
Selama bertahun-tahun, kawasan Shibuya di Tokyo dikenal sebagai pusat perayaan Halloween paling meriah di Jepang. Meskipun tidak ada perayaan resmi, ribuan orang biasanya akan memadati jalanan untuk berpesta dan berfoto di tengah hiruk pikuk malam Halloween. Namun, sejak tahun 2023 lalu, suasana itu mulai berubah.
Pemerintah setempat kini secara aktif melarang perayaan Halloween di area Shibuya, bahkan memasang pengamanan ketat setiap akhir Oktober. Lalu, apa yang sebenarnya melatarbelakangi larangan perayaan Halloween di Shibuya ini?
Sekilas Tentang Perayaan Halloween di Shibuya

Perayaan Halloween di kawasan Shibuya, Tokyo, dulunya dikenal sebagai salah satu acara jalanan paling meriah di Jepang. Menariknya, acara ini bukan festival resmi, melainkan kumpulan spontan anak muda yang berdatangan ke area Shibuya Scramble Crossing untuk menikmati malam Halloween dengan berbagai kostum unik dan berfoto bersama.
Dari tahun ke tahun, jumlah pengunjung terus meningkat hingga mencapai ratusan ribu orang menjelang malam Halloween. Jalanan utama Shibuya pun berubah menjadi lautan manusia dengan suasana pesta yang biasanya berlangsung hingga larut malam.
Popularitas perayaan ini semakin meluas berkat media sosial, karena banyak wisatawan dan warga lokal yang datang untuk merasakan atmosfernya dan mengabadikan momen seru tersebut lewat foto maupun video.
Keputusan Pemerintah Shibuya untuk Melarang Perayaan Halloween

Namun, seiring dengan meningkatnya popularitas perayaan Halloween dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah distrik Shibuya telah memutuskan untuk melarang perayaan Halloween di area publik sejak tahun 2023, termasuk di sekitar Shibuya Scramble Crossing yang selalu menjadi pusat keramaian.
Keputusan ini diambil setelah munculnya berbagai masalah, seperti:
Risiko Keamanan Karena Kerumunan Berlebihan
Tanpa adanya pengaturan resmi atau pembatasan jumlah pengunjung, kawasan Shibuya kerap dipadati oleh ratusan ribu orang setiap malam Halloween. Kepadatan ekstrim ini menimbulkan risiko serius terhadap keselamatan, seperti dorong-dorongan, cedera, hingga kemungkinan terjadinya kecelakaan massal.
Situasi ini semakin mengkhawatirkan setelah terjadinya insiden tragis Halloween Itaewon 2022 di Korea Selatan yang menelan banyak korban jiwa, sehingga membuat pemerintah Jepang lebih waspada terhadap potensi bahaya di tempat ramai.
Adanya Perilaku Mabuk dan Tidak Tertib
Banyak peserta perayaan datang sambil membawa atau mengonsumsi minuman beralkohol di jalanan, yang kerap menyebabkan mabuk, keributan, dan perilaku tidak pantas di tempat umum.
Hal tersebut sering menimbulkan gangguan bagi warga sekitar, seperti kebisingan di malam hari, perkelahian, atau vandalisme terhadap fasilitas umum.
Masalah Sampah dan Kebersihan
Tokyo dikenal sebagai salah satu kota terbersih di dunia. Namun ketika malam perayaan Halloween tiba, jalan-jalan Shibuya biasanya akan dipenuhi sampah, terutama botol minuman, makanan cepat saji, dan dekorasi Halloween sekali pakai.
Pihak pemerintah serta relawan setempat harus bekerja keras keesokan harinya untuk membersihkan area tersebut. Kondisi ini membuat Shibuya terlihat kotor dan tidak mencerminkan citra Tokyo sebagai kota yang tertib dan bersih.
Alternatif Perayaan Halloween di Tokyo

Meskipun Shibuya tidak lagi menjadi pusat perayaan Halloween, Tokyo masih menawarkan berbagai alternatif tempat wisata bagi pengunjung yang ingin merayakannya.
Beberapa tempat seperti Tokyo Disneyland, Tokyo DisneySea, Roppongi, dan Shinjuku tetap mengadakan acara Halloween resmi dengan kostum, parade, dan dekorasi tematik yang lebih aman dan tertib.
Selain itu, banyak kafe, restoran, dan pusat perbelanjaan juga ikut merayakan Halloween dengan menu spesial, dekorasi, dan aktivitas seru bagi keluarga. Dengan begitu, pengunjung tetap bisa menikmati suasana Halloween khas Jepang tanpa menghadapi kerumunan besar di jalanan.
Apabila kamu ingin mengenai daftar tempat mana saja yang bisa dikunjungi untuk merayakan Halloween selama di Tokyo, kamu bisa mendapatkan informasi selengkapnya di artikel ini.