Mengenal Coming of Age Ceremony (Upacara Kedewasaan) dalam Tradisi Jepang
Jepang dikenal dengan kekayaan tradisi dan budayanya yang selalu menarik untuk dieksplorasi. Salah satu tradisi unik yang mungkin belum banyak diketahui orang adalah Coming of Age Ceremony atau Upacara Kedewasaan, sebuah momen penting yang menandai perjalanan seseorang memasuki fase dewasa.
Apa Itu Coming of Age Ceremony (Upacara Kedewasaan) di Jepang?
Di Jepang, mereka yang genap berusia 18 tahun antara tanggal 2 April tahun sebelumnya hingga 1 April tahun berikutnya berhak ikut serta dalam perayaan Coming of Age Day atau Hari Kedewasaan, yang dalam bahasa Jepang disebut Seijin no Hi.
Di Hari Kedewasaan ini, akan diselenggarakan sebuah upacara yang dikenal dengan nama Seijin-shiki (Coming of Age Ceremony/Upacara Kedewasaan), yang biasanya diadakan setiap tahun pada Senin kedua di bulan Januari.
-
Contohnya, jika seseorang lahir pada 5 Mei 2005, maka dia akan berusia 18 tahun antara 2 April 2023 hingga 1 April 2024. Oleh karena itu, orang tersebut berhak mengikuti Coming of Age Ceremony yang diadakan pada Senin kedua di bulan Januari 2024.
Mereka yang berusia 18 tahun akan diakui sebagai orang dewasa secara hukum dan sosial, yang berarti mereka mulai memperoleh hak dan tanggung jawab penuh sebagai anggota masyarakat, seperti hak untuk memilih dalam pemilu dan kewajiban untuk bekerja.
Coming of Age Ceremony dimulai dengan acara resmi yang umumnya diselenggarakan di kantor pemerintahan kota atau prefektur setempat. Upacara ini menjadi momen penting bagi remaja yang baru mencapai usia dewasa.
Nantinya, wali kota atau pejabat setempat akan memberikan pidato kepada para peserta upacara, mengingatkan mereka tentang pencapaian yang telah diraih dan tanggung jawab baru sebagai orang dewasa.
Setelah upacara, banyak yang merayakannya dengan pergi ke kuil bersama keluarga atau teman-teman mereka, menikmati makan bersama, atau mengadakan pesta kecil. Beberapa daerah juga mengadakan acara hiburan, seperti pertunjukan musik atau budaya, yang menambah kemeriahan hari spesial ini.
Sejarah Singkat Tradisi Jepang Coming of Age Ceremony
Coming of Age Ceremony telah dilakukan sejak zaman dahulu di Jepang. Pada masa lalu, anak laki-laki menandai transisi menuju kedewasaan ketika berusia sekitar 15 tahun, sementara anak perempuan merayakan kedewasaan mereka ketika berusia sekitar 13 tahun.
Selama periode Edo (1603-1868), anak laki-laki akan mencukur poni mereka, sementara anak perempuan menghitamkan gigi mereka sebagai tanda kedewasaan. Pada tahun 1876, usia 20 tahun ditetapkan sebagai usia dewasa secara hukum, namun pada tahun 2022, usia dewasa resmi diturunkan menjadi 18 tahun.
Namun, karena tradisi merayakan usia 20 tahun sebagai usia dewasa sudah berlangsung lebih lama, sebagian besar daerah di Jepang masih merayakan kedewasaan ketika seseorang menginjak usia 20 tahun.
Mereka yang Berhak Ikut Serta dalam Upacara
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Coming of Age Ceremony dapat diikuti oleh mereka yang berusia 18 tahun antara bulan April tahun sebelumnya hingga April tahun berikutnya.
Sebelumnya, usia yang diakui sebagai usia dewasa adalah 20 tahun, namun sejak tahun 2022, usia dewasa di Jepang resmi diubah menjadi 18 tahun. Oleh karena itu, orang yang berusia 18 tahun antara tanggal 2 April tahun sebelumnya hingga 1 April tahun berikutnya berhak mengikuti upacara ini.
Upacara ini umumnya diadakan di kantor pemerintahan kota atau prefektur setempat, dan diikuti oleh warga yang baru mencapai usia dewasa menurut hukum dan sosial di Jepang.
Untuk perempuan yang ikut serta dalam Coming of Age Ceremony, mereka biasanya mengenakan kimono furisode, yaitu kimono formal berlengan panjang, dipadukan dengan rambut yang ditata rapi dan sandal tradisional Jepang.
Untuk laki-laki, tradisi lama adalah mengenakan montsuki haori hakama, yakni kombinasi kimono panjang, rok lipit khas Jepang, dan jaket setengah badan. Namun saat ini, kebanyakan laki-laki lebih memilih mengenakan setelan jas dan dasi formal ala Barat.
Namun perlu diingat bahwa wisatawan asing tidak diperbolehkan ikut serta dalam Coming of Age Ceremony ini, karena hanya warga lokal yang terdaftar di daerah tempat upacara dilaksanakan yang berhak berpartisipasi. Namun, jika upacara diadakan di tempat umum, wisatawan biasanya diperbolehkan untuk sekadar menonton acara tersebut.
Bagi mereka yang tertarik dengan budaya dan tradisi Jepang, Coming of Age Ceremony adalah pengalaman yang sangat menarik untuk disaksikan selama berada di Jepang.