
Terletak di Prefektur Akita, Kakunodate Samurai District adalah salah satu kawasan samurai yang paling terawat di Jepang. Dikenal sebagai “Kyoto dari Tohoku,” distrik ini menyimpan jejak sejarah dari zaman Edo dengan deretan rumah samurai berusia ratusan tahun yang masih berdiri kokoh.
Sejarah Kakunodate Sebagai Distrik Samurai
Jalan-jalan di Kakunodate Samurai District dipenuhi dengan rumah-rumah samurai megah yang tampak hampir sama seperti 400 tahun lalu, ketika Kakunodate masih menjadi kota kastil.
Pada Zaman Edo (1603–1867), area kota ini dibagi berdasarkan kelas sosial, di mana para samurai tinggal di bagian utara yang lebih dekat dengan kastil, sementara pedagang dan pengrajin menempati bagian selatan yang lebih jauh.
Untuk mencegah penyebaran kebakaran dan sebagai bentuk pertahanan awal jika terjadi serangan, kota ini juga dilengkapi dengan tanggul tanah besar yang memisahkan komunitas tersebut.
Setiap rumah di distrik samurai memiliki taman depan dan dikelilingi oleh pagar kayu hitam atau pagar tanaman, yang berfungsi sebagai pembatas antara ruang publik dan privat. Dahulu, pagar ini lebih tinggi dari rata-rata tinggi badan masyarakat saat itu (sekitar 150 cm), tetapi karena permukaan jalan modern telah naik sekitar 80 cm, kini pagar tampak lebih pendek.
Pada tahun 1976, Kakunodate Samurai District menjadi kawasan pertama di Jepang yang ditetapkan sebagai Distrik Pelestarian Penting untuk Kelompok Bangunan Tradisional. Penetapan ini memungkinkan pemerintah untuk memberikan dukungan finansial bagi proyek restorasi, peningkatan fasad, serta instalasi fasilitas pencegahan bencana.
Destinasi Kediaman Samurai di Kakunodate
Diketahui, ada enam rumah samurai di Kakunodate Samurai District yang dibuka untuk umum. Ke-enam rumah tersebut adalah:
Aoyagi House
Aoyagi House adalah kompleks besar yang terdiri dari beberapa bangunan yang terdiri dari museum, restoran, dan toko souvenir. Di dalamnya, terdapat berbagai pameran yang memberikan informasi menarik tentang tradisi samurai, gaya hidup, serta konteks sejarah Kakunodate, tersedia dalam bahasa Inggris dan Jepang.
Tempat ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin mempelajari lebih dalam tentang sejarah samurai di Kakunodate.
Ishiguro House
Diperkirakan dibangun pada tahun 1809, Ishiguro House adalah rumah tertua di antara enam rumah samurai yang dibuka untuk umum di Kakunodate Samurai District. Uniknya, rumah ini masih dihuni oleh keturunan keluarga Ishiguro, menjadikannya satu-satunya rumah samurai yang masih memiliki penghuni asli.
Karena keberadaan keturunan keluarga Ishiguro itulah, hanya bagian bersejarah dari rumah ini yang dibuka untuk kunjungan publik.
Kawarada House
Kawarada House memiliki bangunan utama yang berusia sekitar 130 tahun, tetapi gerbang bergaya yakuimon yang dimilikinya diperkirakan jauh lebih tua lagi. Gerbang ini diyakini telah dipindahkan dari rumah lama keluarga Kawarada dan menjadi simbol status sosial pada Zaman Edo (1603–1867).
Menariknya, pada tahun 1910-an, keluarga Kawarada menjadi yang pertama memperkenalkan listrik ke Kakunodate serta menerima nomor telepon pertama di kota ini, yang ditandai dengan plakat kayu yang masih terpasang di gerbang depan hingga saat ini.
Odano House
Kediaman asli keluarga Odano terbakar dalam kebakaran tahun 1900, tetapi segera dibangun kembali dengan mempertahankan ciri khas arsitektur Zaman Edo. Atapnya menggunakan lapisan kayu tipis, dan denah rumah tetap mengikuti tata letak tradisional, termasuk pintu masuk depan, ruang tamu atas dan bawah, kamar kepala keluarga (okami), ruang tamu formal (zashiki), kamar tidur keluarga (nakanoma), serta ruang penyimpanan (nando).
Iwahashi House
Iwahashi House adalah bukti nyata dari bagaimana rumah tradisional Jepang dibangun untuk melindungi penghuninya dari bencana alam. Rumah ini tahan gempa, dengan pilar utama diletakkan di atas batu bundar, memungkinkan bangunan berayun mengikuti getaran.
Selain itu, rumah ini adalah salah satu dari dua bangunan di timur Katsurakuchō yang selamat dari kebakaran tahun 1900, kemungkinan karena atapnya menggunakan sirap kayu yang lebih tahan api dibandingkan atap jerami.
Matsumoto House
Matsumoto House adalah contoh langka rumah samurai kelas bawah dari Zaman Edo (1603–1867). Pada masa itu, samurai berpangkat tinggi melayani daimyo dan hidup lebih sejahtera, sementara samurai berpangkat rendah menerima gaji kecil dan bekerja sebagai penjaga, kurir, atau juru tulis.
Terletak di distrik Kobitomachi, Matsumoto House menempati lahan yang lebih kecil dibandingkan rumah samurai pada umumnya. Rumah ini tidak memiliki gerbang resmi maupun pagar kayu hitam yang menjadi ciri khas distrik samurai kelas atas di Kakunodate.
Destinasi Museum di Kakunodate
Selain rumah-rumah samurai bersejarah, di Kakunodate juga ada destinasi museum yang bisa dikunjungi oleh wisatawan.
Omura Art Museum
Omura Art Museum berada di belakang Kediaman Samurai Ishibashiya dan menyimpan koleksi pribadi karya René Lalique, perajin perhiasan dan kaca terkenal dunia. selain itu, terdapat sekitar 500 item, termasuk foto dari Pameran Art Deco Paris 1925 dan cetakan karya seniman Spanyol seperti Antoni Tàpies, Antoni Clavé, dan Salvador Dalí.
Dengan sekitar 400 koleksi utama, museum ini menampilkan 70 hingga 80 karya pilihan dalam pameran bertema untuk memberikan pengalaman mendalam bagi wisatawan.
Kakunodate Cherry Bark Woodcraft Museum
Kakunodate Cherry Bark Woodcraft Museum menampilkan sejarah Kakunodate serta berbagai kerajinan tradisional khasnya. Kerajinan paling terkenal di Kakunodate adalah Kabazaiku; seni mengolah kulit kayu sakura untuk membuat wadah teh, piring, hingga furnitur besar.
Selain pajangan berupa kerajinan Kabazaiku, museum ini juga memamerkan baju zirah keluarga Satake Kitake, Shiraiwa-yaki, dan Itaya-zaiku yang dapat memperkaya wawasan wisatawan tentang budaya Kakunodate.
Kakunodate Sebagai Hanami Spot Terbaik di Prefektur Akita
Kakunodate akan jadi sangat populer dan dipadati kerumunan wisatawan saat musim semi tiba, ketika bunga sakura sedang mekar. Di Kakunodate Samurai District, pohon sakura tumbuh di taman-taman rumah samurai, berbentuk melengkung dengan anggun melewati pagar dan gerbang, membentuk lorong bunga di sepanjang jalan.
Saat ini, ada sekitar 400 pohon sakura yang tumbuh di taman-taman Kakunodate, yang mana menurut tradisi, semuanya berawal dari tiga pohon saja. Hingga kini, banyak pohon sakura Kakunodate yang telah berusia lebih dari tiga abad, dan 162 pohon di antaranya telah ditetapkan sebagai monumen alam oleh pemerintah Jepang.
Spot sakura terkenal lainnya di Kakunodate adalah sepanjang tanggul Sungai Hinokinai yang membentang sepanjang dua kilometer.
Jalur sakura ini dibuat pada tahun 1934, ketika sekitar 400 pohon sakura ditanam untuk merayakan kelahiran Putra Mahkota ketika itu (sekarang Kaisar Akihito).
Selain itu, Festival Sakura Kakunodate berlangsung setiap tahun dari tanggal 20 April hingga 5 Mei. Wisatawan dapat menikmati suasana festival sambil mengenakan kimono yang disewakan. Pada malam hari, pohon sakura di Samurai District akan diterangi cahaya, menciptakan suasana yang memikat untuk menikmati keindahan bunga di bawah sinar lampu.
Product Recommendations

Aomori Autumn Day Tour: Oir...

JR East Pass (Tohoku Area) ...

JR Pass Nation Wide Ordinary

JR Tohoku-South Hokkaido Ra...
