Matsumoto Castle, Matsumoto

Terletak di Prefektur Nagano, Matsumoto Castle adalah salah satu kastil paling ikonik dan terawat di Jepang. Dikenal juga dengan julukan β€œKastil Gagak” karena warna hitam mencolok pada dindingnya, bangunan bersejarah ini menawarkan perpaduan menawan antara arsitektur zaman feodal dan panorama alam pegunungan yang memukau.

Sebagai salah satu dari sedikit kastil asli yang masih berdiri sejak zaman Sengoku, Matsumoto Castle tidak hanya menjadi saksi bisu sejarah militer Jepang, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang kaya budaya dan sarat nilai estetika.

Sejarah Matsumoto Castle

Matsumoto Castle, yang terletak di Prefektur Nagano, Jepang, memiliki sejarah panjang yang mencerminkan dinamika politik dan militer Jepang pada masa lalu.

Awalnya, pada awal abad ke-16 selama periode Sengoku yang penuh gejolak, sebuah benteng kecil bernama Fukashi Castle dibangun di lokasi yang sekarang menjadi Matsumoto Castle. Benteng ini kemudian menjadi pusat kekuasaan bagi berbagai klan yang bersaing, termasuk klan Takeda dan Ogasawara.

Setelah kekalahan klan Takeda oleh Oda Nobunaga pada tahun 1582, kontrol atas kastil ini berpindah tangan beberapa kali. Pada tahun 1590, setelah penaklukan Odawara oleh Toyotomi Hideyoshi, Tokugawa Ieyasu dipindahkan ke wilayah Kanto, dan Ishikawa Kazumasa ditunjuk untuk mengelola Matsumoto.

Kazumasa dan putranya, Yasunaga, memulai pembangunan besar-besaran yang mengubah benteng kecil tersebut menjadi kastil megah seperti yang kita lihat hari ini. Mereka membangun menara utama (tenshu), berbagai menara tambahan, gerbang, dan parit, serta merancang tata letak kota kastil di sekitarnya.

Selama periode Edo (1603–1868), Matsumoto Castle menjadi pusat administratif Domain Matsumoto dan diperintah oleh 23 daimyo dari enam keluarga berbeda. Lokasinya yang strategis dan pentingnya wilayah ini membuatnya menjadi tempat yang diinginkan oleh banyak penguasa feodal.

Setelah Restorasi Meiji, banyak kastil feodal dihancurkan, namun Matsumoto Castle berhasil diselamatkan berkat upaya warga setempat yang menghargai nilai sejarahnya. Hari ini, Matsumoto Castle diakui sebagai Harta Nasional Jepang dan tetap menjadi simbol penting dari warisan budaya dan sejarah negara tersebut.

Apa Saja yang Bisa Dilihat di Matsumoto Castle?

Matsumoto Castle bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, tetapi juga sebuah kompleks budaya yang menyimpan banyak hal menarik untuk dijelajahi. Saat berkunjung ke kastil ini, pengunjung akan disuguhi perpaduan antara arsitektur feodal Jepang yang autentik, pemandangan pegunungan Alpen Jepang yang megah, serta berbagai reruntuhan yang mengisahkan perjalanan sejarah panjang kastil ini.

Setiap sudutnya menyimpan cerita, menjadikan pengalaman wisata ke Matsumoto Castle terasa hidup dan berkesan.

Ogasawara Peony

Ogasawara Peony di Matsumoto Castle adalah pohon peony putih yang memiliki nilai sejarah dan simbolik tinggi. Pohon ini awalnya dititipkan oleh Ogasawara Nagatoki kepada kepala pendeta Kuil Tosenji saat ia meninggalkan Matsumoto karena kalah dari Takeda Shingen.

Pohon tersebut kemudian dirawat oleh keluarga Kuneshita, dan dikenal sebagai β€œpeony putih milik sang tuan.” Pada tahun 1957, pohon itu dipindahkan kembali ke area kastil oleh keturunan Ogasawara, dan ditambah lagi pada tahun 2006 oleh sumbangan keluarga Kuneshita. Kini, terdapat enam pohon peony yang mekar indah setiap bulan Mei di Matsumoto Castle.

Pohon Sakura

Di area Matsumoto Castle terdapat sebuah pohon sakura yang memiliki kisah menarik dan legendaris. Konon, Kato Kiyomasa, salah satu jenderal terkenal pada masa Sengoku, pernah mengunjungi kastil ini dan mengikat kudanya pada pohon sakura tersebut.

Kisah ini telah diwariskan secara turun-temurun, dan pohon itu dikenal dengan nama β€œpohon sakura tempat kuda diikat” atau juga disebut β€œpohon sakura istana.”

Dahulu, pohon ini merupakan pohon tua yang tumbuh di dalam kompleks kastil. Namun, antara tahun 1962 hingga 1967, sebuah pohon muda ditanam di lokasi yang sama untuk melestarikan nilai historis dan budaya dari kisah tersebut.

Pohon pengganti itu kini tumbuh dengan baik dan menjadi salah satu spot bersejarah dan simbolik yang bisa dinikmati oleh pengunjung kastil, terutama saat musim semi ketika sakura bermekaran.

Monumen Perang Boshin

Monumen Perang Boshin di Matsumoto Castle ini dibangun pada tahun 1904 untuk mengenang peran domain Matsumoto dalam Perang Boshin (1868 – 1869).

Pada 29 Februari 1868, Matsumoto bergabung dengan pasukan kekaisaran dan mengirim tentara ke Utsunomiya, Hokuetsu, dan Aizu. Monumen ini mencatat nama 261 prajurit dan situasi pertempuran yang terjadi ketika itu.

Epitafnya dibuat oleh Saga Sanenaru dan Okada Masayoshi, dengan material dari Seikisen. Monumen ini menjadi simbol kontribusi Matsumoto dalam transisi Jepang ke era modern.

Reruntuhan Kosanji Goten

Kosanji Goten adalah bekas istana pribadi di kompleks Matsumoto Castle yang dibangun oleh Ishikawa Kazumasa sebagai tempat beristirahat, bukan untuk urusan pemerintahan. Luasnya sekitar 587 meter persegi dengan 30 ruangan, termasuk taman kecil, dapur, ruang mandi uap, dan ruang minum teh (Sukiya).

Disebut juga sebagai β€œImi Dokoro” atau tempat relaksasi, Kosanji Goten menjadi tempat tinggal penguasa setelah menara utama (Keep) terbakar pada tahun 1727. Kini, meskipun hanya tersisa reruntuhannya, tempat ini tetap menjadi bagian penting dari sejarah dan daya tarik wisata Matsumoto Castle.

Reruntuhan Wakamiya Hachiman

Reruntuhan Wakamiya Hachiman di Matsumoto Castle merupakan sisa kuil Shinto yang dulunya dibangun sebagai tempat pemujaan para penguasa kastil. Kuil ini awalnya berdiri di dalam area kastil, namun kemudian dipindahkan ke Distrik Sansai oleh Mizuno Tadanao setelah kuil serupa di daerah tersebut rusak.

Kini, reruntuhannya tetap menjadi bagian dari situs bersejarah kastil dan mengingatkan pada pentingnya peran spiritual dalam kehidupan para daimyo di masa lalu.

Reruntuhan Honmaru & Ninomaru Goten

Reruntuhan Honmaru dan Ninomaru di Kastil Matsumoto menyimpan jejak penting dari sejarah administratif dan kehidupan para penguasa domain Matsumoto pada masa feodal Jepang.

Reruntuhan Honmaru Goten (Istana Honmaru)

Honmaru Goten dulunya merupakan pusat pemerintahan dan kediaman resmi daimyo (penguasa domain). Diperkirakan dibangun bersamaan dengan penyelesaian menara utama (keep) sekitar tahun 1594, istana ini terdiri dari lima bangunan utama dengan total sekitar 60 ruangan dan luas lantai sekitar 2.730 meter persegi.

Fungsinya mencakup ruang pertemuan, ruang upacara, ruang pribadi daimyo, serta kantor-kantor administratif. Sayangnya, pada tahun 1727, istana ini terbakar dan tidak pernah dibangun kembali. Saat ini, pengunjung dapat melihat sisa-sisa pondasi dan tata letak istana di area taman Honmaru

Reruntuhan Ninomaru Goten (Istana Ninomaru)

Ninomaru Goten, yang diperkirakan dibangun setelah penyelesaian menara utama, awalnya berfungsi sebagai kantor pemerintahan tambahan. Istana ini memiliki sekitar 50 ruangan dengan luas lantai sekitar 1.980 meter persegi.

Setelah kebakaran yang menghancurkan Honmaru Goten, fungsi administratif dipindahkan sementara ke Ninomaru Goten. Namun, karena ukurannya yang lebih kecil, beberapa fungsi pemerintahan kemudian dipindahkan ke lokasi lain di kota.

Meskipun bangunan fisiknya tidak lagi ada, area reruntuhan Ninomaru Goten kini terbuka untuk umum dan menawarkan wawasan tentang struktur dan fungsi istana pada masa lalu.

Matsumoto Castle di Musim Semi

Musim semi di Matsumoto Castle merupakan momen yang sangat dinantikan, di mana keindahan arsitektur kastil berpadu harmonis dengan mekarnya bunga sakura. Setiap tahunnya, sekitar 300 pohon sakura dari berbagai jenis seperti Somei-Yoshino, Yaezakura, Higanzakura, dan Shidarezakura akan menghiasi area Honmaru Goten, parit luar, dan taman sekitarnya, menciptakan pemandangan yang memukau.

Salah satu acara unggulan adalah Nighttime Cherry Blossom Viewing yang berlangsung selama 8 hari, dimulai 3 hari setelah pengumuman resmi musim mekarnya sakura. Selama acara ini, taman dalam kastil dibuka gratis pada malam hari dari pukul 17.30 hingga 21.00.

Pengunjung dapat menikmati suasana magis dengan pencahayaan yang menerangi kastil dan taman, diiringi pertunjukan musik klasik Jepang (gagaku) di Tsukimi-yagura, serta menikmati teh dalam upacara minum teh yang diselenggarakan di Honmaru Goten. Tersedia juga stan yang menjual hanami dango (kue beras manis) untuk melengkapi pengalaman hanami di sini.

Selain itu, acara Corridor of the Light juga menawarkan pengalaman berjalan di bawah deretan pohon sakura yang diterangi lampu di sepanjang parit luar kastil.

Corridor of the Light

Acara Corridor of the Light di Matsumoto Castle merupakan salah satu event musim semi yang paling memukau, terutama bagi pecinta suasana malam yang tenang dan romantis.

Selama 10 hari berturut-turut, area parit luar kastil dihiasi dengan pencahayaan khusus yang menyoroti deretan pohon sakura yang sedang bermekaran. Cahaya lembut dari lampu-lampu tersebut menciptakan efek visual yang dramatis, memperindah siluet kastil bersejarah dan menciptakan refleksi indah di permukaan air parit.

Acara ini berlangsung dari pukul 18.30 hingga 21.00 pada hari Minggu hingga Kamis, dan diperpanjang hingga pukul 22.00 pada hari Jumat dan Sabtu, memberikan lebih banyak waktu bagi pengunjung untuk menikmati keindahan malam.

Suasana yang tercipta terasa sangat damai; diiringi semilir angin musim semi, aroma bunga sakura, dan latar arsitektur klasik kastil yang diterangi cahaya hangat. Bagi banyak pengunjung, momen ini bukan hanya kesempatan untuk berfoto, tapi juga untuk merenung, berjalan perlahan, atau berbagi pengalaman hanami malam hari yang tak terlupakan.

Pengalaman berjalan di bawah lengkungan pohon sakura yang diterangi lampu ini menjadikan Corridor of the Light sebagai salah satu acara paling ikonik di Matsumoto Castle; menggabungkan keindahan alam, warisan budaya, dan suasana emosional dalam satu paket yang penuh kesan.