Terletak di ujung utara Pulau Kyushu, Kitakyushu adalah kota industri yang kaya akan kejutan. Meskipun sering terlewat oleh wisatawan yang fokus pada kota-kota besar seperti Fukuoka atau Nagasaki, Kitakyushu menawarkan banyak destinasi menarik, mulai dari kastil bersejarah, gunung dengan panorama malam yang memukau, hingga pelabuhan modern yang hidup.

Sekilas Mengenai Kitakyushu: Permata di selatan Jepang

Kitakyushu adalah kota besar yang terletak di bagian paling utara Pulau Kyushu, Prefektur Fukuoka. Dikenal sebagai salah satu pusat industri berat dan pelabuhan tersibuk di Jepang, Kitakyushu memiliki sejarah panjang sebagai “motor” penggerak ekonomi Jepang, terutama dalam sektor baja dan manufaktur. Di balik citra industrinya, kota ini juga menyimpan kekayaan budaya, alam, dan arsitektur yang menjadikannya destinasi menarik untuk dijelajahi.

Meskipun terkenal sebagai kota modern dan industri, Kitakyushu memiliki sisi historis yang kuat, terutama di distrik Kokura yang merupakan pusat pemerintahan kota. Di sini terdapat Kokura Castle; sebuah kastil indah yang dibangun pada abad ke-17 dan dikelilingi oleh taman khas Jepang yang menenangkan.

Selain itu, distrik Moji, yang dikenal dengan nama Mojiko Retro, menawarkan suasana klasik ala awal abad ke-20 dengan bangunan bergaya Eropa yang kini difungsikan sebagai museum, restoran, dan galeri seni. Area ini menjadi spot favorit wisatawan untuk berjalan santai sambil menikmati suasana pelabuhan lama.

Kitakyushu menawarkan berbagai cita rasa khas yang berbeda dari Fukuoka, seperti yaki udon (udon goreng dari Kokura), karashi mentaiko (telur ikan pedas), serta hidangan laut segar dari Teluk Hibiki. Pasar lokal seperti Tanga Market adalah tempat terbaik untuk mencicipi kuliner tradisional sekaligus merasakan kehidupan sehari-hari warga lokal di sini.

Jika kamu ingin merasakan perpaduan antara sejarah, industri, budaya, dan alam, maka Kitakyushu adalah pilihan destinasi yang tidak biasa namun sangat memuaskan.

Berbagai Pesona Wisata yang Ada di Kitakyushu

Di balik citra modernnya, tersimpan banyak destinasi wisata yang memikat dari Kitakyushu, mulai dari bangunan bersejarah hingga panorama alam yang menakjubkan. Inilah berbagai pesona wisata yang bisa kamu temukan saat menjelajahi Kitakyushu.

Mojiko Retro

Pelabuhan Mojiko, atau Mojiko Retro, adalah kota pelabuhan yang terletak di Kota Kitakyushu. Pada periode Meiji hingga awal periode Showa, pelabuhan ini berkembang pesat sebagai pusat perdagangan internasional dan dianggap sebagai salah satu dari tiga pelabuhan utama di Jepang saat itu.

Banyak bangunan bersejarah megah yang masih terawat dengan baik di sepanjang jalanan Pelabuhan Mojiko. Bagian dalam bangunan-bangunan ini juga terbuka untuk umum dan sangat layak untuk dilihat. Di sini, kamu akan merasakan suasana yang elegan dan penuh nostalgia.

Mengunjungi kawasan ini juga memberi kesempatan untuk menikmati berbagai daya tarik lainnya, seperti pemandangan Selat Kanmon yang luas di kejauhan dan ragam kuliner lokal yang menggoda.

Kokura Castle

Fitur utama Kokura Castle adalah ishigaki (benteng batu yang masih bertahan), dorui (benteng tanah), dan mizubori (parit air). Kastil ini juga memiliki donjon (menara utama) yang telah direkonstruksi menggunakan beton dan kini difungsikan sebagai museum, serta beberapa bangunan lain yang merupakan rekonstruksi tiruan. Di dalam area kastil, terdapat taman dan villa yang telah dipugar, yang dulunya digunakan oleh para bangsawan penghuni kastil.

Tenshu (menara utama) Kokura Castle dibangun dengan gaya karazukuri. Dalam konteks ini, karazukuri merujuk pada gaya arsitektur di mana tingkat paling atas lebih besar daripada tingkat-tingkat di bawahnya.

Kyushu Railway History Museum

Bangunan Kyushu Railway History Museum dibangun pada tahun 1891 dan dulunya merupakan kantor pusat utama dari jaringan Kyushu Railway; perusahaan kereta api pertama di Kyushu. Saat ini, bangunan tersebut telah difungsikan menjadi sebuah museum.

Museum ini terdiri dari dua lantai dan menampilkan pameran permanen yang berisi berbagai artefak bersejarah yang dulunya ditemukan di dalam kereta maupun di stasiun. Di lantai pertama, pengunjung bisa berjalan menyusuri gerbong penumpang yang telah dipugar dan pernah digunakan pada awal abad ke-20.

Bagi para penggemar miniatur kereta, ada pajangan model kereta besar yang memamerkan kereta-kereta terkenal yang masih beroperasi di Kyushu saat ini, seperti Sonic, Kamome, dan Sakura.

Terakhir, cobalah sensasi menjadi masinis di wahana Driving Simulator, yang memungkinkan pengunjung untuk “mengendarai” kereta antara Stasiun Mojiko dan Orio dengan berbagai tingkat kesulitan, dari pemula hingga profesional.

Kawachi Fujien

Kawachi Fujien adalah taman pribadi yang terletak di perbukitan berhutan di selatan pusat Kota Kitakyushu, dan terkenal karena tampilan bunga wisteria nya yang sangat memukau. Taman ini dibuka untuk umum secara musiman, yaitu saat musim wisteria yang biasanya mencapai puncaknya antara akhir April hingga awal Mei, serta saat musim daun maple di musim gugur.

Daya tarik utama taman ini adalah dua terowongan wisteria sepanjang kurang lebih 100 meter yang terdiri dari berbagai jenis dan warna bunga wisteria, mulai dari putih hingga ungu tua.

Selain itu, terdapat pula kumpulan pohon wisteria besar yang membentuk atap raksasa dari bunga-bunga yang menjuntai. Dari titik pandang di puncak taman perbukitan, pengunjung dapat menikmati pemandangan indah lautan bunga wisteria serta lembah di sekitarnya yang juga terkenal dengan hutan bambunya.

Kitakyushu Museum of Natural History & Human History

Kitakyushu Museum of Natural History & Human History adalah salah satu museum sejarah alam dan manusia terbesar di Jepang bagian barat, dengan lebih dari 9.000 koleksi yang dipamerkan. Museum ini menampilkan segalanya dalam skala yang megah, mulai dari terbentuknya bumi hingga masa kini, serta evolusi kehidupan dan alam di dalamnya.

Wisatawan yang datang bisa melihat secara langsung deretan kerangka dinosaurus kelas dunia yang dipamerkan. Museum ini tidak hanya memamerkan koleksi sejarah yang sangat penting, tetapi juga menampilkan habitat dan gaya hidup masyarakat pada Periode Yayoi (1000 SM–300 M), serta pada era Meiji (1868–1912) dan Showa (1926–1989).

Seluruh pameran dirancang dengan sangat menarik, dan tidak peduli berapa kali kamu berkunjung, kamu akan selalu menemukan dan mempelajari sesuatu yang baru di museum ini.

Tanga Market

Dikenal sebagai “Dapur Kitakyushu,” Tanga Market mulai berdiri pada awal tahun 1900-an di lokasi saat ini, yang berada di dekat Sungai Kantake. Lokasi ini dulunya sangat strategis karena memudahkan perahu-perahu untuk mengantarkan bahan-bahan segar secara langsung. Di sini, sekitar 120 toko dan beberapa restoran menyajikan makanan laut dan makanan siap saji di area pasar yang relatif kecil.

Meskipun Tanga Market merupakan tempat belanja kebutuhan sehari-hari bagi warga lokal, para wisatawan juga bisa menikmati suasana pasar ini dengan bersantap di restoran atau membeli makanan siap saji dan buah segar untuk dinikmati.

Karena lorong-lorong di pasar ini cukup sempit, pengunjung disarankan untuk tidak membawa barang bawaan besar demi tetap memperhatikan kenyamanan orang lain di sekitar.

Katsuyama Park

Katsuyama Park merupakan simbol Kota Kitakyushu yang mencakup Kokura Castle, area taman terbuka, serta tempat bermain anak-anak yang memiliki wahana permainan bermain berbentuk gurita.

Berpusat di sekitar Kokura Castle, kawasan wisata yang tidak boleh dilewatkan ini menawarkan berbagai fasilitas pariwisata dan budaya seperti taman Jepang yang mengelilingi Kokura Castle, Matsumoto Seicho Memorial Museum, Perpustakaan Umum Pusat, dan sebuah Museum Sastra.

Mekari Shrine

Istri Kaisar Chuai (Kaisar Jepang ke-14), Permaisuri Jingu, datang ke tempat ini pada suatu waktu selama invasi militer legendaris ke Korea pada abad ke-3. Ia membangun Mekari Shrine sebagai bentuk ungkapan terima kasihnya kepada para dewa yang telah membantunya.

Mekari memiliki arti “memotong rumput laut” dalam bahasa Jepang. Setiap Tahun Baru menurut kalender lunar, diadakan Upacara Mekari, di mana tiga pendeta—masing-masing membawa obor, ember, atau pisau berkebun—masuk ke laut untuk memotong rumput laut dan mempersembahkannya ke kuil.