Bulan Juni merupakan saat dimana Jepang mulai memasuki musim panas. Meskipun diawali oleh hujan yang akan berlangsung selama beberapa minggu di Bulan Juni, cuaca di Jepang akan mulai terasa panas dan lembab di sepanjang Bulan Juli hingga Agustus.
Meskipun musim panas di Jepang identik dengan berbagai jenis festival yang menyenangkan, perlu diketahui bahwa musim panas di Jepang juga bisa jadi sangat ekstrem. Bahkan musim panas tahun 2023 lalu mencatat rekor sebagai musim panas dengan suhu tertinggi selama 20 tahun terakhir di Jepang, yakni mencapai lebih dari 40 derajat di beberapa wilayah.
Badan Meteorologi Jepang menyatakan, Jepang sudah mencapai “suhu terpanas” di tahun 2024 pada tanggal 12 Juni kemarin. Suhu pada hari itu mencapai 35 derajat celcius di Prefektur Fukushima dan naik menjadi di atas 30 derajat celcius di beberapa bagian Kota Tokyo.
Hari-hari yang sangat panas di Jepang seperti ini disebut dengan sebutan Mōshobi oleh Badan Meteorologi. Sebutan ini diberikan ketika suhu pada hari tertentu mencapai lebih dari 35 derajat celcius.
Berdasarkan catatan ini, Jepang diperkirakan akan kembali merasakan “musim panas yang paling panas” serupa seperti tahun 2023 lalu. Suhu rata-rata diperkirakan akan meningkat dari bulan Juni hingga Agustus dengan bulan Agustus menjadi titik terpanasnya.
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya heatstroke pada tubuh akibat dari gelombang panas (heat wave) ini, pihak berwenang menghimbau masyarakat untuk sering-sering minum air putih, berteduh, gunakan topi dan payung, kenakan pakaian yang sejuk, serta tidak perlu keluar rumah apabila tidak ada kepentingan berarti selama musim panas berlangsung.
Anjuran ini tentunya juga berlaku terhadap para wisatawan asing yang berlibur ke Jepang di saat musim panas seperti sekarang ini, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa atau sensitif dengan suhu panas. Pastikan bahwa tubuh kalian tetap terhidrasi selama menikmati liburan musim panas di Jepang, ya!