Liburan di Jepang Bebas Kepadatan: Rekomendasi Destinasi Sepi Saat Golden Week

Golden Week di Jepang dikenal sebagai salah satu periode liburan tersibuk sepanjang tahun, di mana warga lokal akan berbondong-bondong bepergian, dan berbagai destinasi populer pun akan dipenuhi oleh antrian para pengunjung yang datang. Tapi jangan khawatir, liburan di Jepang saat Golden Week tetap bisa dinikmati tanpa harus terjebak di tengah keramaian.Β 

Kunci demi menghindari kepadatan pengunjung saat Golden Week ini adalah dengan memilih destinasi yang lebih tenang, tersembunyi, dan belum terlalu dilirik atau bahkan diketahui oleh sebagian besar wisatawan, khususnya pada wisatawan mancanegara.

Destinasi Sepi Pengunjung Saat Golden Week di Jepang

Saat Golden Week tiba, kota-kota besar seperti Tokyo, Kyoto, dan Osaka biasanya akan dipadati oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Karena itu, jika ingin liburan yang lebih tenang selama Golden Week, sebaiknya hindari destinasi utama dan alihkan perjalananmu ke wilayah yang lebih sepi pengunjung.

Kawasan seperti Tohoku, Shikoku, Chugoku, Kyushu, hingga Okinawa bisa jadi pilihan menarik; menawarkan keindahan alam dan budaya yang tak kalah memikat, tapi dengan suasana yang lebih tenang dan nyaman.

Sado Island, Prefektur Niigata

Terletak di lepas pantai barat Prefektur Niigata, Sado Island adalah salah satu destinasi yang cukup tenang ketika Golden Week berlangsung. Akses ke pulau ini membutuhkan perjalanan dengan kapal feri dari Kota Niigata atau Naoetsu, membuatnya tidak sepadat destinasi populer seperti Tokyo atau Kyoto.

Sado Island dikenal akan pesona alamnya yang luar biasa. Dari garis pantai dramatis di Senkaku Bay, ladang padi berundak di Ogi, hingga bukit-bukit hijau yang membentang luas, semuanya menawarkan lanskap yang damai dan menenangkan.

Salah satu aktivitas favorit yang bisa dilakukan di Sado Island adalah menyusuri pantai dengan tarai-bune, yakni sebuah perahu tradisional berbentuk seperti bak mandi yang hanya bisa ditemukan di Sado.

Pulau ini juga dikenal sebagai rumah bagi Kodo; grup taiko drum terkenal di dunia yang menetap dan melatih anggotanya di sini. Wisatawan yang datang berkesempatan untuk menyaksikan pertunjukan mereka secara langsung, khususnya saat perayaan tahunan Earth Celebration yang biasa diselenggarakan pada bulan Agustus.

Ozu, Prefektur Ehime

Terletak di Prefektur Ehime di wilayah Shikoku, Kota Ozu sering disebut sebagai β€œLittle Kyoto of Iyo” karena atmosfer klasiknya yang mirip Kyoto. Berbeda dengan destinasi wisata populer yang ramai saat Golden Week, Ozu justru menawarkan suasana tenang dan otentik; sebuah tempat ideal bagi wisatawan yang ingin menikmati Jepang tanpa hiruk-pikuk keramaian.

Salah satu daya tarik utama Ozu adalah Ozu Castle; kastil kayu yang direkonstruksi ulang dengan metode tradisional. Wisatawan dapat menyusuri halaman kastil sambil menikmati panorama Sungai Hijikawa yang mengalir tenang di bawahnya.

Di sekitar kawasan kastil, ada Garyu Sanso; sebuah vila tradisional Jepang yang menghadap sungai, menawarkan pengalaman mendalam tentang estetika arsitektur dan ketenangan khas Jepang zaman dulu.

Berbeda dari kota wisata besar, Ozu tidak dipenuhi oleh deretan toko oleh-oleh atau restoran berantai. Di sini, wisatawan justru akan menemukan kafe lokal kecil, penginapan ryokan keluarga, dan pasar tradisional yang menyambut mereka dengan hangat.

Meskipun terletak di daerah yang lebih terpencil, Ozu mudah dijangkau dari kota besar seperti Matsuyama (sekitar 40 menit perjalanan dengan kereta lokal). Justru karena belum terlalu terkenal di kalangan wisatawan itulah yang menjadikan Ozu sebagai destinasi tersembunyi yang belum tersentuh oleh arus wisata masal; pilihan sempurna untuk mereka yang ingin merasakan sisi Jepang yang lebih tenang saat Golden Week.

Hagi, Prefektur Yamaguchi

Terletak di pesisir utara Prefektur Yamaguchi, Hagi adalah kota kecil yang kaya akan sejarah, budaya, dan keindahan alam, namun masih belum terlalu dikenal oleh wisatawan internasional. Inilah yang menjadikannya destinasi ideal bagi kamu yang ingin menghindari keramaian selama Golden Week.

Hagi pernah menjadi pusat penting pada era Edo, dan hingga kini masih mempertahankan tata kota kuno yang tertata rapi dengan gang-gang kecil, tembok batu, serta rumah-rumah samurai dan pedagang dari abad ke-17.

Salah satu daya tarik utama di sini adalah Hagi Castle Town; kawasan bersejarah yang memungkinkan pengunjung menyusuri jejak masa lalu Jepang sambil menikmati arsitektur klasik yang otentik.

Hagi juga menawarkan keindahan alam yang menenangkan. Pantai-pantai kecil, pegunungan yang hijau, dan pemandangan laut Jepang yang jernih menciptakan suasana ideal untuk bersantai. Di musim semi, kota ini akan dihiasi bunga sakura yang bermekaran di sekitar kastil dan sungai-sungai kecil.

Dengan akses yang cukup rumit (biasanya perlu naik shinkansen ke Shin-Yamaguchi lebih dulu, lalu dilanjutkan menggunakan bus atau kereta lokal dengan waktu perjalanan cukup panjang), Hagi memang tidak semudah dijangkau seperti Tokyo atau Kyoto.

Karena keterbatasan aksesnya itulah Hagi tetap menjadi permata tersembunyi yang cocok untuk dinikmati dalam keheningan, jauh dari keramaian Golden Week.

Aso Kuju National Park, Prefektur Kumamoto & Oita

Aso Kuju National Park merupakan taman nasional yang membentang luas di antara dua prefektur di Kyushu, yaitu Prefektur Kumamoto dan Oita. Kawasan ini dikenal dengan keindahan alam vulkanik yang dramatis, padang rumput luas, serta gunung-gunung aktif yang memukau.

Salah satu ikon utama taman ini adalah gunung berapi aktif Gunung Aso yang memiliki salah satu kolam kaldera terbesar di dunia. Selain itu, Pegunungan Kuju yang menjulang tinggi juga menjadi favorit bagi para pendaki dan pecinta alam yang datang ke taman nasional ini.

Meskipun keindahannya luar biasa, Aso Kuju National Park tidak sepadat destinasi terkenal seperti Fuji atau Hakone, menjadikannya pilihan tepat untuk wisatawan yang ingin menjauh dari keramaian saat Golden Week. Wisatawan yang datang ke sini bisa menikmati aktivitas seperti hiking, berendam di onsen alami, hingga menjelajah pedesaan Jepang yang tenang dan tradisional.

Di sekitar taman, wisatawan bisa menemukan penginapan bergaya ryokan dengan pemandian air panas, kuliner lokal khas Kyushu, serta desa-desa kecil yang belum banyak tersentuh turisme massal. Salah satu desa menarik adalah Kurokawa Onsen, yang terletak tidak jauh dari taman nasional dan terkenal dengan suasana onsen tradisional yang tenang dan romantis.

Karena aksesnya yang sedikit lebih menantang dibanding kota-kota besar, Aso Kuju cenderung tidak menjadi pilihan utama wisatawan selama Golden Week. Aso Kuju National Park adalah salah satu destinasi yang sangat layak dipertimbangkan untuk liburan tenang saat Golden Week.

Kamakura, Prefektur Kanagawa

Kamakura adalah sebuah kota bersejarah di Prefektur Kanagawa yang dikenal sebagai β€œKyoto-nya Kanto.” Terletak hanya sekitar satu jam perjalanan dari Tokyo, Kamakura menawarkan pesona klasik Jepang dalam suasana yang jauh lebih santai.Β 

Meskipun kota ini cukup populer di akhir pekan atau hari libur, Kamakura tetap terasa lebih tenang dibandingkan hiruk-pikuk Tokyo atau Kyoto selama Golden Week, terutama jika menjelajahinya di pagi hari atau memilih rute-rute yang tidak terlalu populer.

Kota ini terkenal dengan suasana spiritual dan nuansa tradisionalnya. Salah satu ikon utama Kamakura adalah Daibutsu (Patung Buddha Raksasa) di Kuil Kotoku-in, yang berdiri megah di tengah alam terbuka.

Selain itu, Kamakura memiliki banyak kuil dan tempat suci lainnya seperti Hasedera, yang dikenal dengan taman bunga musiman dan pemandangan laut yang indah. Jalur-jalur hiking seperti Ten-en Hiking Trail juga bisa jadi alternatif menarik untuk menikmati Kamakura secara lebih damai, jauh dari keramaian wisatawan.

Selain wisata budaya dan alam, Kamakura juga memiliki area pesisir yang menyegarkan, seperti Pantai Yuigahama dan Pantai Zaimokuza, yang cocok untuk bersantai atau menikmati senja. Suasana kota yang tenang dengan deretan kafe kecil, toko kerajinan tangan, dan restoran lokal membuat Kamakura terasa lebih bebas dari hiruk-pikuk.

Ini menjadikan Kamakura sebagai pilihan tepat bagi wisatawan yang ingin merasakan nuansa Jepang tradisional saat Golden Week tanpa harus berdesakan di tempat-tempat wisata yang terlalu ramai.

Iriomote Island, Prefektur Okinawa

Berbeda dengan pulau-pulau populer seperti Naha atau Ishigaki, Iriomote Island cenderung lebih sepi, terutama saat periode Golden Week, karena aksesnya yang relatif terbatas dan kurangnya promosi massal. Hal ini menjadikannya pilihan sempurna bagi wisatawan yang mencari ketenangan dan pengalaman eksplorasi alam yang autentik.

Pulau ini didominasi oleh hutan tropis lebat dan sungai-sungai jernih yang mengalir di tengah hutan bakau. Lebih dari 90% wilayah Iriomote adalah taman nasional, yang artinya pengembangan di pulau ini sangat dibatasi untuk menjaga kelestarian alamnya.

Aktivitas favorit yang bisa dilakukan di sini termasuk kayaking menyusuri sungai mangrove, trekking menuju air terjun tersembunyi seperti Pinaisara Falls, hingga snorkeling di perairan jernih penuh terumbu karang alami.

Selama Golden Week, sementara destinasi lain penuh sesak, di Iriomote wisatawan masih bisa menikmati pantai sunyi, berpetualang di hutan, dan menginap di penginapan lokal yang hangat dan sederhana.

Tono, Prefektur Iwate

Tono adalah sebuah kota kecil yang terletak di Prefektur Iwate, wilayah Tohoku, yang terkenal akan suasana pedesaannya yang asri dan cerita rakyatnya yang legendaris. Jauh dari hiruk-pikuk kota besar dan jalur wisata populer, Tono menawarkan nuansa Jepang yang lebih tradisional dan tenang, menjadikannya tempat pelarian yang ideal saat Golden Week.

Salah satu daya tarik utama Tono adalah Tono Furusato Village; sebuah desa wisata yang merekonstruksi kehidupan pedesaan Jepang di masa lampau. Di sini, pengunjung bisa melihat rumah-rumah tua bergaya tradisional, mengikuti workshop kerajinan tangan, serta mencicipi makanan khas daerah yang dibuat secara tradisional.

Tono juga dikenal sebagai β€œKota Dongeng” karena koleksi cerita rakyatnya yang kaya, seperti legenda kappa (makhluk air mitos Jepang) dan zashiki-warashi (roh anak kecil yang membawa keberuntungan). Tono Folktale Museum dan berbagai situs bersejarah lokal menjadi tempat yang menarik untuk menyelami budaya lokal yang masih sangat terjaga hingga kini.

Bagi pecinta alam, Tono menawarkan lanskap indah yang masih sangat alami, mulai dari sawah, pegunungan, hingga sungai-sungai jernih yang cocok untuk berjalan santai atau bersepeda. Udara yang segar dan pemandangan yang tenang menjadi pelengkap sempurna bagi mereka yang ingin menghindari keramaian.

Dengan akses yang cukup mudah dari Kota Morioka atau Hanamaki menggunakan kereta lokal, serta pilihan akomodasi berupa ryokan kecil dan penginapan keluarga, Tono adalah pilihan tepat bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi sisi Jepang yang lebih tersembunyi dan damai saat Golden Week.