Hiraizumi Travel Guide
Terletak di Prefektur Iwate, Hiraizumi merupakan sebuah kota kecil dengan banyak cerita sejarah dan budayanya. Tak heran mengingat Hiraizumi memang terkenal karena situs-situs bersejarahnya yang telah diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO, yang mencerminkan kemegahan dan keindahan peradaban Jepang pada abad ke-11.
Hiraizumi Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO
Hiraizumi ditetapkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2011. Dalam laman resmi UNESCO, Hiraizumi dideskripsikan sebagai rumah bagi kuil, taman, dan situs arkeologi yang mewakili surga murni Buddha.
Hiraizumi terkenal sebagai pusat spiritual dan budaya yang mendalam, dengan sejumlah kuil, taman, dan situs arkeologi yang menggambarkan konsep Surga Murni (Pure Land) dalam ajaran Buddha.
Konsep Surga Murni, yang dipopulerkan oleh ajaran Honen dan Shinran, menggambarkan sebuah dunia ideal di mana umat Buddha dapat mencapai pencerahan dan kedamaian abadi.
5 Komponen Penting di Hiraizumi
Hiraizumi sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO mencakup beberapa situs utama yang mencerminkan harmonisasi antara arsitektur, taman, dan lanskap alam yang mendalam dalam tradisi Buddhis. Kelima situs tersebut adalah sebagai berikut.
Chūson-ji Temple
Kuil Chūson-ji adalah salah satu situs bersejarah paling penting di Jepang dan merupakan bagian dari Kompleks Warisan Dunia UNESCO di Hiraizumi. Didirikan pada tahun 850 oleh Ennin (Jikaku Daishi), abbas kepala ketiga dari sekte Tendai, kuil ini awalnya dibangun sebagai tempat pemakaman anggota keluarga Klan Fujiwara dan pusat keagamaan.
Chūson-ji terkenal tidak hanya dengan bangunan kuilnya tetapi juga dengan taman indah yang merupakan gabungan antara alam dan arsitektur, termasuk kolam, jembatan kayu, serta jalur pejalan kaki yang dikelilingi oleh pohon sakura serta jati.
Sebagai pusat keagamaan, Chūson-ji juga memainkan peran penting dalam kehidupan spiritual masyarakat Hiraizumi dan sekitarnya. Kuil ini menjadi tempat bagi berbagai upacara keagamaan, meditasi, dan festival tradisional yang menarik pengunjung dari seluruh Jepang dan mancanegara.
Mōtsū-ji Temple
Kuil Mōtsū-ji didirikan pada tahun 850 oleh Ennin (Jikaku Daishi), namun sebagian besar aula dibangun pada abad ke-12 selama periode dari Motohira hingga Hidehira. Dengan 40 bangunan kuil dan 500 asrama biksu, ukuran dan kemegahan Kuil Mōtsū-ji jelas menyaingi Kuil Chūson-ji.
Pagoda Lima Lantai adalah salah satu struktur utama di Mōtsū-ji, yang melambangkan kestabilan dan keabadian ajaran Buddha. Pagoda ini tidak hanya menjadi landmark visual tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam bagi para pengunjung.
Serupa seperti Chūson-ji, Mōtsū-ji juga memiliki peran penting dalam kehidupan keagamaan masyarakat Hiraizumi dengan menjadi tempat bagi berbagai upacara keagamaan, meditasi, dan festival tradisional yang menarik pengunjung dari seluruh Jepang dan mancanegara.
Kanjizaiōin Ato
Kanjizaiōin Ato merupakan salah satu situs arkeologi penting di Hiraizumi. “Ato” dalam bahasa Jepang berarti “sisa” atau “bekas,” sehingga Kanjizaiōin Ato merujuk pada sisa-sisa atau fondasi dari Kanjizaiōin, sebuah bangunan kuil yang dulunya berdiri di kawasan Hiraizumi.
Bangunan kuil tersebut hancur oleh kebakaran akibat perang pada tahun 1573, dan situs tersebut, yang dibiarkan terbengkalai, akhirnya ditinggalkan, menyisakan hanya Taman Surga Murni (Pure Land) yang kemudian dipulihkan oleh para peneliti menyerupai bentuk aslinya.
Muryōkōin Ato
Muryōkōin Ato adalah lokasi kuil yang dibangun oleh Hidehira, bangsawan Fujiwara generasi ketiga, untuk meniru Phoenix Hall di Kuil Byōdō-in yang berada di Uji, Kyoto. Ketika itu, kuil ini dianggap sebagai salah satu mahakarya taman Pure Land terbesar yang menunjukkan keindahan dan kedalaman filosofi Buddhis.
Sayangnya, kawasan kuil telah hampir sepenuhnya diubah menjadi lahan basah, menyisakan hanya sisa-sisa kolam (termasuk pulau utama) dan batu-batu pondasi.
Mt. Kinkeisan
Gunung Kinkeisan adalah gunung kepercayaan yang digunakan oleh klan Ōshu-Fujiwara sebagai gundukan pemakaman sutra. Di dasar timur gunung tersebut terdapat situs Hanadate Haiji, yang melestarikan tradisi situs Zao Gongendō.
Hiraizumi tak diragukan lagi merupakan daya tarik utama bagi wisatawan domestik dan internasional yang memiliki minat pada sejarah, budaya, dan keindahan alam Jepang. Dengan berbagai situs bersejarahnya yang megah, taman-taman yang indah, dan lanskap alam yang menakjubkan, Hiraizumi terus menjadi kebanggaan Jepang.