasuki musim dingin artinya bersiap akan kein...