Itsukushima Shrine, Miyajima

Terletak di Pulau Miyajima, Prefektur Hiroshima, Itsukushima Shrine adalah salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO paling ikonik di Jepang. Kuil ini terkenal karena gerbang torii raksasanya yang tampak “mengapung” di atas laut saat air pasang, menciptakan pemandangan spiritual yang memukau dan tak terlupakan.

Dibangun sejak abad ke-6, kuil ini bukan hanya destinasi wisata populer, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan keagamaan yang mendalam bagi budaya Shinto di Jepang.

Itsukushima Shrine Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

Itsukushima Shrine adalah kuil Shinto yang terletak di Pulau Miyajima (Itsukushima), lepas pantai Hiroshima, dan dikenal luas karena lokasinya yang unik di atas laut. Saat air pasang, struktur kuil dan gerbang torii raksasa tampak seolah-olah mengapung di permukaan air, menciptakan pemandangan yang magis dan menenangkan.

Arsitektur kuil ini dirancang dengan cermat agar menyatu dengan elemen alam sekitarnya—laut, hutan, dan gunung—sesuai dengan filosofi Shinto yang menghormati alam sebagai bagian dari spiritualitas.

Kuil ini didedikasikan untuk tiga dewi laut: Ichikishimahime, Tagorihime, dan Tagitsuhime, yang merupakan pelindung para pelaut dan perdagangan maritim. Pengunjung tidak hanya datang untuk melihat keindahan arsitekturnya, tetapi juga untuk merasakan aura spiritual dan ketenangan yang menyelimuti kawasan kuil.

Pada tahun 1996, UNESCO menetapkan Itsukushima Shrine sebagai Situs Warisan Dunia karena keunikan arsitekturnya, keterkaitannya dengan budaya dan kepercayaan Jepang, serta kondisi pelestarian yang sangat baik.

UNESCO menilai bahwa kuil ini adalah contoh luar biasa dari tempat suci tradisional yang memanfaatkan lanskap alami sebagai bagian integral dari struktur religiusnya. Keindahan dan harmoni antara arsitektur kuil dan alam sekitar menjadikannya simbol penting dalam sejarah dan estetika Jepang.

Hingga kini, Itsukushima Shrine tetap menjadi salah satu destinasi wisata budaya paling populer di Jepang. Ribuan wisatawan domestik maupun mancanegara kerap kali mengunjungi kuil ini setiap tahun, terutama untuk melihat gerbang torii “mengapung” saat matahari terbit atau tenggelam. 

Daya Tarik Menarik dari Itsukushima Shrine

Bukan tanpa alasan Itsukushima Shrine menjadi salah satu destinasi paling ikonik di Jepang. Selain keindahan arsitekturnya yang tampak seolah-olah mengapung di atas laut, kuil ini juga menawarkan berbagai daya tarik menarik, mulai dari pemandangan alam yang menenangkan hingga pengalaman budaya dan spiritual yang khas Jepang. 

Kuil yang “Mengapung” di Tengah Laut

Salah satu daya tarik utama Itsukushima Shrine adalah ilusi visual kuil yang tampak “mengapung” di atas permukaan laut saat air pasang. Dirancang dengan arsitektur tradisional Jepang, seluruh kompleks kuil dibangun di atas deretan tiang kayu yang tertanam di dasar laut, memungkinkan struktur kuil berdiri kokoh meski dikelilingi air.

Bangunan utama kuil, aula pemujaan, dan lorong-lorong penghubungnya dibuat dari kayu cemara dengan warna merah terang khas kuil Shinto yang tampak kontras indah dengan birunya laut dan hijaunya pegunungan di belakangnya. Desain terbuka dan jalur pejalan kaki dari papan kayu memungkinkan pengunjung merasakan langsung hubungan harmonis antara arsitektur, alam, dan spiritualitas.

Keunikan struktur ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga simbol filosofi Shinto yang menekankan kesucian dan keterpisahan antara dunia manusia dan alam suci.

Gerbang Torii yang “Melayang” di Atas Air

Salah satu ikon paling terkenal dari Itsukushima Shrine adalah gerbang torii raksasa berwarna merah terang yang tampak melayang di atas laut saat air pasang. Torii ini berdiri kokoh di perairan Teluk Seto, dan menjadi simbol spiritual yang menandai pintu masuk ke area suci kuil. Dengan tinggi sekitar 16 meter, gerbang ini merupakan salah satu torii kayu terbesar di Jepang.

Keunikan torii ini bukan hanya pada ukurannya, tapi juga pada efek visual yang diciptakan oleh pasang surut air laut. Saat air pasang, torii tampak seolah-olah mengambang di atas air, menciptakan pemandangan yang magis dan sangat fotogenik. Sebaliknya, saat air surut, pengunjung dapat berjalan kaki langsung ke dasar torii dan melihatnya dari dekat.

Gerbang torii ini juga memiliki makna religius yang dalam. Dalam kepercayaan Shinto, torii adalah simbol perbatasan antara dunia manusia dan dunia suci para dewa. Lokasinya yang terpisah dari daratan utama mencerminkan penghormatan tinggi terhadap kesucian kuil yang berada di belakangnya.

Tarian Tradisional Bugaku

Salah satu daya tarik budaya paling unik yang bisa disaksikan di Itsukushima Shrine adalah tarian tradisional Bugaku, yakni bentuk seni pertunjukan klasik Jepang yang berasal dari istana kekaisaran dan telah diwariskan selama lebih dari 1.200 tahun. Tarian ini menggabungkan gerakan lambat dan anggun dengan musik gagaku (musik istana).

Di Itsukushima Shrine, Bugaku biasanya dipentaskan pada perayaan dan upacara keagamaan penting, seperti Festival Toka-sai yang berlangsung setiap 15 April. Latar panggung terbuka dengan pemandangan laut dan torii “mengapung” menjadikan pertunjukan Bugaku di sini begitu ikonik dan berbeda dari tempat lain.

Para penari mengenakan kostum tradisional berwarna cerah dan topeng dengan ekspresi simbolis, menari mengikuti irama musik yang tenang dan berulang. Setiap gerakan memiliki makna spiritual dan mencerminkan hubungan antara manusia, alam, dan para dewa.

Cahaya Iluminasi di Malam Hari

Saat malam tiba, Itsukushima Shrine di Pulau Miyajima berubah menjadi pemandangan yang memukau berkat pencahayaan iluminasi yang menyoroti keindahan arsitektur dan spiritualitasnya.

Setiap malam, mulai sekitar 30 menit setelah matahari terbenam hingga pukul 23:00, berbagai bagian kuil seperti gerbang torii besar, bangunan utama, pagoda lima tingkat, pagoda Tahoto, serta lentera batu di sepanjang Nishi-Matsubara akan diterangi cahaya lembut yang menciptakan suasana magis dan tenang.

Pengunjung dapat menikmati keindahan iluminasi ini dari daratan, berjalan-jalan di sekitar kuil sambil meresapi ketenangan malam. Bagi yang ingin pengalaman lebih mendalam, tersedia juga layanan pelayaran malam seperti Miyajima Light-up Cruise yang membawa penumpang mendekati gerbang torii di tengah laut, memberikan perspektif unik terhadap kuil yang tampak mengapung di atas air.

Jadwal Operasional & Tiket Masuk Itsukushima Shrine

Itsukushima Shrine dapat dikunjungi sepanjang tahun dengan jam operasional yang bervariasi sesuai musim seperti berikut ini:

  • 1 Januari: 00.00 – 18.30
  • 2–3 Januari: 06.30 – 18.30
  • 4 Januari – akhir Februari: 06.30 – 17.30
  • 1 Maret – 14 Oktober: 06.30 – 18.00
  • 15 Oktober – 30 November: 06.30 – 17.30
  • 1 – 31 Desember: 06.30 – 17.00

Sedangkan harga tiket masuk ke Itsukushima Shrine adalah sebagai berikut:

  • Individu:
    - Dewasa: „300
    - Siswa SMA: „200
    - Siswa SD/SMP: „100

  • Kelompok (50 orang atau lebih):
    - Dewasa: „250
    - Siswa SMA: „150
    - Siswa SD/SMP: „70

Dengan keindahan arsitektur, nilai sejarah, dan pemandangan alam yang memukau, Itsukushima Shrine merupakan destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang ingin merasakan kekayaan budaya dan spiritual Jepang.