Beragam Budaya di Jepang, Banyak Budaya yang Unik!
Setiap negara tentunya memiliki ragam budayanya masing-masing. Perbedaan lingkungan, letak geografis, kepercayaan, dan sejarah membuat setiap negara memiliki budaya yang berbeda-beda.
Begitu pula di Jepang. Salah satu negara di Asia yang terkenal akan kemajuan teknologinya yang mumpuni ini tentunya memiliki banyak sekali ragam budaya. Bahkan ada sebagian dari budaya-budaya Jepang tersebut yang malah dianggap “unik.”
Berikut ini Japantrips rangkum budaya-budaya Jepang yang dianggap “unik.”
1. Datang Jauh Lebih Awal dari Waktu yang Dijanjikan
Negara Jepang sendiri dikenal akan masyarakatnya yang sangat disiplin, salah satunya mengenai waktu. Bahkan peraturan tak tertulis di sini mengatakan bahwa jika kamu datang tidak sebelum jam yang ditentukan, maka kamu dianggap terlambat.
Di beberapa negara lain, datang ke sebuah acara terlalu cepat bisa dianggap tidak sopan bagi tuan rumah yang masih mempersiapkan acaranya. Ada juga negara yang menganggap jam dimulainya suatu acara merupakan pedoman umum kapan kalian harus tiba.
2. Keheningan di Dalam Transportasi Umum
Keramaian di dalam transportasi umum tentunya bukan lagi hal yang aneh di sebagian besar negara di dunia. Akan tetapi di Jepang, keramaian dalam transportasi umum bisa dibilang merupakan sebuah hal yang “tabu.”
Selama kamu menaiki transportasi umum di Jepang, usahakan untuk lebih banyak diam. Jika kamu memang harus bicara, bicaralah dengan cara berbisik agar tidak mengganggu penumpang lain. Percakapan dengan suara keras di ruang tertutup merupakan gangguan besar bagi masyarakat Jepang.
3. Menyeruput Makanan Berkuah
Tindakan menyeruput makanan yang menimbulkan suara dianggap tidak sopan di sebagian besar negara, berbeda dengan di Jepang. Di sini, menyeruput makanan hingga mengeluarkan suara, terutama sup atau ramen, merupakan tindakan yang diperbolehkan. Faktanya, tindakan ini dianggap sebagai cara yang tepat untuk menikmati rasa sup atau ramen.
4. Larangan Makan Sambil Berjalan
Makan sambil berjalan menikmati pemandangan sekitar pastinya merupakan hal yang umum dilakukan oleh sebagian besar orang. Tapi di Jepang, tindakan makan sambil berjalan sangat tidak disukai.
Jajanan kaki lima dan camilan saat bepergian di Jepang akan sangat umum ditemukan, tapi kamu harus menemukan tempat untuk berhenti sejenak dan menyantap makanan tersebut sebelum melanjutkan perjalanan.
Bahkan di beberapa pasar di Jepang seperti Nishiki Market di Kyoto dan Tsukiji Fish Market di Tokyo, terdapat larangan tertulis yang bertuliskan “dilarang makan sambil berjalan.”
5. Melepas Alas Kaki di Dalam Ruangan
Sebenarnya anjuran untuk melepas alas kaki ketika masuk ke dalam sebuah ruangan adalah hal yang lumrah di sebagian besar negara di Asia, tapi justru dianggap aneh di negara-negara Barat. Umumnya, aturan tak tertulis itu berlaku ketika seseorang hendak masuk ke dalam rumah.
Di Jepang, selain di rumah, anjuran untuk melepas alas kaki juga berlaku ketika kamu hendak memasuki kuil, kastil, atau tempat lain yang dianggap suci. Selain itu, kamu juga dilarang keras untuk mengambil foto selama berada di dalam tempat-tempat tersebut. Masyarakat Jepang percaya bahwa melanggar dua larangan tersebut dapat mendatangkan karma buruk.
6. Duduk Dalam Posisi Seiza
Posisi seiza, atau posisi duduk di mana kaki terlipat di bawah bokong, secara harfiah diterjemahkan sebagai posisi duduk yang tepat dan sopan di Jepang. Tetapi di negara lain seperti Korea Selatan, posisi duduk seperti ini dikenal sebagai “posisi duduk tahanan” karena seringkali membuat seseorang yang melakukannya merasa kesakitan.
7. Larangan Memberi Tip
Memberi tip kepada pramusaji di restoran-restoran yang ada di negara Barat mungkin adalah hal yang umum. Tapi jika kamu berada di Jepang, maka tindakan memberikan tip kepada pramusaji akan dianggap sebagai tindakan yang menghina.
Jika seorang pramusaji dirasa telah sangat membantu dan kamu sangat ingin memberikan tip, maka pramusaji tersebut akan langsung menolak dan terus memaksa untuk mengembalikan uang tip yang kamu berikan.
8. Angka 4 Adalah Hal yang Tabu
Terdengar sepele memang, tapi angka 4 di Jepang dianggap sebagai salah satu hal yang tabu. Hal ini karena pengucapan angka 4 yang menyerupai “shi” di mana dalam Bahasa Jepang memiliki arti “mati” atau “kematian.”
Selayaknya angka 13 di negara-negara Barat, angka 4 juga sebisa mungkin dihindari penggunaannya di Jepang karena dianggap dapat mendatangkan hal buruk. Maka jika kamu berniat memberikan sesuatu kepada seseorang di Jepang, jangan memberikan apapun yang ada hubungannya dengan angka 4.